0

1.9K 84 0
                                    

⚠️ : Mengandung ️🔞,
semi-frontal, bahasa
semi-non baku,
lo-gue, genderswitch
⚠️ : Halu, jangan dibawa
serius, yang kurang suka
cerita GS skip aja ya





_____________________________________
Jangan lupa vote, comment, dan follow ya 🌝
________________(📢)________________






"Ah,"

"Emch,"

"Mmh,"

"Nghh,"

Senandung erotis yang tercipta dari peraduan dua belah bibir mengalun memenuhi kamar tidur kecil tak berventilasiㅡmembuatnya menjadi kedap suaraㅡ dengan ditemani sinar rembulan yang sayup sayup masuk kecelah kaca jendela yang tak terjangkau tirai gorden.

Jaemin, gadis remaja berambut panjang sepinggang, memakai chemise merah hatiㅡsemi lingerieㅡ sepaha ㅡmenyuguhkan setiap inci tubuh indahnya yang mana memberi kesan err- sangat seksiㅡ tengah mengangkang dihadapan seorang pemuda berpakaian lengkap seragam sekolah, dengan kedua tangannya berada dibelakang punggung untuk menopang berat tubuhnya serta pemuda itu yang semakin mencondongkan dada bidangnya, kearahnya.

"Emh, jeno-h mmh," nafas Jaemin memburu, darahnya semakin mendidih saat dirasakan akral dingin lelaki bernama Jeno, mengelus liang senggama-nya dari luar celana dalamnya.

Mendengar desahan Jaemin, insting kesadaran Jeno semakin runyam, kini tangannya bergerak gusar meraba paha, pinggul, hingga merambat naik kearah dada sintal Jaemin.

Kedua tangan Jeno sudah bertengger pada masing-masing payudara Jaemin dan mulai merematnya gemas yang perlahan berubah menjadi rematan kuat.

"Shit! Sakit bego!" sentak Jaemin yang langsung melepas paksa pagutan mereka, membuat akal Jeno seperti ditarik dari alam bawah sadar.

"Sorry, habisnya nih dada gemesin banget," papar Jeno mengulas senyum polosnya masih dengan mengusap kedua payudara Jaemin.

"Ah, Jeno! Nyebelin banget sih.." rutuk Jaemin sambil memperhatikan raut polos Jeno, "jadi ilangkan sange-nya," sambungnya dengan bercicit pelanㅡtakut apabila terdengar cabul.

Akan tetapi Jeno justru mendengarnya dengan jelas, membuat seringaian tipis tercetak pada rahang tegasnya, "Jadi, mau dilanjutin atau udahan nih?" tawarnya dengan mengangkat kedua alis; berpura-pura merasa tidak enak pada Jaemin atas perlakuannya dan melepas tangannya dari kedua payudara Jaemin.

"Tch! Dasar licik, lanjutlah! Liat ini basah.." sungut Jaemin sambil menunjuk celana dalamnya yang sudah basah, "lo harus tanggung jawab!" titahnya dengan mengembungkan pipinya.

"Baru ciuman aja udah terangsang gini ya?" cibir Jeno dan mendapat tatapan sengit dari Jaemin yang tengah berancang-ancang memakinya, "Yak! Sial- ahh jen-h," namun sepertinya gagal, Jaemin kalah dengan perlakuan Jeno yang dengan lancang memasukkan jari tengahnya kedalam celana dalamnya dan tanpa permisi langsung menusuk lubang kenikmatan Jaemin.

Tubuh Jaemin pun reflek tersentak dan mengelinjang, tangannya dengan sigap menahan pergelangan Jeno dan menggeleng patah-patahㅡmemberi isyarat bila Jaemin belum siap.

Jeno pun mulai meng-in-out-kan jari tengahnya tanpa menghiraukan isyarat Jaemin, "Enak, hm?" bisik Jeno diperpotongan leher Jaemin dan tak lupa ia bubuhi kecupan basah.

"Fuc-kh j-jen-no-ohh," Jeno terkekeh kecil mendengar lenguhan sensual Jaemin serta wajahnya yang berubah semerah tomatㅡmenahan sensasi dari rangsangan yang ia berikan.

Tidak puas sampai disana, jari Jeno kini bergerak semakin cepat mengoyak lubang Jaemin sehingga menghasilkan bunyi kecipak basah dari perpaduan jari yang dilumasi cairan lengket dengan liang senggama yang sudah becek.

"Akkh," Jaemin sudah tak sanggup lagi berbicara, Jeno menambahkan jari telunjuknya masukㅡmenyodok lubangnya telakㅡ membuatnya bergidik geli bercampur sakit, belum lagi ibu jarinya yang besar menekan klitorisnya dan bergerak memutar menambah sensasi nikmat yang luar biasa.

"Fu-ck aah- jen-ssh," Jaemin mengapit kedua pahanya begitu puncaknya menjemput.

Jeno merasakan sesuatu mengalir dari jarinya dan akhirnya memilih melepaskannya dari lubang itu. "Wow banyak banget Jaem," sorak Jeno mengutarakan kekaguman atas kerjanya, ia merasa bangga berhasil memuaskan lawan mainnya walau ini merupakan pengalaman pertamanya.

"Curang! Gue udah berantakan gini tapi lo masih rapi," tandas Jaemin geram begitu kesadarannya kembali, dengan tak sabaran Jaemin kini membuka seluruh kancing seragam Jeno dan menyibaknya kasar.

Jaemin sedikit terperangah begitu melihat otot-otot perut yang terbentuk hampir sempurna itu, "Diem-diem, lo suka nge-gym ya?" ujar Jaemin dengan mengulum senyum nakal.

"Iseng doang sih, kalau lagi bosen," ucap Jeno santai, "kenapa? Suka?" lanjutnya melempar pertanyaan dengan suara beratnya yang bisa membuat lawannya panas dingin.

"Ish, jangan kepedean ya," Jaemin mendelik kearahnya dan lanjut membuka kail gesper Jeno, "gue jadi penasaran sama yang dibawah, sebesar keliatannya-kah?" terka Jaemin mengulum seringaian kemudian menarik gesper Jeno dan membuka kancing celana seragam sekolahnya serta menurunkan resletingnya.

"Tch, dasar gadis nakal," decih Jeno, "gue jamin lo bakalan kaget sama ukuran batang gue," celetuknya dengan gamblang.

Jaemin meneguk ludahnya kasar melihat penis milik Jeno, ya, gadis ini tidak menyangkalnya, ukuran penis Jeno yang notabennya masih anak sekolahan ini terbilang cukup fantastisㅡpanjang nan besarㅡ dan dirinya sebagai gadis yang sedang dimasa pubertas, dapat dengan mudah terpancing libidonya bila disuguhi pemandangan seperti ini.

"Ayo buat kesepakatan,"

"Apa itu?"

"Siapa yang gak kuat nahan diri buat masuk duluan bakalan jadi pelayan selama seminggu, gimana?" mata rusa Jaemin mengerling nakal karena 'pelayan' yang dipikirkannya memiliki maksud terselubung.

Jeno mengangguk paham kemana larinya ucapan Jaemin. Pemuda yang masih mengenakan seragam sekolahnya ini sering mendapat rangking paralel dikelasnya, jadi dia tidak bodoh untuk mencerna kalimat Jaemin barusan.

"Oke," dengan kalimat setuju yang Jeno ucapkan, Jaemin kemudian melancarkan aksinya dengan menangkup penis itu dengan kedua tangannya dan mengurutnya naik-turun.

"Ahh," Jeno menengadahkan kepalanya menikmati gesekan kulit lembut telapak tangan Jaemin dengan kulit batang penisnya.

Jaemin menggigit bibir bawahnya melihat ekspresi keenakan Jeno, dalam batin sudah bersemangat untuk membuat penis ini memuntahkan lahar putih kentalnya.





tbc






Author Note:
Hiya aku kembali guys...
Semoga kalian panas ya setelah membacanya 🌝








⚠️ AYO JANGAN MALAS VOTE DAN COMMENT YA ⚠️











( Nemu foto ini huhu pas banget, semoga membantu imajinasi kalian, ya 🌝 )

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

( Nemu foto ini huhu pas banget, semoga membantu imajinasi kalian, ya 🌝 )

Tetangga Masa Gitu | NOMIN GS ⚠️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang