Nayanika

63 21 2
                                    

Alunan Nautikal Binara, binar nyanyian suara Laut. Nama lengkap ku beserta artinya. Ayah memberikan nama itu karena Ayah sangat menyukai Lautan karena Lautan juga yang mempertemukan Ayah dengan bunda. Tak jarang aku mendapati pujian saat perkenalan dengan orang baru. Nama yang indah, kata mereka. Benar, nama ku sangat indah seindah kisah ku bersama lelaki indah bernama Guittara Guna Avana. Aku tidak tau arti dari nama lelaki indah tersebut tapi sudah bisa dipastikan jika bagian Guittaranya memiliki arti gitar, dia sangat mencintai gitarnya. Bahkan jika aku dan gitarnya tenggelam diwaktu yang bersamaan, sudah dipastikan dia akan menyelamatkan gitarnya terlebih dahulu.

Guittara ada karena adanya sebuah luka.


Taman Kota, 25 Maret 2015.

30 Menit berlalu, aku masih menunggu Kak Bian dengan antusias yang tinggi karena sudah hampir 6 bulan kita menjalani hubungan jarak jauh dengan minim kabar, katanya Kak Bian sibuk bekerja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

30 Menit berlalu, aku masih menunggu Kak Bian dengan antusias yang tinggi karena sudah hampir 6 bulan kita menjalani hubungan jarak jauh dengan minim kabar, katanya Kak Bian sibuk bekerja. Aku beranjak dari duduk ku dan mulai berjalan-jalan mengelilingi area Taman. Saat aku sedang berjalan, ada seorang lelaki yang datang menghampiri ku.

"Alunan yaa?" Dia berdiri sambil bertanya memastikan aku adalah seseorang yang sedang dia cari.

"Iyaa, benar. Kenapa yaa?" Tanyaku padanya karena pasti dia memiliki tujuan.

Dia hanya terdiam menatapku dengan raut wajahnya yang tidak bisa diartikan.

"Ini" Katanya dengan mengulurkan tangan yang sedang menggenggam undangan pernikahan.

"Undangan?" Tanyaku heran dengan mengulurkan tangan untuk menerima undangan yang dia berikan.

Aku membacanya, undangan tersebut bertuliskan nama kedua mempelai, yaitu "Biantara Adiguna dan Anara Aurellia" Aku benar-benar mengenal nama dari calon mempelai prianya. Nama pacarku, Kak Bian, namanya tertulis bersama perempuan lain di selembar undangan itu.

Memori ku mulai memutar saat-saat dimana dia mulai mengatakan akan bekerja di luar kota untuk beberapa bulan kedepan. Aku mengiyakan dan menyemangatinya. Aku selalu menunggu kabar darinya walaupun itu hanya satu bulan sekali atau bahkan tidak sama sekali dalam rentang waktu satu bulan.

Dua bulan yang lalu, setelah masa hubungan jarak jauh kami sudah sekitar empat bulan, dia mengajakku untuk bertemu di perpustakaan tempat aku bekerja. Aku menunggunya sampai habis jam kerjaku tapi dia tak kunjung datang, berakhir dengan aku yang pulang bekerja dengan memendam kekecewaan.

Satu bulan yang lalu dia mengajakku bertemu di pantai tempat biasa aku menghabiskan waktu bersamanya. Aku menunggunya lebih dari 5 Jam dan berakhir dengan dia yang mengirimiku pesan singkat yang mengatakan bahwa dia tak jadi pulang, bahkan aku tidak diberitahu alasannya. Aku tidak pernah menuntut apapun padanya, walaupun itu sekadar kabar atau alasan karena aku benar-benar mencintainya dan kehadiran dia di hidupku itu sudah lebih dari cukup.

Dan terakhir kemarin, saat aku sedang menata buku-buku aku mendapatkan telfon darinya, dia mengatakan akan menemui ku besok di taman kota pada pukul 10 pagi.

Nautikal  || Wenyeol Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang