The beginning of the meeting

14 4 2
                                    

  "Kring Kring Kring! Suara jam weker yang memekakkan telinga, membuat gue terbangun dari mimpi gue nan indah.
 
  "Dasar alarm kampret! Bisa gak Lo mati otomatis, jangan berisik!" Teriak Vera kesal.
  
   "Ada apa sih Vera, teriak-teriak gk jelas seperti kemalingan aja!" Bentak Mama.
  
    "Itu Lo ma, jam weker nya berisik banget tuh."
 
    "Ya, iyalah berisik kalo kamu gak mematikannya."
  
    "Yah...tapi kan ma, seharusnya dia bisa mati sendiri!"
  
    "Hey Vera, alarm itu benda matu gak ada tangan dan otak, gimana bisa mati sendiri coba?" Ujar Mama
   
    "Yah..harus bisa donk, dia sudah mengganggu mimpi indah Vera bersama Kirito-kun tercinta."
 
    "Gak usah lebay deh kamu Vera, lebih baik kamu pergi mandi. Udah jam berapa ini, nanti telat loh." Mama mengingat kan Vera. Lalu meninggalkanku sendiri di ruangan ku.

     Setelah Mama pergi. Gue belum juga beranjak dari tempat tidur. Gue masih kesal dengan jam weker, karena telah mengusik gue. Terlintas satu kalimat di benak gue.'Seandainya  ada portal galaksi menuju ke dunia isekai, tempat para anime dan husbu gue berkumpul. Mungkin gue langsung salto depan-belakang.' lamun Gue.

     'Duh mimpi banget gue, kalo ada portal kayak gituan...mungkin bumi udah kosong tak terhuni siapapun.' Ujar Vera sambil menampar- nampar pipi nya.

      Disaat Vera ingin membuka pintu kamar mandi. Tiba-tiba ada seseorang yang menarik bajunya dari belakang, yang membuat dirinya terjatuh kasar ke lantai."Woi Clara anjime! Lo mau buat tulang ekor gue patah hah!

      "Maaf kak gak sengaja."

      "Boong, Lo itu pasti sengaja! Padahal Lo tau gue mau masuk tadi."

      "Kakak sih lambat banget mirip siput, padahal ini kan hari Senin." Teriak Clara dari dalam kamar mandi.

      "Ada apa lagi sih ini? Ribut terus, Malu tau gak didengar sama tetangga sebelah. kata Mama."Clara ma yang salah, dia narik baju Vera sampai terjatuh nih." Kata Vera sambil mengusap pantatnya yang sakit.

       "Gak sengaja Clara ma!"

       "Sengaja Lo Bambang!"

       "Udah-udah jangan ribut. Nanti Mama lakban mulut kalian, mau?

       "Gak mau!" Teriak kami serempak.

       "Yaudah.. Clara nanti kamu minta maaf sama kakakmu, dan kamu Vera!suara jangan mirip tiap, berisik tau!"Mama mengingat kan kesalahan gue.

       Clara tau kalo kakaknya sekarang benar-benar kesal dengan dirinya, akibat kelakuannya. Clara tertawa pelan memikirkan ekspresi kakaknya ketika dirinya keluar nanti.

        Akhirnya gue selesai mandi, makan dan segala hal. Tetapi tiba-tiba mata gue tertuju ke jam dinding yang membuat mata gue membulat sempurna. Ketika jarum jam menunjukkan pukul 07.12, yang berarti gue sudah benar-benar telat ke sekolah. Gue pun terburu-buru memakai sepatu, lalu menuju ke motor Scoopy dan menancapkan gas dengan kecepatan yang sedikit melampaui batas standar.

        Sesampainya gue di sekolah, gerbang sudah tertutup rapat oleh pak satpam. Gue merasa hanya gue siswa yang satu-satunya telat. Tetapi ternyata tidak, ada seorang cowok datang dengan tergesa-gesa penuh dengan keringat yang mengalir dari ujung rambutnya.

        'shitt, gerbangnya cepat banget ditutup.' kesal cowok itu.

        Kemudian cowok itu menoleh kan kepalanya ke kanan-kiri berulang kali yang membuat gue bingung dengan tingkah nya yang aneh. Lalu cowok itu pergi ke sebuah gang yang berada di samping sekolah. Sebelum memasuki gang tersebut, cowok itu menoleh ke arah gue dengan bingung melihat tingkah gue yang dari tadi mematung di depan gerbang secara pasrah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 13, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

FL ( Friend with Love )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang