si duda, Ragaska gamteng

4 2 0
                                    

HAPPY MALMING BROW

vote!



Dengan pipi bersemburat merah, Vania merebahkan tubuhnya dibrankar UKS karena merasa keadaan tubuhnya lemas dan juga sedikit hangat. Ini semua gara-gara ia kehujanan kemarin, ia sangat lemah jika sudah terkena air hujan sedikit saja. Seolah-olah ia alergi air hujan. Dan jika sebab pipinya memerah itu ya karena Ragaska tadi.

Asem!

Sebelumnya diruangan serba putih ini ia tidak melihat siapa-siapa didalamnya, jadi itu sangat menguntungkan untuk dirinya yang ingin beristirahat atau dalam artian tiduran diruangan yang nyaman dan sunyi ini. Biarkan saja ia dicap bolos, paling juga nanti jamkos, toh kemarin juga ia sempat mendengar bahwa hari ini akan jamkos 4 mapel dikarena kan guru-guru akan ada rapat. Dan setelahnya juga mungkin akan dibubarkan.

Lalu kalau begitu kenapa Vania masuk sekolah? Padahal kan sudah tahu ada jamkos 4 mapel. Dan ada kemungkinan juga akan dibubarkan?

Jawabannya karena, jika ia dirumah saja pasti ia tidak boleh jajan, tidak dikasih uang, dan sebagainya.

"Bismikaallahumma ahya wabismikaamut" Vania mengangkat tangannya kemudian menarik selimut putihnya dan memiringkan badannya agar lebih nyenyak lagi. Namun, belum juga ia memasuki mimpi suara ketukan dari pintu membuatnya membuka matanya lagi dan melirik ke daun pintu yang rupanya masih tertutup.

Lama ia memandangi daun pintu tersebut.

Hingga dirinya tak sadar terlelap dengan sendirinya.

Disisi lain Ragaska yang membawa bubur ayam 2 sterofoam dan juga botol minum itu kesusahan membuka pintu UKS. Salahkan saja dia karena tidak menggunakan kantong plastik agar disatukan.

"Ck, bego banget anjir gw. Ngapa tadi kagak pake plastik aja si oneng?!" cerocos nya meletakan makanan dan minuman itu dibawah lantai pintu UKS.

Tok!

Baru saja ia hendak mengetuk pintu yang kedua kali nya malahan tiba-tiba dirinya kebelet pipis. Jadilah Ragaska ke toilet cowok dulu yang lumayan jauh dengan UKS. Setelah sekitar 10 menitan lamanya, ia kembali ke UKS untuk memberi makan si Calon Pacarnya itu.

Anjir..memberi makan. Udah kek ayam aja.

Krek!

Pintu UKS terbuka dan langsung menampakan seorang gadis yang tengah tertidur dengan selimut menutupi seluruh badannya. Ia tidak menutup pintu nya, sengaja. Biar tidak ada pitnah cuy!.

Dengan jahilnya ia meniup-niup mata Vania yang terpejam erat, sepertinya sangat lelah setelah upacara.

Huftt

Hufftt

"Enghh." Lenguh Vania membuka bola matanya dan langsung duduk dikasur sembari menyilangkan tangannya ke arah dadanya sendiri. "We! Ngapain lo disini? Lo apain gue njir?! Lo gak---"

"Welah dalah..aku nggak ngapa-ngapain kamu lho deckk," elak Ragaska ikutan panik karena suara Vania tadi sangat kencang, takutnya nanti ada guru yang dengar. Vania memegang wajah Ragaska dan mendekatkan wajahnya "Bener??."

Ragaska yang dasarnya anak baperan pun tersipu malu. Vania tersadar lalu mendecih, "Ck, ngapain lo kesini?! Siapa yang ngizinin?! Pergi sana! Gue mau tidur lagi" Vania mendorong perut Ragaska yang terbalutkan seragam putih dengan salah satu kakinya.

Ragaska berdecak, "Makan dulu ya beb, pucet muka kamu."

"Gak!"

"Makan wee!"

"Gak mau!"

"Oke, yang nggak makan gue cium tu bibir!." Mendengar nya Vania melototkan matanya lebar-lebar, mesum sekali cowok ini!.

"Lo mau?"

Ragaska diam, ia hanya sibuk membuka bungkus bubur ayam tadi dengan raut serius. "Woy budek!" panggil Vania.

"Gue nggak bakalan cium bibir lo sebelum kita jadian," kata Ragaska menyuapkan bubur itu ke dalam mulut Vania yang refleks mangap.

Baru saja Vania membuka mulutnya hendak berbicara, Ragaska terlebih dahulu menyumpeli nya lagi dengan bubur hingga mulutnya penuh.

"Bangke! Lo mau gue mati keselek hah?!!" Vania menarik kuping Ragaska dengan kasar. Ragaska hanya mengaduh tetapi itu hanya boongan saja jeweran Vania itu tidak ada apa-apanya.

"Nggak beb. Nanti gue duda dong kalo lu mati"

"BODOAMATTT"

The Fuck Boy is a mine [ I Love You ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang