Pernikahan yang tidak diinginkan

35 2 0
                                    

*Tidak selamanya pernikahan dilakukan oleh pasangan yang saling mencintai*

Gerald memasangkan cincin pernikahan di jari lentik seorang wanita yang sangat cantik dengan gaun pernikahannya.

Semua orang terus sibuk memuji kecantikan wanita itu, namun tidak dengan Gerald, dirinya tidak berpikir jika wanita itu secantik yang mereka semua bicarakan.

"Saya Saraswati Herlambang bersedia menikah dengan Gerald Aditama, berjanji akan terus bersamanya dan juga mendukung apapun yang membuat dia senang dan juga bahagia."

Sumpah pernikahan yang diucapkan oleh wanita itu membuat Gerald menoleh dan menelan ludahnya sendiri. Bibir wanita itu yang terus tersenyum dan juga mata yang menatapnya dengan berbinar membuat Gerald berpikir jika wanita itu benar-benar sangat menyukainya.

Setelah sumpah pernikahan selesai dilakukan, dirinya pun diharuskan untuk mencium wanita itu. Keduanya berciuman dengan sangat singkat dan juga tanpa adanya perasaan yang jelas.

Semua orang bertepuk tangan karena hal itu. Banyak sekali tamu undangan yang datang untuk menyaksikan pernikahan yang dilangsungkan dengan mewah itu.

Pernikahan Putri tunggal dari keluarga Herlambang yang memiliki bisnis dalam bidang perhiasan dan fashion membuat semua orang penasaran dengan siapa laki-laki yang beruntung itu. Banyak orang yang membicarakan bagaimana Gerald yang sangat beruntung karena dapat menikah dengan seorang putri yang pastinya sangat dicintai oleh keluarganya.

"Ayah ucapkan selamat untuk pernikahan kalian."

Gerald menoleh ke arah istrinya, menatap ke arah wanita yang sudah resmi menjadi istrinya itu. Gerald pikir, wanita itu akan berlari dan memeluk ayahnya dengan erat, berkata jika dirinya belum siap untuk menikah dan tidak ingin meninggalkan rumah. Itulah yang Gerald pikirkan tentang Saras, wanita yang dua tahun lebih tua darinya dan juga wanita yang sudah menjadi istrinya hari ini.

"Saras harap ayah menepati janji ayah,"

Itulah yang dikatakan Saras pada ayahnya, entah janji apa Gerald tidak tahu tapi yang pasti hubungan keduanya tidak terlihat harmonis seperti yang dikatakan banyak orang.

Semua orang membicarakan bagaimana Saras yang sangat disayangi keluarganya karena menjadi putri tunggal. Karena pada saat ini, Gerald hanya melihat mata laki-laki paruh baya itu yang berkaca-kaca, tapi tidak dengan istrinya yang tersenyum lebar dengan mata yang berbinar, seolah-olah dia senang karena akhirnya bisa pergi meninggalkan keluarganya.

***

Setelah acara pernikahan selesai, Gerald mengemudikan mobil pengantin menuju rumah yang akan ia tinggali bersama istrinya itu.

Gerald turun dari mobil dan menatap rumah minimalis yang terlihat biasa saja, tidak mewah seperti yang ia bayangkan.

"Aku yang memilih rumahnya, kita akan tinggal berdua saja, jadi kita memiliki lebih banyak privasi agar tidak terekspos keluar." Kata Saras pada Gerald.

Gerald tidak menjawab dan hanya menurunkan dua buah koper yang ia simpan di bagasi. Gerald membawa koper itu masuk ke dalam rumah dan menatap ke sekeliling rumah yang akan ia tinggali.

"Jika kamu suka menghias rumah, kamu bisa melakukannya." Kata Saras lagi.

Gerald menoleh, menatap ke arah wanita itu dengan tatapan aneh. Bukankah biasanya wanita menyukai hal-hal yang ribet? Kenapa sekarang seolah-olah dirinya yang menyukainya?

"Aku akan tidur di ruang tamu, kamu bisa tidur di kamar utama." Kata Gerald bersuara.

"Tidak untuk malam ini!" Seru Saras dengan cepat.

Saras Tissa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang