☆CalonPenerusLee☆ ~ Ýį

465 50 3
                                    

...

Ceklek

Yibo menatap kagum ruangan luas yang akan menjadi kamarnya dirumah ini. Ini bukan luas lagi, tapi sangat-sangat luas. Apalagi tempat tidurnya, Yibo bisa mutar 360 seperti gasingan juga tidak akan jatuh.

"Ayo masuk" ajak Zhan menarik tangan Yibo agar mengikutinya.

"Kamarnya luas sekali ya" ujar Yibo. Memang tidak ada ruginya menerima lamaran tuan tampan ini.

"Sepertinya kamar ini perlu direnovasi lagi, karena penghuninya bertambah. Ini masih kurang luas, Yi. Tempat koleksi barang milikmu belum ada. Kalau meja riasmu sudah ada, jarak satu sama lain juga lumayan jauh"

"Untuk apa punya banyak? Satu saja cukup kok"

Zhan menoleh, melihat Yibo yang kebingungan Zhan berinisiatif menjelaskan lebih rinci. "Memang punya masing-masing satu kok. Ini punya Yiyi, ini punya Seoyeon, ini puny--"

"Ehhh sebentar" Yibo menatap Zhan horror. Ini tidak mungkin kan, "kita akan berbagi kamar, berlima?"

Dengan polosnya Zhan mengangguk.

Yibo melotot kaget. "Serius?!"

"Iya serius"

Ekspresi wajah Yibo menjadi datar. "Anda tidak memikirkan saya ya?"

Zhan gelagapan mendengar nada suara Yibo seperti tidak senang. "Mana mungkin aku begitu, Yi. Dengarkan penjelasanku dulu" Zhan menangkup kedua pipi Yibo, dan menatap lembut. "Pertama, supaya aku tidak perlu mengatur jadwal akan tidur dengan siapa setiap malam, jadi kami menutuskan untuk satu kamar saja. Kedua, agar tidak ada yang merasa kurang perhatian. Ketiga, aku tidak bisa tidur selain dikamar ini. Ini sudah yang paling tepat, Yi"

"Tetap saja aku tidak mau. Aku mau punya kamar sendiri. Aku ini masih seorang pria, mana mungkin aku tidur dengan istri perempuanmu yang lain" Yibo melepas tangan Zhan yang masih bertengger dipipinya, "terus kalau mau buat anak gimana kalau sekamar begini?"

"Ya disini. Kami biasa kok melakukannya. Kadang kami ber-empat--"

"Ahhh!!"

Yibo memegang kepalanya yang pening seketika. Darah Yibo terasa mendidih mendapatkan jawaban seenteng itu.

"Kenapa? Kepalanya sakit lagi ya? Ayo istirahat" ucap Zhan sambil memijat pelipis Yibo.

Yibo menatap lekat Zhan. "Anda ingin mempermalukan saya?"

Zhan menggeleng heboh, "aku tidak pernah berpikir begitu, Yi"

"Kalau bagitu aku ingin kamar sendiri" setelah berucap begitu Yibo meninggalkan Zhan.

'Kesabaranmu akan diuji, Zhan. Jadi persiapkan dirimu' apa ini yang dimaksud dokter tadi? Zhan, kau akan kehilangan setengah jati dirimu mulai sekarang.

_^_ _^_ _^_

"Kalau saja bukan karena tawaran itu, aku tidak akan sudi berbagi suami" apakah Yibo beleh menyesal sekarang?

Malam itu Zhan menawarkan sesuatu yang sangat menggiurkan bagi Yibo. Bagaimana tidak Zhan menjanjikan pelaku yang sudah merugikan Yibo sekeluarga sebagai syarat pernikahan. Yibo yang memiliki dendam yang amat sangat terhadap orang itu segera menerima lamaran Zhan tanpa pikir panjang. Istilahnya simbiosis mutualisme.

Zhan membantu membalakan dendam Yibo, dan Yibo akan memberikan penerus untuk Lee. Ya, semoga saja terkabul.

Pernikahan sederhana berlangsung di kediaman Yibo minggu depannya. Hanya orang-orang penting yang hadir dalam pernikahan tertutup itu.

Tidak mengulur waktu prosedur tanam rahim telah Yibo jalani. Butuh waktu 4 bulan Yibo istirahat total.

Setelah semua dinyatakan aman Zhan baru membawa Yibo kerumahnya serta istri-istrinya. Awalnya Zhan merasa semuanya akan baik-baik saja. Tapi sepertinya Zhan akan merubah banyak hal dirumah ini.

Nyonya baru di kediaman Lee.

_^_ _^_ _^_

Calon Penerus Lee || ZhanYiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang