8

655 58 7
                                    

______________________________________

long time no see guys 🥲 acip kelamaan ngilangnya ya hehe 🥹 abis kehilangan mood jadi baru sekarang balik lagi, big thanks buat readersku yang nyariin aku 🥰 tanpamu mungkin aku gak balek nih, ayo! sering-sering berikan aku vote dan comment, biar selalu inget balik kesini ya 🤭😘
______________________________________

Mobil sedan ber-plat merah di sisi depan dan belakangnya tengah terparkir di depan pekarangan keluarga "Na", tampak seorang supir keluar dari pintu pengemudi dan membukakan pintu penumpang bagi dua orang dewasa yang tengah berdiri di samping koper besar.

"Nak, papah pergi dulu, inget jaga diri baik-baik," ucap kepala keluarga "Na" berpesan setelah mengelus puncak kepala Jaemin.

"Tiff, titip Jaemin, ya?" imbuh Mamah Jaemin pada seorang wanita yang ikut berdiri di samping Jaemin.

Wanita yang disebutkan namanya mencondongkan tubuhnya, meringkuk badan Mamah Jaemin dalam pelukan singkat, "kamu tenang aja, Jaemin udah kayak anak gadisku sendiri," jelasnya sambil menepuk punggung Mamah Jaemin pelan.

Sudah lima belas menit berlalu, sebelum akhirnya mobil dinas yang menjemput orang tua Jaemin beranjak pergi.

"Jaemin mau mampir kerumah dulu?Tante sudah masak banyak hari ini, kebetulan suami tante sama si Jisung lagi pergi camping bareng, jadi kamu bisa sekalian nginep, temenin si Jeno gitu, daripada sendirian dirumah," mendapat mandat seperti itu membuat senyum Jaemin merekah, seolah Tante Tiffany ini mengerti sinyalir darinya.

Tanpa basa-basi ia pun mengganggukkan kepalanya dua kali, sepertinya semesta sedang berpihak padanya, sehingga jalannya dipermudah  sekali.

;ㅡ tetangga masa gitu🫶 🌻

Benar saja malam itu, di meja makan keluarga Jeno yang besar, hanya ditempati oleh mereka bertiga saja.

Sungguh disayangkan, makanan lezat yang tersaji begitu banyaknya terasa tidak tepat hanya disuguhkan untuk tiga orang saja, duh kan jadi kesisa nanti, pikir Jaemin.

"Jen, malam ini Jaemin mau nginep dirumah, papah sama mamah Jaemin baru aja berangkat, lagian dirumah cuma ada kita berdua, kamu gak keberatankan?" ujar Tante Tiffany bertanya pada anaknya yang terlihat apatis terhadap Jaemin.

Jeno yang sudah menunjukkan wajah datarnya sejak awal kehadiran Jaemin pun hanya bungkam dan menggedikkan bahunya.

"Kalian lagi berantem ya?" celetuk Tante Tiffany sambil menilik wajah kedua anak muda dihadapannya.

Kompak kedua insan itu menjawab,

"enggak kok Tanㅡ"

"enggak kok Maㅡ"

Mendengar jawaban serentak dari keduanya membuat Tante Tiffany terkekeh kecil sembari menggelengkan kepalanya pelan, "duh, anak muda sekarang lucu ya kalo lagi kasmaran,".

"Kasmaran apanya, ma? Jeno mau balik ke kamar, lanjut nugas" pungkas Jeno mengakhiri perbincangan sepihak.

Melihat tingkah laku anak sulungnya, Tante Tiffany jadi sungkan pada Jaemin yang notabennya adalah tamu di sini, "Maaf ya Jaemin, emosinya jadi gak kekontrol sejak ikut olimpiade bulan lalu, seberat apa ya soal olim kemaren? Padahal waktu smp kemaren dia juga ikut olim, gak pernah tuh sampe kaya gini, heran tante," ulas Tante Tiffany seraya tersenyum ramah, duh senyum aja cantik, Jaemin selalu kagum dengan pesona ibu dua anak yang satu ini.

"Gak apa tante, Jaemin paham kok," balasnya singkat, ya, walau sejujurnya ia juga binggung dengan sikap Jeno akhir-akhir ini.

