Eunhae's, 1001 Night Story

Morning Routine

Pair : Eunhae/Hyukhae

Warning : Typo!!!

●
●
●
_____________________________________
 

Kriinggg~~~

Kriinggg~~

Bunyi alarm jam weker membangunkan seorang lelaki dari tidur nyenyaknya. Sebelah tangannya meraih benda tersebut untuk dimatikan.

“Hoaaammm”

Dengan matanya yang masih 5 watt itu, ia memaksakan diri untuk pergi ke kamar mandi hanya untuk sekedar menggosok gigi dan mencuci muka.

Dirasa penampilannya cukup rapi dengan sebuah hoodie dan celana training, ia pun pergi keluar dari apartemen kecilnya menuju minimarket 24 jam yang tak terlalu jauh.

Selalu seperti ini setiap hari. Awalnya lelaki bernama lengkap Lee Donghae ini hanya sekedar mencari sarapan saja. Mungkin sekaleng kopi dan roti sudah cukup. Tapi selama sebulan ini ia menjadi sangat rajin.

Seolah menjadi rutinitas harian, Donghae bahkan menyetel alarmnya setiap jam 6 pagi agar ia bisa pergi ke minimarket tersebut tepat waktu.

Apa mungkin ada yang menarik?

Begitu membuka pintu minimarket tersebut, ia mendapat sambutan hangat dari penjaga kasir (selamat datang di indo*maret kakak).

Kakinya langsung menuju rak minuman kaleng yang berjejer. Sekaleng kopi kesukaannya langsung ia raih lalu menuju kasir untuk pembayaran.

Kali ini Donghae juga memilih berdiri di tempat favoritnya. Sebuah meja di depan kaca. Ia memilih menghabiskan kopinya di sana sambil melihat ke arah jalan.

Tak lama Donghae merasa keberadaan orang lain di sampingnya. Kepalanya menoleh sedikit. Dilihatnya seorang lelaki yang juga memakai hoodie dan topi berwarna hitam sedang meminum sekaleng kopi, tapi dengan merek yang berbeda dari miliknya.

Ini dia alasan Donghae rela bangun pagi dan terus menerus menghabiskan uangnya demi sekaleng kopi!!!

Donghae sedikit terpana melihat wajah lelaki itu yang terkena sinar matahari pagi.

“Kenapa dia begitu tampan?! Membuat hatiku susah saja!” batin Donghae kesal.

Tak ingin terlihat terlalu mencolok, Donghae dengan cepat menghabiskan kopinya lalu pergi dari tempat tersebut.

Sudah cukup. Walau melihat lelaki itu hanya satu menit, Donghae merasa puas. Ia tidak memiliki niat lebih seperti berkenalan, itu terlalu memalukan untuknya. Jadi, cukup dengan rutinitas hariannya saja.

.
.
.

“Iya eomma, maaf aku tidak bisa pulang akhir pekan nanti, masih banyak yang harus aku selesaikan–..” Donghae memilih untuk duduk sebentar di kursi yang disediakan minimarket langganannya. “..–nanti aku akan menelefon eomma lagi untuk memastikan. Selamat malam eomma”

Kepalanya langsung ditelungkupkan di atas meja. Donghae lelah sekali hari ini. Sejak pagi sampai malam ia tidak ada waktu istirahat sama sekali. Bahkan untuk makan pun ia seperti diburu waktu karena pekerjaan yang menumpuk.

Donghae menyalakan layar ponselnya untuk melihat jam yang ternyata telah menunjukkan angka 22.05. Mau segera pulang, tapi sungguh kakinya terasa sangat lemas. Mungkin tidur selama 15 menit bisa memulihkan sedikit tenaganya.

Dengan lincah jemari bantetnya menyetel alarm pada ponsel, lalu ia menutup matanya.

Donghae benar-benar masuk ke alam mimpi sampai tak sadar dengan kehadiran orang lain yang kini duduk berhadapan dengannya.

Tepat 15 menit kemudian alarmnya berbunyi dan Donghae bangun dari tidurnya. Ia sedikit terkejut mendapati sekaleng kopi kesukaannya.

Yang lebih mengejutkannya adalah sebuah kertas struk yang terdapat tulisan di belakangnya.

Jangan tidur sendirian seperti ini saat kau berada di luar. Apalagi ini malam hari, berbahaya. Tadinya aku ingin menraktirmu ramyeon, tapi karena kau tidur aku belikan kopi saja. Maaf tidak bisa menemanimu lebih lama. Sampai jumpa besok pagi.

-Lee Hyukjae-

Oh sial! Jantung Donghae kembali ribut.

Apa itu berarti lelaki dengan nama Lee Hyukjae itu juga memperhatikannya?

Apa pun itu, Donghae harus segera pulang sekarang. Ia harus istirahat cukup agar besok bisa bangun tepat waktu.

Sebenarnya kalau saja Donghae lebih teliti lagi, Hyukjae masih berada di dalam minimarket–mengawasinya. Lelaki itu bahkan tertawa kecil saat melihat kaki Donghae yang terantuk meja karena ingin cepat-cepat pulang. Dan tawanya kembali membesar saat Donghae kembali ke meja tadi karena lupa membawa kopi miliknya.

“Selalu Lucu”

END

Yuhhuuuuuuu
Yang kangen, yang kangen
Pendek aja yaaa
Jangan lupa jejaknya 😘