bab 41

1.1K 135 7
                                        

Haii
Hellooouu
Annyeong
Yorobuuunn

Selamat membaca bab ini ya, semoga suka

Aku harap kalian tinggalkan komentar dan vote lebih banyak lagi di bab ini ya.

Warning Typo ❗❗



09/10/22

Suara gemericik hujan membasahi bumi, membuat seorang lelaki dewasa di sebuah ruangan menatap keluar jendela. Matanya menatap lurus ke depan tanpa ada ekspresi sedikitpun. Sangat datar dan terlihat tak memiliki semangat untuk melakukan sesuatu. Sudah satu Minggu sejak gadis kecilnya pergi, ia hanya sibuk bekerja tanpa mau melakukan hal lainnya.

Hatinya membeku, ia lebih memilih untuk tetap diam tak ingin melakukan sesuatu untuk memperbaiki semuanya. Walaupun merasa kesepian hidup sendiri, ego selalu mengalahkan dirinya.

"Aku sudah kehilangan segalanya, Aquila satu-satunya harta yang paling berarti dalam hidup ku. Dan juga Stella, wanita yang sangat aku cintai. Entah, di mana dia sekarang." gumamnya sangat pelan.

David, teman baiknya itu terus datang untuk memastikan keadaannya baik-baik saja. Keduanya sudah berteman cukup lama, jadi David sudah sangat mengenal seperti apa Andre.

"Pergilah, temui adikmu. Dia satu-satunya yang kamu miliki sebagai keluarga, buang sedikit ego itu." ujar David, dia baru saja menyelesaikan pekerjaannya di rumah sakit. Dan langsung datang ke kantor Andre.

"Aku ingin mereka berpisah, hanya itu yang ku mau." ujar Andre, tetap pada keinginannya.

"Hidup mu hanya untuk melihat Aquila bahagia, itu yang selalu kau katakan. Lalu kenapa sekarang kau ingin adik mu menderita, biarkan dia bahagia dengan caranya sendiri." nasehat David

"Cari kebahagiaan mu sendiri, temukan wanita yang kau cintai dan bangunlah rumah tangga yang damai seperti adik mu." pesan David, lalu segera keluar dari ruangan itu.

Andre membuang nafasnya pelan, yang David katakan memang benar. Ia harus memulai hidupnya dengan wanita yang di cintai, tapi hatinya masih belum rela untuk melepaskan Aquila.

"Aquila masih terlalu muda untuk menjadi seorang ibu dan istri. Apa dia bisa melewati segalanya sendiri."

Pikirannya benar-benar tidak bisa fokus, percuma ada di kantor jika hanya berdiam diri. Akhirnya Andre memilih untuk pergi keluar, daripada ada di sana tapi tidak melakukan apa pun.

Berbeda dengan Andre yang langsung bebas begitu saja setelah kejadian Victoria. Sella, wanita itu masih menjadi tahanan Sergio di sebuah tempat. Dia di sekap di dalam ruangan serba putih tanpa ada alas untuk tidur, berhati-hati ia harus tidur kedinginan di atas ubin yang dingin. Ia hanya bisa berharap Regan memberikan sedikit ampunan dan mau memberikan dia sedikit kebebasan. Meskipun harus masuk ke dalam penjara, asal tidak di tempat itu. Sella akan menerimanya dengan lapang dada.

Namun, Regan belum juga memberikan perintah pada Sergio untuk menurus dirinya. Sella tau, jika Regan pasti sangat kehilangan atas kepergian putrinya. Jadi tidak akan sempat untuk mengurus wanita yang sudah mencoba untuk mencelakai anak-anaknya.

"Kamu sangat cantik, begitu juga tubuh mu. Karena Sergio menyerahkan mu pada ku, maka ayo kita bersenang-senang." kata laki-laki di depannya.

"Aku mohon, jangan lakukan itu pada ku Noah." Sella menatap mata Noah dengan penuh permohonan. Ia sangat takut jika, Noah benar-benar akan mengambil satu-satunya harta miliknya saat ini.

"why? apa kamu tidak tertarik dengan ku? tenang saja, aku pasti bisa memuaskan mu seperti laki-laki yang sudah meniduri mu." ujar Noah

Laki-laki kepercayaan Sergio, Noah Evanos adalah sosok laki-laki kejam yang selalu bermain kasar dengan perempuan. Ia di minta untuk mengurus Sella selama Regan belum memberikan perintah. Dan sialnya, tubuh wanita di depannya sungguh membuat gila. Ia menyeret Sella keluar dari ruangan itu dan membawanya ke salah satu kamar yang ia tempati. Mengurus satu wanita tidak perlu terlalu banyak yang menjaga, jadi Noah meminta pada Sergio untuk membawa semua anak buahnya. Dan ia sendiri yang akan mengawasi Sella.

Regan dan Cintanya [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang