hi guys, ini cerita pertama aku. mohon dukungannya dan jangan lupa buat vote or comment yyaa
HAPPY READING~~~~
"Pah, Shasha gak mau dijodohin" ucap seorang gadis dengan penuh permohonan. Matanya berkaca kaca menatap kearah ayahnya dengan tatapan sayu. Hari ini gadis itu dikejutkan dengan ucapan ayahnya yang hendak menjodohkannya dengan anak dari rekannya. Tentu hal ini ditentang dan ditolak oleh Ashana Grizelle. Usianya baru menginjak 22 tahun dan kini telah bekerja disuatu perusahaan terkenal yang ada di Jakarta. Ia menjabat menjadi manager regional dalam perusahaan tersebut. Jabatan yang lumayan namun dipatahkan dengan kabar perjodohan yang ia dengar dari ayahnya. Ashana belum siap untuk membangun rumah tangga saat ini. Yang ia inginkan hanya ingin mengejar karirnya terlebih dahulu.
"Dengerin Papa, Nak. Ini yang terbaik buat kamu. Papa yakin bahwa calon yang Papa pilih untuk kamu adalah pria yang baik dan bisa bertanggung jawab." Jelas sang ayah.
"Papa mohon, Nak. Papa tidak tahu sampai kapan bisa menjaga kamu, usia tidak ada yang tahu. Papa sudah tua, Sha. Keinginan papa hanya ingin melihat anak papa satu-satu nya ini menikah. Anggaplah papa egois, namun papa hanya ingin yang terbaik buat kamu, Sha."
"Kamu anak papa satu-satu nya dan hanya kamu harta terakhir yang papa punya. Terima perjodohan ini ya."
Ashana benar-benar dilemma. Ia tidak tega untuk menolak keinginan sang ayah. Apa yang diucapkan oleh ayahnya memang benar. Tidak ada orang tua yang tak ingin suatu hal yang terbaik untuk anaknya. Gadis itu menghela napas lalu menyandarkan tubuhnya pada sandaran sofa yang tengah ia duduki. Ia mengusap wajahnya pelan. Mungkin memang ini yang terbaik baginya dan ia yakin pasti akan hikmah di balik ini semua.
"Shasha pikir dulu ya, Pah. Kasih Shasha waktu buat nerima ini semua"
"Papa harap kamu memberi jawaban yang tepat. Istirahatlah terlebih dahulu dan jangan tidur terlalu larut. Pikirkan kesehatanmu juga, Nak"
Ashana memeluk erat papanya dan menumpahkan semua air mata dipelukan sang ayah tercinta."Maafin Shasha, Pah. Shasha belum bisa jadi anak yang baik buat papa. Shasha belum bisa membahagiakan papa dan Shasha cuma bisa nyusahin papa"
"Sssttt, apa yang kamu katakana, Sha. Kamu adalah anak kebanggaan papa. Papa bangga sama kamu dan seharusnya papa yang minta maaf karena belum bisa menjadi ayah yang baik buat kamu. papa masih banyak kekurangan, Sha."
"Papa tahu ini berat buat kamu dan papa gak ada pilihan lain selain melakukan hal ini, Nak. Papa sudah memikirkan hal ini berulang kali. Papa juga kenal baik dengan laki-laki yang menjadi calonmu"
Ashana menganggu pelan dan melepas pelukannya. Ayahnya mengusap sisa air mata yang masih mengalir di pipi merah Ashana dan mengusap rambut anak permpuan satu-satunya dengan lembut.
"Pergilah ke kamar mu sekarang dan istirahatkan tubuh serta pikiranmu. Kita bahas lagi esok."
Ashana berjalan menaiki tangga untuk menuju kamar nya yang terletak dilantai atas. Pikirannya sungguh kalut hari ini, terutama tentang perjodohan nya.
Ia memasuki kamarnya dengan lesu lalu bergegas menuju kamar mandi untuk membasuh wajahnya dan berwudhu untuk sekedar menenangkan hatinya yang tengah tak karuan ini.
Ashana merebahkan tubuhnya diatas kasurnya yang berukuran queen size. Pandangannya terpaku kearah langit-langit kamarnya. Matanya Kembali mengeluarkan lelehan cairan bening ditemani sunyinya malam.
"Mama, Ashana kangen. Ashana pengen peluk Mama, haruskah Ashana terima perjodohan yang dikatakan Papa? Ashana bingung." Gadis itu mengambil bingkai foto yang terletak dinakas samping ranjang tempat tidur. Ia memeluk erat bingaki berisikan gambar 3 orang yang tampak Bahagia dengan senyum yang terpancar diwajah ketiganya. Foto ini diambil Ketika kelulusan SMA Ashana tepat seminggu sebelum kepergian ibunda tercinta nya kealam lain.

KAMU SEDANG MEMBACA
In Love With You
Romance"Saya terima nikah dan kawinnya Ashana Grizelle binti alm. Rio Sucipto dengan maskawin tersebut dibayar tunai" "Sah?" "Sah" Gadis dengan balutan kebaya putih yang tampak indah ditubuh langsing nya itu menghela nafas lega. Pernikahan yang ia laksana...