01

186 15 0
                                    

"Mba! Lu di mana sih?! Cepet ke tempat yang udah gua kirim lokasi nya ke elu! Ini nyawa orang lagi dalam bahaya woii!"

"Iya sabar!!"

Tutt

Telepon di matikan sepihak oleh Hanara. Dan segera membuka lokasi yang telah di Kirim oleh rekan kerja nya.

"Lah? Ini kan Restoran yang biasa di kunjungi para artis? Masa di bobol sih?" Ucap nya bodoh.

Ya setiap restoran atau apa pun bisa di bobol lah kalau penjagaan nya lalai!.

Tanpa pikir panjang, Hanara langsung mengendarai Mobil nya ke tempat tujuan nya tadi.

Karena memakai kecepatan di atas rata rata, Hanara hanya memerlukan beberapa menit saja untuk ke tempat tujuan nya.

"LAMA AMAT SIH?!" teriak Litta rekan kerjanya.

"Ya maap" ucap nya santai.

"LANGSUNG MASUK AJA LU SINI! BIAR PAHAM SITUASINYA!"

Walaupun Hanara ini Senior nya, tapi Litta pikir dia terlalu santai dalam situasi yang seperti ini. Ini yang di pertaruhan nyawa orang loh. Nyawa woii!

Yap. Pandangan yang pertama kali Hanara lihat. Satu orang di tahan dengan pisau di lehernya.

"HEH! SETAN SADAR GAK LU?!" Bukan. Bukan Hanara yang bilang. Tapi Litta.

Gimana gak panik. Nyawa orang sedang di Ambang ambang juga.

"Ta, tahan tangan nya bisa?" Minta Hanara.

"Tapi mba?" Ucap nya ragu.

"Gak papa. Disini yang penting kerja sama tim oke?. Lu tahan Tangan nya nanti gua tarik Orang yang dia tahan terus Lu tendang kaki nya, terus..." Hanara sibuk dengan renacana nya Dengan Litta. Kali ini Renacana nya harus berhasil.

"Oke!" Jawab Litta Mantap.

Litta segera pergi ke arah Sang pelaku dan segera menahan tangan nya.

"MBA UDAH! CEPET TARIK WOY!" teriak Litta.

Tanpa ba bi Bu be bo, Hanara pun menarik lengan sang  korban.

"Udah. Sekarang lu borgol gih ta" Ucap Hanara lagi.

GAK SESUAI RENCANA YANG DI JELASIN SI EMPU WOY!

Litta pengen Berhenti aja tuh jadi rekan kerja nya.

"Canda doang elahh!"

Sang pelaku memberontak Dan mengunci pergerakan Litta. Sekarang Litta yang jadi korban nya.

Semua orang yang memperhatikan dibuat panas dingin. Ada yang Panik, ada yang takut, ada yang geram liat tingkah Hanara dan masih banyak lagi.

"Ya Allah bukan ini yang hamba mau ya Allah" ucap Hanara capek.

"Lepas atau koid?" Tawar Hanara sambil menodongkan Pistol ke arah nya

"Jatuhkan Senjata anda terlebih dahulu!"

TRAKK

Pistol yang Hanara Todongkan Tadi Di jatuhkan ke Lantai.

"Hahaha. Ternyata detektif ini bodoh juga!" Gelak nya

"Kan emang, baru tau ya?" Tanya Litta

"Hahaha. Ternyata detektif yang di kenal dengan Kecerdikan nya ini bisa di bodohi dengan ini? Hahaha. Sekarang anda yang pilih. Lepasin saya atau bunuh rekan anda?" Tawar Nya

"Gak pilih Dua dua nya sih" jawab Hanara

Dan

Bughh!

Detektif Berkedok Manager Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang