Siang yang panas. Aku menatap punggung seorang pria yang sedang berdiri asik menulis banyak rumus matematika yang membosankan. Jenggotnya yang tebal menutupi bibir tebalnya dan pipinya. Jenggot tebal yang mulai memutih. Seolah olah ikut berbicara saat pria itu bicara. Membuatku tertarik untuk menariknya. Menggemaskan. Kulirik teman kelasku. Sebagian dari mereka ada yang bermain ponselnya,tidur,membaca buku lain,bergurau,berbisik,menulis,dan memperhatikan guru. Sedangkan aku,aku ikut melihat gurunya. Maksudku,bokongnya. Hahaha!!
"Ppsst.. ariel!" Suara seseorang yang tengah berbisik memanggil namaku. Aku menoleh mencari sumber suara yang misterius itu. "Arieeelll!!"
"OOOH MELOD---"
"arieell pelankan suaramu!"
"Ariel?" Sekarang guru itu yang memanggil.
"Ya pak?" Ia menatapku menyimpit dan meletakkan jari telunjuknya didepan bibirnya dan jenggotnya yang tebal 'ssshhh' desisnya dan kembali ke papan. Aku menoleh kembali ke sisi jendela kelas. Melody masih berdiri disana tapi dalam keadaan sembunyi sembunyi.
"Ayo" bisiknya lagi. Aku mengangguk mengerti. Ya,jam jam siang seusai istirahat, aku,melody,melany,dan sarah keluar kelas sembunyi sembunyi. Maksudku kabur. Kusalurkan tasku perlahan menuju jendela tempat dimana melody berdiri. Setelah tas itu lolos dari kelas. Kini waktuku keluar. Kuawasi terlebih dulu guru itu. Ia sedang asyik mengajar. Perlahan,aku merangkak menuju pintu kelas dan membukanya.
"Yeeyy" aku berteriak pelan. Kini,kita sudah siap keluar sekolah. Walau susah,tapi kita sudah mencobanya berkali kali.
"Hati hati. Kabarnya CCTV sekolah menyala" desis sarah dengan tawa yang menyeringai.
"Ah? CCTV apa?" Aku terkekeh pelan diikuti melany,Sarah dan melody.
"Ehm.. mau kemana nona nona?" Sial! Ketua osis ini lagi.
"Sudahlah tuan ketua osis. Dimohon menyingkir dari sini" aku mendorongnya pelan. Ya,lelaki ini. Musibah untukku dan kawan kawanku.
"Ayolah nona asley,ini masih jam pelajaran. Kau bisa keluar nanti"
"Ooh.. bijak sekali dirimu. Sudah sana menyingkirlah" aku mendorongnya lagi.
Ia tetap menghadangku tak mau tau. "Ggrr..." aku mulai garang dan mendorongnya lebih keras.
"Ouch!" Saat ia terjatuh,kami berlari menuju taman sekolah yang penuh pohon untuk berlindung.
"Heeeyy ARIEEL!!" aku menatapnya dari balik pohon yang tebal. Dia tampak gelisah. Bagaimana tidak? Jika aku sampai berhasil lolos dari sekolah,dia yang akan dihukum. Aku menatapnya terus. Ia mencariku. Hahahah. Dan,saat semuanya sudah aman,kami ber 4 langsung kabur dari sekolah.
.
.
Haai.. need 5 votes right :) ini ada horonya loh ceritanya ;) see you di next chapt ;)
KAMU SEDANG MEMBACA
THE ÷ MIDNIGHT
Mystery / ThrillerSebuah kisah seorang anak keturunan konglomerat yang harus mengalami hal hal ganjil di asrama barunya. tempat yang memang dia benci sejak mendengar sebutannya yang pertama kali. Banyak misteri yang harus dipecahkan olehnya dan kawan kawannya. Rasa...