46. AGRA

1.1K 119 15
                                    

Sudah hampir 6 jam mereka menunggu namun kenapa lama sekali? bahkan semua keluarga sudah berada didepan UGD. Mereka menunggu sejak 4 jam yang lalu, namun pintu UGD tak kunjung dibuka.

Mereka jadi was-was takut terjadi apa apa kepada Agra, sementara itu dokter Ramdan yang sedang berupaya menyelamatkan Agra karena tadi jantung Agra sempat melemah setelah operasi itu.

Tiba-tiba layar monitor itu berbunyi nyaring dan membentuk garis lurus. TIDAK! AGRA TIDAK MUNGKIN MENINGGAL KAN?!.

"Sus, tolong catat kematian pasien jam 02.30 AM. " ucap dokter Ramdan kepada suster yang bertugas bersama nya.

"Baik dok, " balas suster yang berada disamping dokter Ramdan.

Dokter Ramdan pun keluar dari UGD dan menyampaikan kabar duka ini kepada keluarga Agra, akan kah mereka menerima kematian Agra? dan mengikhlaskan semuanya?.

Ceklek

Ramdan membuka pintu, sontak Alex dan yang lainnya langsung berdiri. "Bagaimana dok operasi nya? lancar kan?" tanya Rina khawatir.

"Maaf, pasien bernama Agra sudah tidak bisa diselamatkan. Waktu kematian pukul 02── " belum Ramdan menyelesaikan perkataannya barusan, kerah bajunya sudah ditarik oleh Alex.

"JANGAN BERCANDA ANDA! " ucap Alex penuh emosi.

"Saya tidak bercanda tuan, ini masalah nyawa mana mungkin saya bercanda. " balas Ramdan membuat bahu Alex merosot lemas, anak yang selalu membuat rasa lelahnya hilang, dan mencairkan suasana mansion dengan suaranya, anak yang ia sangat sayangi sekarang sudah tidak ada.

Ia harus apa? tak ada gunanya lagi Alex hidup. Seperti itulah pandangan Alex saat ini, gagal menjadi seorang ayah yang baik.

"Ikhlaskan lex, supaya arwah Agra tenang disana. " ucap Axel menguatkan Alex.

Suasana duka menyelimuti keluarga Willison, mereka akan membawa jenazah Agra menuju mansion dan segera memakam kan jenazahnya.

"AGRAA! " teriak Alex ketika melihat jenazah Agra dikeluarkan dari UGD oleh suster.

Axel langsung mencegah Alex yang ingin berlari kearah jenazah Agra. "Sudah, biarkan mereka membawa jenazah Agra ke mansion. " ucap Axel kepada Alex.

Semua keluarga menangis atas kepergian Agra yang selalu membuat hari hari mereka hangat dengan tingkahnya, kini anak itu sudah pergi ntah apa yang bakal terjadi dimansion setelah anak itu tak ada.

Bahkan Rina sampai pingsan mendengar hal ini, dirinya tak kuat menahan duka dan sampai harus dirawat di rumah sakit akibat syok hebat.

Anak-anak Axel dan Alex kini sedang menangis dalam diam, semua nya merasakan duka yang sangat dalam akibat peristiwa ini.

Mereka menuju perjalanan ke mansion dan Alex berada disamping jenazah Agra. Di dalam ambulans Alex tak henti hentinta menitikan air mata, kepergian Agra sangat menusuk hatinya.

Cukup Shela kenapa harus tambah Agra yang pergi dari hidupnya? Agra yang memberikan cahaya bagi nya, sejak ditinggal Shela hidup Alex menjadi gelap dan sekarang Agra pergi? hidup Alex akan menjadi seperti apa nantinya?.

Hancur sudah semua harapan Alex melihat anaknya tumbuh dewasa dan mencari istri dan ia akan menjadi kakek kelak musnah sudah harapan itu. Cuaca hari ini cukup mendung, seperti langit saja tak rela anak itu pergi, bagai ikut dalam duka.

Setelah sampai di mansion mereka disambut para penjaga dan maid yang memakai baju serba hitam. Niat keluarga Willison akan memakamkan Agra disamping mension yang ada halaman penuh bunga.

Karena anak itu suka kepada bunga yang cantik, kalian belum lihat koleksinya dikontrakan nya Agra dulu, dan halaman ini pun Alex membuat nya karena anak itu yang meminta dibuatkan.

AGRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang