CHAPTER 3

2.1K 179 11
                                    

Beberapa tahun sudah berlalu. Boruto dan Menma sudah masuk ke akademi ninja.

Boruto berjalan santai, hari sudah sore. Dia terus berjalan dan berhenti di taman bermain anak-anak. Melihat beberapa anak kecil yang di jemput orang tua nya.

"Hahaha! Ayah itu geli!"

"Benarkah itu ibu?! Ayah sudah pulang? Yeyyy! Aku ingin bermain bersama ayah!"

"Ayah! Aku ingin di gendong!"

"Ibu apa ibu tahu? Tadi aku.."

Boruto memalingkan wajahnya dan lanjut berjalan, tak memperdulikan lagi anak-anak yang sudah di jemput orang tua nya.

Dia duduk di pinggir danau, merebahkan dirinya dan menatap langit. Terlihat burung yang terbang semakin tinggi dan semakin tinggi lagi.

"Bagaimana dengan Boruto? Apa sudah punya impian?"

Sekelebat pertanyaan ibu nya terlintas di pikiran bocah pirang itu.

"Haah.. Aku ingin bebas." Ujar nya sambil menghela nafas. Dia memejamkan matanya, menghiraukan langit yang mulai menjelang malam. Sekilat bayangan percakapan Ibu dan Papa nya terlintas.

☆☆☆

"A─aku takut." Ujar Naruto pelan sambil menunduk. Belum sempat Sasuke bertanya, Naruto kembali membuka suaranya.

"Aku tak ingin Ken, Menma, dan Boruto merasakan apa yang aku rasakan sejak kecil. Aku selalu bertanya-tanya, apa yang akan terjadi pada mereka jika aku menjadi hokage?"

"Aku sangat ingin menjadi hokage, aku juga tahu bahwa menjadi hokage itu tidak mudah. Tapi, Sasuke... Ketika aku menjadi hokage nanti, aku takut hanya memiliki waktu sedikit dengan anak-anak."

Sasuke membawa tubuh Naruto ke pelukan nya agar tenang, dia mengusap pelan punggung istrinya itu.

"Sstt.. Tak apa, aku mengerti perasaan mu. Mengapa tidak bertanya terlebih dahulu pada anak-anak, hn?"

"Tapi.."

"Tidak ada tapi-tapian, sayang. Anak-anak pasti mengerti, kau percaya pada ku kan?"

☆☆☆

"Paman Kakashi, apa paman dulu punya sebuah impian?" Tanya Boruto yang sedang fokus memakan es krim.

"Hmm, sepertinya tidak." Boruto menatap Kakashi bingung.

"Eh? Kenapa? Bukan kah Paman seorang Hokage?" Kakashi terkekeh geli mendengar pertanyaan penasaran bocah pirang yang duduk di samping nya.

"Maa, aku bahkan dulu tidak kepikiran akan menjadi Hokage."

"Souka. Apa tak apa jika seseorang tak memiliki impian?" Tangan Kakashi menepuk pelan kepala Boruto membuat sang empu menutup kedua mata nya dan membuka sebelah mata nya.

"Kau terlihat sangat penasaran. Apa Boruto ku yang kecil ini sudah punya impian?" Boruto menggelengkan kepalanya, dan mengangkat tangan Kakashi agar tak berada di atas kepalanya.

Berat. Padahal cuma satu tangan.

"Hm.. Bagaimana ya? Ah, kau lihat kereta itu." Kakashi menunjuk kereta yang kebetulan sedang lewat. Boruto menatap kereta itu dengan bingung.

Boruto: Naruto Next Generation. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang