Ting!!!
Ting!!!Ting!!!
" Rubi Alawiah Arkan,"
" Rubi Alawiah Arkan, "
" Rubi alawiah Arkan,"
" Siap yang chat sih tengah malam begini gak tau apa gue lagi tidur "
gerutu rubi setengah sadar meraba meja untuk mencari ponsel." Sebuah no baru masuk ke daftar chat Rubi. Siapa sih yang chat pake acara nyebut nama gue mana lengkap lagi kan gak banyak yang tau bodo ah mending lanjut tidur lagi " ujar rubi sembari melanjut kan tidur nya yang sempat terganggu
°°°
Pagi hari
" Rubi di panggil nyai " Ujar nina menghampiri Rubi
" Hmm " Jawab Rubi, berlalu pergi ke rumah nyai.
" Rubi sini " Panggil nyai, " Ini ada tamu nyari kamu katanya ada perlu kamu datangi dulu nyai mau ke dapur " Ujar nyai berlalu pergi
Rubi menghampiri tamu yang mencari nya,
" Apa kamu akan terus berdiri di situ tanpa ingin menyapa dan menghampiri ? " Tanya tamu yang melihat Rubi.
Sang tamu pun menghampiri dan memeluk, Rubi yang shok masih diam mematung sambil meneteskan air mata karna tidak percayan bawah yang datang mencari nya adalah sang kakak yang dia rindukan selama 5 tahun ini.
Wajar saja sang kaka sangat sulit untuk di hubungi karna. Kaka Rubi tinggal di luar negri sebagai mahasiswa sekaligus pengusaha.
" Hei hei kamu mengapa menagis apa karna tidak suka kaka disini " Tanya sang kaka menghapus air mata Rubi dengan tangan nya.
" Kaka " Panggil Rubi langsung memeluk kembali sang kaka yang tadi sempat terlepas,
" Sudah ya sudah malu masa udah gede masih nangis " Canda sang kaka karna tidak mau melihat sang adik yang sangat dia sayangi menangis.
Rubi pun mengurai pelukan dan langsung mentap sang kaka
" Kaka mana oleh oleh yang kaka janji kan " Tanya Rubi
" Ishhh ni anak bukan nya tanya kabar malah oleh oleh yang ditanyain " Eluh sang kaka.
KAMU SEDANG MEMBACA
sebuah nama
SpiritualKisah seorang santri permpuan yang menyukai seorang santri laki laki secara diam diam .. '' Andai aku punya hak untuk melarang mu pulang pasti aku sudah melarang mu untuk pulang namun sayang ny aku tak punya hak untuk itu ''