22

33 5 0
                                    

"Ini maksud nya gimana sihh?." Tanya Jeonghan yang memang belum mengerti dengan foto yang di tunjukan oleh Woozi tadi.

"Kalau lu gak paham, ngapain lu ikut treak tadii Jeonghaan??." Geram Hanara.

"Ngikut aja sih."

"Lu paham Han?." Tanya Scoups yang lumayan pusing melihat foto yang di lihat lelaki putih itu.

"Kagak." Yang menjawab bukan Hanara, melainkan Yoon Jeonghan.

"Gue bukan nanya lu Jeonghan. Gue nanya Hanara!."

"Oohh, jelas jelas dong."

"Udah udah!,"

"Ini foto siapa?." Nimbrung Woozi.

"Mana gue taau!."

"Gak nanya situ btw." Judes Woozi.

"Dari semua barang yang kita punya, gue masih belum bisa nentuin siapa pelakunya,"

"Dan semua kertas kertas yang di kirim itu gue juga gak ngerti. Isinya bukan tulisan atau apa, tapi gambar!,"

"Di kira gue bisa nebak apaa?." Pasrah Hanara.

"Terus gimana?." Tanya Woozi yang ikut pasrah di samping Hanara.

"Gini aja deh,"

"Lu pada istirahat aja sono. Besok kalian udah ngelakuin aktivitas seperti biasa." Suruh Hanara. Scoups, Jeonghan dan Woozi mengangguk mengingat hal yang mereka temukan masih belum memiliki titik terang.

"Yaudah deh," ucap Scoups yang mulai keluar dari kamar Hanara dan di ikuti Woozi dan Jeonghan di belakangnya.

"Haduhh!." Capek Hanara setelah tiga lelaki itu pergi.

"Eh lu kepikiran gak sih kalau yang ngirim kertas kertas ini sama pembunuhan yang terjadi pelakunya sama?." Tanya Scoups yang kembali masuk dengan Jeonghan dan Woozi.

Belum sampai lima menit mereka keluar, mereka malah masuk lagi.

"Gue sih enggak," ucap Hanara dengan lesu.

"Tapi bisa jadi gak sih?." Ucap Jeonghan.

"Masuk akal." Sambung Woozi.

"Udaah!!."

"Gue capek mikir!,"

"Lagian napa balik lagi sihh?? Sono balik ke kamar masing masing!,"

"Buat makan malam, nanti gue masakin." Final Hanara yang di angguki mereka bertiga.

Kali ini mereka benar benar pergi dari kamar Hanara, dan tinggal lah dirinya seorang.

"Pusing juga ya mikirin ginian." Ucap perempuan itu dan menyimpan semua barang barang yang ia dapatkan ke tempat yang aman.

Setelah selesai dengan urusannya, ia segera turun untuk membuat makan malam, tetapi saat perempuan itu turun, keadaan sangat sepi. Tidak seperti biasanya.

"Nih orang orang pada kemana dah? Kok sepi gini?." tanya Hanara pada dirinya sendiri.

Karena keadaan yang sunyi ini membuat Hanara agak takut, dan ia mulai mencari semua anggota Seventeen ke satu satu kamar.

"Dino??,"

"Mingyu?," tak ada jawaban.

"Kok gak ada?." Ucapnya lagi, dan ia tak melanjutkan ke kamar selanjutnya, ia lebih memilih untuk langsung melihat ke kamar Scoups.

"Scoups!." Teriak Hanara sedikit panik.

"Sumpah?!,"

"Ini mereka pada kemana sih? Perasaan tadi di suruh kebawah doang, gak nyuruh ilang deh!." Panik Rara.

Detektif Berkedok Manager Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang