Aomine x Clown!Kagami

2.1K 202 10
                                    

Aomine, 17 tahun kelas 2 SMA Toou. Ia menyukai Kagami dan sudah menyatakan perasaannya meskipun si kepala merah masih belum memberi jawaban.

Kagami, 17 tahun kelas 2 SMA Seirin. Ia tinggal sendiri di Jepang dan bekerja paruh waktu untuk menambah uang jajan beli burger di majiba. :v
___________

"Oi Kagami cepat pakai kostum mu, kita akan buka 5menit lagi" ucap seorang pemilik restoran dimana Kagami bekerja paruh waktu.

Restoran ramen tempat Kagami bekerja sedang membuat suatu event khusus untuk anak-anak. Dan memaksa kagami menjadi badut. Yah badut! Tapi bukan badut dengan perut pesar, baju polkadot, dan hidung merah. Melainkan ia harus bersedia mengenakan kostum Rilakuma dan berakting sebagai beruang lucu. Bukan masalah sebenarnya karena ia juga menyukai anak-anak tapi kepala beruang yang berat dan pengap itu membuatnya tidak nyaman.

Mereka membuka stand didepan kedai ramen lalu membagikan ramen gratis untuk anak-anak. Ini hari minggu, jam 09.00 am, dan Kedai itu terletak tepat di sebelah taman kota. Jadi tidak heran kalau langsung ramai begitu dibuka.

Kagami berdiri disamping stand, sesekali ia menggerakkan tubuh dan tangannya untuk menarik minat anak anak. Benar saja, beberapa saat kemudian ia sudah dikerumuni oleh banyak anak-anak dan mereka semua minta digendong. Sementara para orangtua mereka sudah menyiapkan kamera untuk mengabadikan momen dimana anak mereka digendong Rilakuma.

Tak seberapa jauh dari sana Aomine Daiki tengah mendumel sendiri. Tadi ia datang ke taman kota bersama (diseret) Momoi dengan alasan agar Aomine mau sedikit bergerak. Tapi setelah bertemu Kuroko yang sedang jalan-jalan bersama anjingnya ia malah ditinggal sendirian. Dan sekarang Aomine sangat kesal karena perutnya mulai lapar dan ia tidak membawa uang sama sekali.

Aomine berjalan tanpa arah sampai akhirnya ia menemukan sebuah restoran ramen tempat Kagami bekerja sedang membuka stand ramen gratis. Ia berfikir kalau ia juga bisa mendapatkan makanan gratis jadi ia mendekat tanpa memperhatikan tulisan "For Kids Only" yang tertulis dibawah tulisan "Free Ramen". Setelah ikut berbaris di antrian Aomine baru sadar kalau ia adalah satu satunya orang dewasa yang mengantri.

"Ehem"

Meutupi rasa malunya Aomine sedikit mundur dari antrian, tapi perutnya masih kelaparan jadi ia mendekati beberapa anak kecil yang sedang bermain bola.

"Ehem" Aomine batuk cari perhatian.

"Ya ojiisan ada yang bisa kami bantu"

Tanya seorang anak berbaju putih.

"Ahaha begini anak kecil. Aku ingin kau mengantri di stand ramen gratis untukku"

"Ehh kenapa aku harus melakukannya?"

Anak berbaju putih tadi menatapnya heran.

"Dengar bocah. Aku lapar dan aku butuh makan. Kalian seharusnya bangga menolong seorang pemain basket terhebat se-Jepang"

"Ohh aku mengenalnya!. Aku mengenalnya!. Dia Aomine Daiki. kakak perempuanku sangat mengidolakannya"

Seru anak berkacamata yang mengenakan hoodie hijau.

"Haha apa kubilang"

Aomine tertawa sombong.

"Aku tidak percaya"

Ucap anak lain yang berbaju biru

"Ehh?"

"Buktikan kalau kau memang Aomine Daiki"

Anak berbaju biru itu berujar lagi sementara kedua temannya mengangguk-angguk tanda setuju.

"Aku akan senang membuktikannya tapi disini tidak ada lapangan basket"

"Aomine Daiki yang aku kenal bisa mematahkan ring basket dengan mudah jadi dia pasti kuat. Ah begini saja kalau ojisan bisa mengangkat....ummm.. badut besar yang disana itu maka kau benar-benar Aomine Daiki dan kami akan mengantrikan ramen untukmu ojisan"

Jelas anak berkacamata.

"Hah kenapa harus badut itu? Dan kenapa kau memanggil ku ojiisan hah? Paling tidak panggil aku niisan"

"Karena aku tidak melihat sesuatu yang bisa diangkat disekitar sini kecuali badut itu dan orang-orang ojiisan"

Jawab anak berkacamata

"Dan apa kau pikir badut itu bukan orang bocah tengik?"

"Sudahlah. Terima atau tidak?"

Ujar si anak berbaju putih.

"Grr... baiklah tapi kalian bertiga harus mengantri"

"Haik"

Jawab mereka bersamaan.

Aomine mulai mencari jalan untuk lebih dekat dengan badut itu. Sementara kagami tidak menyadari kedatangannya karena topeng beruang yang besar dan berat itu tidak mengizinkannya untuk melihat lurus. Hell ia bahkan hanya bisa melihat ke bawah dimana anak-anak kecil berdiri mengerumuninya.

Ia baru tahu kalau ada orang dewasa diantara anak-anak itu saat ia melihat kaki seseorang yang berdiri sekitar satu langkah didepannya. Kaki itu tertutup dengan celana sport panjang berwarna abu-abu dan sepatu nike berwarna hitam yang terasa familiar.

Mengalihkan pandangannya dari orang dewasa tadi, Kagami tiba-tiba merasakan tubuhnya melayang..hmm bukan melayang lebih tepatnya sedang diangkat oleh seseorang.

Menahan diri untuk berteriak secara tidak elit dihadapan anak anak, Kagami beerusaha untuk tenang dan melihat siapa dan apa tujuan orang aneh yang sudah mengangkatnya itu?.

Saat melihat kebawah tepat ke wajah orang itu tanpa diduga orang itu juga tengah menatap mata Rilakuma yang diangkatnya. Kedua pipi Kagami langsung terasa panas ketika menyadari siapa yang sudah mengangkatnya.

Gugup, Kagami mencoba menundukkan kepalanya kebiasaannya untuk menyembunyikan blushing. Namun karena kostum badut itu kebesaran kepala beruang itu justru jatuh menimpa kepala Aomine membuatnya kehilangan keseimbangan dan jatuh ke belakang dengan kagami dipelukannya.

Bertatapan beberapa saat dengan posisi Aomine terbaring dengan pujaan hatinya berada diatasnya sekaligus dipelukannya. Aomine akhirnya bicara.

"Kagami you are so cute"

Mencoba bangun tapi tak dilepaskan, Kagami menyembunyikan wajahnya di bahu Aomine. Memberikan tontonan yang tak seharusnya dilihat anak-anak kecil disekeliling mereka.

drabble AOKAGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang