Bagian Satu; Hope

619 54 0
                                    

cr art; nori31291404 from twt

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

cr art; nori31291404 from twt

Dia yang namanya ingin ku hilangkan
Dia yang hanya memberi luka
Dia yang hanya kegagalan

Vinsmoke sanji atau setidaknya itulah yang orang orang katakan.

Terlahir dari keluarga yang serba kecukupan tidak menjamin memberi hari-harimu sebuah kehidupan.

Terlahir berbeda itulah yang selalu mereka katakan.
Menjadi lemah adalah takdir yang harus kujalankan.

Menetap disangkar burung emas menunggu untuk diberi tanda memar baru menjadi samsak tinju saudaranya, sebuah rutinitas yang selalu dijalani.

Mata sebiru lautan cerah itu menatap kosong keluar jendela, melihat lautan lepas yang bebas. Burung terbang bebas di atas sana, para ikan yang berenang bebas mengelilingi lautan, mereka semua bebas berkelana kemana saja.

Surai seindah warna mentari itu tertiup angin pelan, tangannya sibuk membalikan halaman buku.

All blue
Sebuah kalimat yang tercetak di atas covernya.

All blue, sebuah lautan yang menyimpan banyak misteri diceritakan di sanalah semua lautan di dunia ini bertemu, konon katanya semua ikan di lautan berkumpul di sana.

Bibir manisnya tersenyum kala membaca kalimat yang tercetak di sana, menyimpan semua bait kata indah di memorinya.

Dirinya memiliki mimpi kecil ingin menemukan lautan legenda tersebut, melihat semua ikan dan hewan laut di sana. Sebuh mimpi yang sulit untuk diwujudkan.

Tersentak kecil kala telinganya menangkap suara ketukan pintu. Memilih menyudahi aktivitas membacanya.

•••

"Kegagalan sepertimu tidak pantas berdiri disini"

Kalimat itu terus bergema di kepalanya, dirinya gagal lagi dalam melawan Ichiji; kaka kembar tertuanya.

Sanji hanya bisa menundukkan kepala kala dirinya terus dihujani berbagai macam kalimat menyakitkan. Tubuhnya sakit, hati nya pun sama sakitnya.

Terduduk ditengah lapangan, tubuh kecil penuh lukanya tak dia hiraukan. Menahan tangisan yang sejak tadi dia tahan.

Kegagalan, sebuah kalimat terkutuk yang ingin dia jauhi selamanya. Menjadi yang terlemah diantara saudaranya yang lain.

Sebuah tepukan di kepala mengalihkan atensi dirinya dari lamunan. Sebuah surai pink familiar terlihat di sana.

Reiju; saudara perempuan tertuanya, memberi sebuah senyuman hangat.

"Sanji, kemarikan tanganmu biar kakak obati"

Meringis pelan saat cairan alkohol menyentuh lukanya, reiju selalu ada saat dirinya seperti ini. Setidaknya dirinya mempunyai satu alasan untuk bertahan hidup.

-tbc-

It's my first story, sorry kalau acak acakan dan ga nyambung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


It's my first story, sorry kalau acak acakan dan ga nyambung.
I hope you all like this.

The Sun Will Rise [zosan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang