Custos of the World

1. Prolog

I

Dewa-dewa adalah makhluk abadi yang dapat membuat apapun yang mereka inginkan dalam sekejap. Tidak ada yang dapat menghentikan keputusan yang mereka tentukan. Tetapi, terlalu banyak dewa akan menyebabkan malapetaka kepada makhluk hidup yang telah mereka ciptakan. Beberapa dari dewa-dewa yang masih hidup, sering sekali bertengkar untuk membuat atau meletakkan sesuatu untuk makhluk ciptaan mereka.

Terlalu sering bertengkar, salah satu dewa tertua memutuskan untuk memberikan satu planet untuk masing-masing dewa-dewa yang masih hidup dan mewariskan dunia itu untuk manusia pilihan mereka yang akan menggantikan mereka nantinya jika mereka sudah tidak ingin hidup menjadi dewa. Setelah diberikan planet masing-masing, pertengkaran sudah memudar tetapi banyak yang tidak menginginkan dunia yang telah ditentukan oleh dewa tertua itu.

Ada dewa-dewa yang bekerja sama untuk membangun dunia yang damai bersama dengan menciptakan sebuah portal untuk penghuni dunia mereka dapat pergi ke dunia lain. Ada juga yang membiarkaan planet milik mereka hancur dan menikmati makhluk ciptaan mereka bertengkar dan berperang. Beberapa dari peperangan itu nyaris menghancurkan planet milik dewa yang lain. Sekali lagi mereka bertengkar dengan hal itu. Akhirnya sang dewa tertua memutuskan untuk mencabut dewa-dewa tersebut dari planet yang mereka miliki dan diubah menjadi manusia biasa—beberapa dari mereka dijadikan hewan suci.

Planet-planet yang tidak memiliki dewa tersebut perlahan-lahan menjadi kacau. Pada akhirnya, sang dewa tertua itu membuat makhluk hidup spesial yang bernama Umgcini. Mereka dibentuk menjadi berbagai macam. Manusia, hewan, pohon, makhluk tak kasat mata, dan lain-lain. Hanya para Umgcini-lah yang dapat mengetahui dimana letak kaum mereka berada. Tugas mereka adalah menjaga keseimbangan dunia yang telah diberikan kepada mereka. Bila mereka mengalami kesusahan, sebuah portal sudah diciptakan khusus untuk mereka yang dapat diakses saat keadaan darurat. Selama ini, tidak ada yang pernah menggunakan portal tersebut kecuali keluarga G. Para Umgcini yang berwujud manusia memiliki gelar 'bangsawan' untuk memudahkan mereka berbaur dengan para manusia. Para bangsawan ini dibagi dari beberapa keluarga, dan keluarga tertinggi bernama G. Mereka memiliki tanggung jawab yang lebih besar dari bangsawan yang lain. Menjaga keseimbangan seluruh dunia dimana para Umgcini berada. Mereka juga memiliki kristal khusus sebagai portal darurat mereka serta sebagai sepasang mata tambahan dan alat komunikasi. Warna dari kristal-kristal tersebut adalah sebuah kode untuk mereka.

Tidak semua bangsawan dan Umgcini mengenal keluarga ini dikarenakan jumlah mereka yang sedikit dan mereka dapat mengubah bentuk tubuh mereka menjadi apapun yang mereka inginkan. Mereka juga lebih memilih untuk tinggal di sebuah rumah sederhana dan tidak terlalu megah. Hanya orang-orang dan makhluk-makhluk tertentu yang mengetahui siapa mereka.

Beberapa planet yang masih memiliki dewa yang menjaga, memiliki Umgcini juga. Hanya saja, makhluk spesial itu ditugaskan untuk menjaga para manusia untuk tidak menghancurkan ekosistem planet tersebut dan mencegah apa yang terjadi pada planet yang dihancurkan oleh dewa-dewa sebelumnya. Tidak ada dewa yang menginginkan planet miliknya terlihat buruk.

Suatu saat, ada dewa yang menentang keputusan dewa tertua dan berusaha membunuhnya. Para dewa-dewa pun terbagi menjadi dua kubu—tiga jika kita melihat dari sisi Umgcini juga. Dewa-dewa yang berpihak dengan dewa tertua, dan dewa-dewa yang tidak setuju dengan dewa tertua. Sementara itu, Umgcini berusaha keras untuk menutup peperangan antar dewa itu dari makhluk hidup di planet-planet yang dipegang oleh dewa-dewa tersebut. Para 'bangsawan' berusaha untuk membantu para Umgcini lainnya untuk menjaga keseimbangan planet yang ada, tetapi beberapa dari mereka benar-benar tidak peduli dan membiarkan planet mereka hancur dikarenakan mereka hanyalah servant para dewa. Mereka juga akan menghapus seluruh makhluk yang telah diciptakan kapanpun mereka mau dan tidak ada yang bisa menentangnya.