Bila di Indonesia menunjukkan jam 8 malam, maka di New York menunjukkan jam 9 pagi.Tutt!
Flo
Call endedAldo yang duduk di tepi ranjang sambil memakai sepatu menoleh saat suara telepon tersebut dimatikan. Senyumnya mengembang setelah mendengar percakapan mereka, ia kini melanjutkan memakai sepatunya untuk berangkat berkegiatan hari ini.
Aldo memandangi tiket pesawat yang ada di meja sebelum dia keluar dari kamarnya.
"Jadi nanti malem?" tanya Zee yang berada di ruang tengah.
"Iya, gue udah kangen mokka" ucap Aldo.
"Halah bilang aja kangen sihibit lo itu" ejek Zee membuat Aldo terkekeh.
"Salah satunya itu sih" jawab Aldo.
"Huuuu"
*****
Ashel kini berada di perpustakaan kampusnya, ia memilih menunggu kelas selanjutnya di sini.
"Apa kamu udah ada yang lain di sana?" Batin Ashel sambil membuka lembar perlembar isi sketchbook tersebut.
Saat berada digambar terakhir, Ashel menuliskan kata-kata di sana.
Sesekali membuka notif HPnya, Ashel dan yang lain merencanakan untuk berlibur kembali di puncak. Hanya saja minus Marsha yang berhalangan hadir.
Sesekali melihat chat terakhir antara dirinya dengan Aldo, Ashel hanya bisa menghela napasnya.
"Kamu slow respons apa menghindar sih Do" monolognya.
*****
Sampai pada hari ini, mereka sudah berkumpul di Villa yang sama. Seperti kurang lebih tiga tahun yang lalu.
Waktu sore hari Kathrin dan Ashel yang mendapat info dari warga sekitar setelah bersepeda langsung memberi tahu teman-temannya kalau akan ada pasar malam di lapangan desa.
"Pas banget nih, dulu kok ga ada ya?" tanya luchas.
"Ya mana kita tahu kalau tiap akhir tahun ada begituan" jawab Ollaf.
"Gass ga sih kesana?" tanya Flo.
"Gas lah sat set sat set" saut Oniel.
Malam pun tiba dan sesuai rencana mereka kini mendatangi pasar malam tersebut. Suasana perdesaan, suara generator mesin dari permainan yang ada di sana dan hiruk pikuk orang-orang yang berdatangan melengkapi kondisi pasar malam pada umumnya.
Mereka mencoba satu persatu permainan yang ada di sana, saat ingin menaiki bianglala. Ashel tak sengaja ditabrak oleh anak kecil yang sedang menggenggam sosis bakar ditangannya.
"Maaf teh, ga sengaja" ucap Ibu dari anak itu.
"Kamu hati-hati dong le" lanjut Ibu itu pada anaknya.
"Iya Bu, gapapa kok" jawab Ashel.
"Celana lo Shel, pasti ga nyaman tuh" ucap Kathrin yang melihat celana Ashel terkena saos.
"Iya nih, gue balik dulu aja kali ya" ucap Ashel.
"Yahh nanggung Shel, masih pagi juga ini kalau balik cepet" jawab Katrhin.
"Nanti gue balik sini lagi deh, mumpung deket kan gue ganti celana dulu" ucap Ashel.
"Yaudah cepet ya, jangan lama-lama" ucap Kathrin.
"Iya" jawab Ashel berlalu keluar dari lapangan tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Semicolon [END]
Teen FictionApakah kalian pernah dibenci oleh keluarga sendiri?