disini aku berdiri, ditempat yang sama saat pertama kali kita bertemu. kembali ke tempat ini membuatku berharap bahwa aku bisa melihatmu lagi
kenangan yang aku buat seolah terus berputar ketika aku melihat setiap sudut sekolah, seolah jiwaku kembali ke dalam masa yang bisa dibilang sangat indah
FLASHBACK ON
"lim bantuin tugas gua dong"
"lim buruan panggil guru deh biar ga pada ribut"
"lim buku catetan lu mana? sini gua mau salin"
Halim mengendus sebal, pasalnya setiap hari teman teman yang menyebalkan itu selalu mengandalkan dirinya prihal ini dan itu sampai sepertinya Halim tidak bisa bernafas
hari ini sudah genap 2 minggu Halim merangkap menjadi ketua kelas, sebenarnya dirinya sudah terbiasa namun entah kenapa saat sudah menginjak kelas 12 ia mulai merasa jenuh dengan jabatan tetapnya itu
Halim mengangkat setumpuk buku yang sudah tergeletak diatas meja guru, lelaki itu berniat untuk membawanya ke ruang guru sekaligus memanggil guru mata pelajaran lain untuk segera mengisi kelas
" eeh tunggu, buku gue belum di kumpulin "
gadis itu berlari kecil lalu meletakan bukunya di tumpukan paling atas
"buku lo belum di namain nih" ucap halim
gadis itu membalikan badannya tersenyum kikuk, lalu segera menuliskan nama di lembaran paling depan " Maudy "
Setelah melihat Maudy selesai menuliskan nama, Halim melanjutkan kegiatannya untuk mengembalikan buku dan bergegas pergi
Maudy terus menatap punggung Halim yang makin lama kian menghilang dari pandangannya, lelaki itu cukup populer di sekolah, siapa yang tidak mengenal laki laki cerdas bertumbuh tinggi dan sangat tampan itu? Bahkan setiap Halim lewat, para gadis seolah tidak bisa berhenti menatapnya.
•••
Jam istirahat tiba, Maudy bangkit dari tempat duduknya lalu berlari menuju ruang guru untuk melakukan rutinitas harian yaitu meminjam kunci ruang musik
Yups, gadis ini memang sangat pandai bermain alat musik, terutama gitar, tak heran bila setiap jam istirahat, hal utama yang akan dilakukan maudy adalah mengurung dirinya sendiri di ruang musik sambil memainkan sebuah melody indah
Baginya, musik itu menyenangkan sekaligus menenangkan
Maudy juga adalah tipikal orang yang enggan bergaul, sehingga dari kelas 10 sampai kelas 12 maudy tidak memiliki teman, satu satunya teman yang dia miliki adalah senandung lagu dari setiap alat musik yang ia mainkanMaudy tersenyum lebar saat memegang sebuah kunci di tangannya, dengan penuh semangat ia berlari menuju ruang musik
Gadis itu tersentak kaget saat melihat ruang musik yang biasanya terkunci kini terbuka lebar, dengan penuh penasaran ia perlahan melangkah maju, memastikan siapa orang lain yang bisa masuk ke ruang ini selain dirinya
" huft, berpura pura ternyata cape juga ya "
Ucap seorang pria yang maudy ketahui adalah Halim, laki laki itu duduk termenung sambil memegang sebuah gitar di pangkuannyaMaudy berniat untuk membalikan badan, namun tak sengaja tangannya menabrak sebuah meja hingga menimbulkan suara yang lumayan kencang
Halim terkejut, laku segera bangkit dan menarik tangan maudy, matanya melihat sekeliling untuk memastikan bahwa tidak ada orang yang melihat mereka berdua, lalu menutup pintu
FLASHBACK OFF
Disinilah tempat pertama aku bertemu dengannya, Laki laki dingin yang disukai banyak orang, laki laki yang memiliki sejuta rahasia di sorot matanya
" bu, Ibu gapapa "
Maudy sadar dari lamunannya, lalu tersenyum ramah" gapapa, yuk lanjut lagi " ucapnya
Setelah beberapa tahun berlalu, maudy memutuskan untuk menjadi seorang guru, seperti apa yang selalu dia impikan, berada di ruang musik di tempat yang akan selalu menyimpan kenangan manis bersama Halim. Cinta pertamanya
Cerita ini dibuat, untuk menjadi bukti sebuah kisah indah di masa SMA.
KAMU SEDANG MEMBACA
CERITA DIBALIK HUJAN
Teen Fictionbagiku, hujan selalu memberikan kenangan membahagiakan yang akan selalu ku ingat dalam jangka waktu yang lama kenangan membahagiakan itu masih ada dalam diriku sampai detik ini, perlahan terus menusukku seperti duri kenangan indah yang aku buat agar...