;ㅡ tetangga masa gitu🫶 🌻

Jaemin memang terbilang susah beradaptasi dengan lingkungan baru, karena itulah kedua orang tuanya sering tidak mengajaknya ikut dalam perjalanan dinasnya.

Seperti malam ini, ia gelisah di atas kasur, kamar tamu keluarga Jeno, padahal ini sudah lewat jam satu dini hari tapi matanya tak kunjung menutup.

Alhasil ia pun memutuskan keluar kamar untuk mengitari rumah ini, siapa tau dengan hal tersebut, rasa kantuk segera menjemputnya.

Sekitar dua puluh menit mengelilingi lantai bagian bawah rumah ini, Jaemin kini bertepaan dengan tangga menuju lantai atas, dimana letak keberadaan kamar Jeno.

Jaemin mematung sesaat sebelum memutuskan untuk menyambangi kamar lelaki tersebut.

;ㅡ tetangga masa gitu🫶 🌻

Setelah berdiri di depan pintu kamar milik lelaki jangkung berotot itu, Jaemin lantas memutar kenop pintu tersebut, oh, tidak terkunci! dirinya lantas  mengendap masuk.

Hanya bermodalkan penerangan dari cahaya bulan Jaemin dapat menangkap siluet tubuh Jeno yang sedang tidur terlentang.

Sungguh penampakan di depan matanya luar biasa indah, bagaimana raut tegasnya yang terlelap begitu damai serta postur tubuh tegapnya yang dibalut kaos polo putih merupakan perpaduan yang rupawan.

Kaki jenjangnya melangkah dengan ringan seperti tersihir untuk mendekati ranjang tempat lelaki itu tertidur pulas dan mengalahkan akal sehatnya yang tengah berkecamut hebat.

Jaemin tau hal ini sangatlah tidak sopan dan tau betul atas konsekuensinya memasuki area privasi seseorang tanpa seijin pemiliknya.

Tapi Jaemin dan rasa penasaran membuat ia sedikit serakah untuk menuntaskannya, jadi biarkan saja apa yang akan terjadi nantinya, lagipula dirinya sudah terlanjur basah.

Begitu sampai pada sisi ranjang milik lelaki itu, Jaemin termangu sejenak, ia pindai wajah tegas lelaki yang sudah mendiaminya kurun waktu sebulan ini.

Tangan kurusnya mulai membingkai pahatan dagunya dan berakhir di bibir tebalnya.

Jaemin menggulum bibirnya sesaat sebelum mulai mendekatkan wajahnya pada Jeno, "ngapain lo di kamar gue?"

Mampus!

Kontan mata Jaemin membelalak melihat dua bola mata yang semula tertutup kini terbuka lebar, belum sempat Jaemin menetralisir degup jantungnya ia sudah dikejutkan lagi dengan gerakan tangan Jeno yang menarik bahunya dan membuat dirinya jatuh dalam dekapan lelaki itu.

"Harus gini mainnya, baru lo mulai tertarik sama gue?" bisik Jeno tepat di sebelah daun telinga Jaemin.

tbc

Author Note:
Aduh aku ngetiknya kayaknya
udah kalang kabut gak genah
tapi semoga masuk feeling nya
welcome back para readers setiaku
maafkan acip yang moodyan parah ini
semoga kalian tidak bosan
menunggu book ini kelar
aku targetin 2 atau 3 chapter lagi tamat
ayo bantu vote dan comment nya
biar aku selalu mood buat mampir
🥲🙏🏻

Author Note:Aduh aku ngetiknya kayaknyaudah kalang kabut gak genahtapi semoga masuk feeling nyawelcome back para readers setiakumaafkan acip yang moodyan parah inisemoga kalian tidak bosanmenunggu book ini kelaraku targetin 2 atau 3 chapter lagi t...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(hayo terus vote sama comment cerita ini, biar si acip kagak nunggak melulu, btw gue cakep banget dah, kebangun nih gegara si cantik nyamperin ke kamar)

Tetangga Masa Gitu | NOMIN GS ⚠️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang