09

3 1 0
                                    

"Kamu pacarku sekarang."

.

.

.

.

.

Ha?! Apa dia bilang?! Dia mengklaimku sebagai pacarnya?!! Yang benar saja!!

Aku benar-benar tidak menyangka dia akan melakukan hal itu.

"Udah makan sayang?" tanyanya.

Aku masih tidak percaya.

"Apa sih aku belum bilang iya juga," balasku. Masih sangat-sangat bingung. Ini sangat mengejutkan. Tapi--

Dia terlihat senang. Ia memamerkan kalau dia pacaran denganku dengan membuat status, tanggal hari ini. Dan ia menjawab pertanyaan teman-temannya sebagai tanggal dia pacaran.

Aku yang mengetahui itu benar-benar dibuat tidak bisa berkata apa-apa lagi. Dan akhirnya aku memintanya untuk memberiku waktu untuk memikirkannya.

Meresahkan. Jadi selama ini apa??

.

.

.

"Aku cuman gamau kecolongan kayak kemarin."

Itu jawabannya saat aku tanya, kenapa dia mengajakku pacaran. Jadi saat aku pacaran dengan Leo dia benar-benar menyukaiku? Bukan hanya bayanganku saja, tapi dia benar-benar menyukaiku? Sungguh?

Aku benar-benar tidak bisa berkata apa-apa. Sungguh.

"Itu karena kamu gada effort apa-apa," balasku. Dia yang hanya bertingkah seperti biasanya saat itu. Bagaimana mungkin aku tau kalau dia benar menyukaiku, bukan hanya menganggapku teman?

"Ya gimana lagi yah~"

"Jadi gimana mau gak??" tanyanya lagi.

Aku tidak tahu. Aku tidak yakin. Aku benar-benar ragu untuk menerimanya.

Disamping itu aku sudah memantapkan hatiku untuk tidak berpacaran lagi dengan siapapun. Aku putus dengan Leo juga karena itu. Dan Dia pun tau soal itu. Tapi dia masih memintaku.

Jadi, dia benar-benar menyukaiku? Sungguhan?

.

.

.

.

.

Sebenarnya aku juga menyukainya. Tapi aku tidak yakin untuk berpacaran dengannya. Kenapa?

Karena dirinya sendiri.

Dia yang membuatku ragu untuk menerima perasaanku sendiri.

KamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang