Prolog

390 61 11
                                    

"Karena kalau di ibaratkan, Kamu itu setenang langit malam, membawaku tenggelam, melupakan semua masalah yang berujung kelam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Karena kalau di ibaratkan, Kamu itu setenang langit malam, membawaku tenggelam, melupakan semua masalah yang berujung kelam."

****

Bumi Pasundan, 2019.

"Gue cape, La."

Malam ini Bandung hujan. Rinainya membahasi setiap sudut sudut kota. Angin malam dan petir ikut merayakan datangnya air itu. Seperti sudah sepakat untuk menemani gadis cantik yang kedua bola mata coklatnya ikut menurunkan air hujan.

"Dunia lagi jahat sama lo, ya?"

Gadis itu terkekeh pelan mendengar ucapan yang dilontarkan lawan bicaranya dari samping. "Kayak nya dunia emang selalu jahat sama gue deh, La."

"Gak selamanya jahat. Mungkin hari ini dunia emang gak berpihak sama lo, tapi lo gak pernah tau kan semesta bakal kasih kejutan apa dihari esok?"

"Kejutan yang dikasih semesta akhir akhir ini selalu bikin gue sedih, La." terdengar helaan nafas sebelum gadis itu melanjutkan ucapannya, "kayak nya emang gue yang gak pantes buat hidup La."

"Lo tau arti dari Permata Bumi?"

"Batu berharga kehidupan?"

laki laki dengan kedua bola mata hitam pekat namun teduh itu tersenyum, membentuk lengkungan bulan sabit dikedua sudut bibirnya. "Permata adalah batu berharga yang memiliki warna indah, sedang Bumi  adalah kehidupan. Nama lo sudah mendeskripsikan diri lo Bumi, bagi gue lo adalah kehidupan gue. Gak peduli kalau orang lain gak menganggap keberadaan lo, karena buat gue lo sangat berharga, lebih dari apapun itu."

Rinai di kota Bandung mulai mereda. Seiring dengan terbitnya lengkungan bulan sabit dikedua sudut bibir Permata Bumi, gadis dengan kedua bola mata kecoklatan, juga rambut sepunggung yang tergerai indah, sangat cantik.

"Lo cantik kalau senyum."

"Lo yang bikin gue senyum, La."

Rakala terkekeh, "Tetep jadi Bumi yang selalu kuat ya? Tapi jangan pernah ragu buat nunjukin sisi lemah lo di depan gue. Semua manusia pasti punya sisi lemahnya, termasuk lo Bumi. Kalau lo selalu nunjukin sisi kuat lo dihadapan orang lain, lo boleh jadi kebalikannya di depan gue."

"La, lo mau janji satu hal gak?"

"Apa?"

"Janji buat terus disamping gue ya? Di dunia ini gue cuma punya lo buat jadi tempat pulang."

"Akan gue usahakan untuk lo, Permata Bumi."

_____________________________________

RAKALA BUMITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang