7

680 43 5
                                    

______________________________________

hola acip kembali membawakan cerita ini, makasih banyak bagi yang sudah setia menunggu dan mampir kemari, jangan patah semangat memberi vote dan comment ya 🤟❤️
______________________________________

Jam istirahat biasa dilalui dengan makan siang karena jam ini akan jatuh diangka dua belas tengah hari, biasanya pada jam ini kantin akan diserubungi oleh para siswa untuk meredam rasa lapar yang sudah mengerogoti lambung mereka.

Terbukti dari ramainya antrian manusia yang berdiri di depan stand-stand makanan yang tersedia. Begitupula tiga kawan sejoli ini, mereka tengah berdiri pada salah satu stand bertulis "mie ayam".

Siang itu, matahari sedang berada ditengah-tengah bumi, suhu udara sedang panas-panasnya, kantin terasa begitu gerah, belum lagi Renjun yang tidak melepas tautan tangan pada lengan Mark memperparah suasana gerah untuk para siswi yang berdiri di belakang mereka, terkecuali gadis berambut ikal panjang yang tengah melipat tangannya di depan dada, ia tidak menaruh atensinya pada dua insan yang sudah lama mengekorinya ini, melainkan pada sosok lelaki bermata sipit yang berdiri tiga langkah darinya.

Jaemin menangkap Jeno tengah bersenda gurau dengan gadis berkacamata tebal dengan rambut sebahu, ia yakin gadis itu teman satu olimpiadenya, ada secuil rasa cemburu yang membakar hatinya, ah, Jaemin mulai gila rupanya, ia pun menutup mata seraya mengelengkan kepalanya.

"Woi, napa lo?" sentak Renjun yang menangkap gerak-gerik Jaemin dibelakangnya. Rupanya gadis mungil ini memperhatikan sahabatnya yang sedari tadi hanya diam saja.

"Siapa yang lo liatin, sih?" akhirnya kepala si mungil mengikuti arah pandang Jaemin lalu ia menggangguk setelah tau siapa gerangan yang mencuri perhatian sahabatnya.

"Itu cowok baru di kelas lo kan? Gue denger dia bakalan jadi perwakilan sekolah kita buat olim bulan depan?" beber Renjun menebak sosok itu dan hanya dijawab dengan deheman saja oleh Jaemin.

"Lo lagi cemburu?" bukan Renjun yang bertanya, melainkan Mark yang sejak tadi hanya menguping percakapan dua gadis sahabatnya. Spontan pertanyaan itu dihadiahi geplakan telapak tangan Jaemin pada kepalanya. "Sok tau lo, mana ada gue cemburu kalau tuh cowok deket sama cewek lain, mau ngapain aja gue gak peduli," reflek Jaemin mengelak pertanyaan itu dengan cepat, jantungnya berdegup kencang kala pertanyaan itu menohok hatinya.

"Ye, gue cuma asbun doang, emosian lo, atau jangan-jangan.." ujar Mark memasang wajah tengil kearah Jaemin guna menggoda gadis itu.

"Shut up!" teriak Jaemin lantas mendorong bahu lelaki itu, menyembunyikan guratan semu pada telinganya, oh, apakah itu terlalu kentara? Sepertinya Jaemin harus waspada mulai sekarang.

"Ye ampun, kanjeng ratu.. kenapa sih lo berdua pada galak sama gue?"

"SALAH LO!" kedua gadis itu kontan menjawab bersamaan, sungguh kasian Mark, terjebak diantara dua gadis dengan sumbu pendek dan selalu menjadi sasaran empuk keduanya.

Pergelutan kecil tiga sejoli ini tak luput dari penglihatan seseorang yang mengawasi kegiatan mereka sedari tadi.

;ㅡ tetangga masa gitu🫶 🌻

"Ada kedai baru nih deket kompleks gue, yoklah kita ke sana? Udah lama kita kagak ngumpul di luar jam sekolah," ujar Renjun yang terlihat antusias memaparkan usulannya, ia berjalan beriringan dengan dua orang lainnya. Langkahnya yang mungil terhentak girang selaras dengan senyuman yang tercetak diwajahnya, lorong sekolah jadi saksi betapa menggemaskannya raut lucu yang ditampilkan Renjun saat ini.

Jaemin tertunduk sesaat, ia ingat jika hari ini audah memiliki janji terlebih dahulu dengan kedua orang tuanya, dengan berhati-hati Jaemin melontarkan kalimatnya, "Sorry, gue gak bis Jun, ortu gue nyuruh pulang cepet, katanya ada yang penting mau disampeiin," ia tau hal ini akan mematahkan semangat teman kecilnya.

Tetangga Masa Gitu | NOMIN GS ⚠️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang