Memulai Hidup Baru

116 17 0
                                    

Ini masih terasa seperti mimpi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini masih terasa seperti mimpi. Sepertinya baru kemarin aku menikah dengan wanita yang kucinta, lalu mendapat proyek besar garapan Netflix. Kemudian berakhir di penjara karena dijebak menggunakan barang haram enam bulan lalu.

Hari ini aku bebas. Bisa bebas menghirup udara segar, meskipun rasanya paru-paruku sesak. Semua yang kudapatkan, karier, istri, bahkan harta kini hilang seketika. Terkadang ada hari di mana ketika aku masih di penjara, aku mempertanyakan kembali hidup yang akan kujalani setelah bebas nanti.

Apakah aku mampu menata kembali seperti semula? Apakah hidupku sudah tidak ada harapan lagi?

Apakah harus kuakhiri saja hidupku di sini?

Rupanya akal sehatku masih bekerja. Teruslah hidup untuk hal-hal kecil, kemudian memimpikan hal besar. Aku masih ingin kembali pada Jess, mantan istriku. Aku masih ingin berjalan di atas karpet merah untuk menghadiri acara awards dan mendapat piala kesekian kalinya.

Dunia entertaiment adalah hidupku. Aku harus kembali.

Aku merogoh uang yang kutaruh di kantung celana. Ada beberapa lembar uang 50 ribu. Cukup untuk perjalananku ke rumah Mona, manager sekaligus teman dekatku dulu.

Aku mengayunkan tangan ke samping, mencondongkan tubuh untuk mengentikan taxi. Kemudian masuk dengan harapan besar agar Mona bisa membantuku dalam kesulitan ini. Yah ... aku yakin dia akan membantuku. Dia sudah kuanggap sebagai saudara sendiri, kuharap ia bisa merasakan ketulusan ini.

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

"Aduh ... nggak bisa, Nu. Lo tau kan kalau popularitas lo udah nggak kayak dulu."

Mona bicara dengan nada serius. Ia tidak nampak senang bertemu denganku. Tidak seperti bertemu kawan lama, aku seolah-olah seperti bertamu ke rumah orang asing. Mona bahkan tidak menyambut dengan sekadar menanyakan kabar, atau menawariku sesuatu, seperti yang biasa ia lakukan dulu.

Memang benar. Manusia adalah mahluk yang cepat berubah, tidak konsisten. Hanya orang bodoh saja yang benar-benar memberikan kepercayaan penuh, termasuk diriku sendiri.

"Gue tahu, Mon. Tapi seenggaknya lo bisa cariin gue peran kecil. Atau engga lo kasih gue info casting. Apa pun ... gue pengen banget kembali ke entertaiment," kataku dengan nada memelas. Berharap pintu hatinya terbuka dan merasa iba.

Mona menatapku lebih intens, kemudian bibirnya tersenyum miring. "Susah buat mantan pecandu buat balik--"

"Gue bukan pecandu, Gue dijebak!" kilahku cepat sampai-sampai aku menggelengkan kepala tidak habis pikir. Tega sekali Mona mengatakan itu. "Lo bener-bener percaya gue pemakai, Mon?"

Mona tertegun, ia mengubah posisinya lebih dekat. Kini tatapannya mulai melembut, seolah-olah mengatakan bahwa ada banyak hal yang ingin ia percaya, termasuk percaya padaku. Namun, hasil pemeriksaan mengatakan hal sebaliknya. "Oke ... gue berusaha nggak percaya lo pemakai. Tapi buat balik lagi dapet peran ... gue bener-bener nggak bisa janjiin. Lo tahu, saingan lo itu aktor-aktor muda."

"Proyek kemarin gimana?"

"Besutan netflix?" Mona membuang napas gusar. "Di ambil sama Reza. Udah shooting juga setengah jalan."

Kini giliranku yang merenung. Kembali menyesali kejadian yang telah berlalu. Harusnya aku sadar bahwa kesempatan itu sudah tidak ada lagi. Benar ... harusnya aku akhiri saja hidup di dalam penjara.

"Gini deh...." Mona kembali bicara. Itu bahkan terdengar seperti angin segar yang kuhidup. "Lo rehat aja dulu. Anggep aja bahan intropeksi diri. Nanti gue pikirin lagi gimana caranya supaya lo dapet kerjaan."

Kata-kata Mona begitu meyakinkan. Aku sampai refleks menggengam kedua tangannya sembari tersenyum dan berkali-kali bilang terima kasih.

Jika hari itu tiba, aku berjanji akan menata kembali hidupku dengan sebaik-baiknya dan menjalaninya dengan penuh rasa syukur.

TBC

Fight For My Way (TERBIT Di WACAKU) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang