Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
APH NETHERLANDS X MALE READER
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Suara.
Netherland tak pernah mendengar suara merdu itu sejak kepergiannya. Suara lembut yang penyayang, suara yang kadang bisa menjadi tegas. Ia tak akan pernah lupa tentang betapa indahnya sosok itu dimatanya.
Sudah berapa lama?
Sudah berapa lama ia tidak mendengar suara itu. Sepertinya sudah lama sekali, sangking lamanya sampai tidak bisa terhitung. Entah itu waktu, penyesalan, atau rasa sedih yang mengganjal.
Kepergiannya membawa banyak perubahan padanya. Walau memang ia seharusnya tidak menaruh rasa, namun apa daya. Sosok manusia yang selalu ia lihat sebagai sosok yang lemah, malah berhasil membuatnya luluh bahkan menaruh hati padanya.
Apakah ini kesalahan tuhan? Atau malah kesalahannya, karena sudah jatuh cinta?
Manusia memang berhak mencintai dan dicintai, namun apakah dirinya yang bukan manusia ini berhak mencinta?
Angin berdesir, Netherland berdiri diatas jembatan menatap satu dua orang yang melintas menggunakan sepeda. Tempat ini tempat spesialnya. Tempat ia pertama dan terakhir bertemu dengan sang pujaan hati.
Andai Tuhan mendengar kata-katanya ia berharap ia bisa bertemu dengannya sekali lagi. Sebentar saja, ia ingin sekali mengucap maaf dari mulutnya itu. Untuk terakhir kalinya.
Ia terdiam memejamkan matanya, membiarkan angin menerpa syal biru-putih kesayangannya. Ia mengingat masa lalu, masa dimana sang pujaan hati meninggalkannya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
