Spoiler Part II

840 51 30
                                    

"Gue rasa ini udah saatnya buat gue memperbaiki semuanya Ris. Atau menurut lo gue udah terlambat?"

.

.

.

.

.

.

"Gue balik ke Bandung, cuma buat liat pertengkaran kalian ini?! Jadi selama ini sebenernya persahabatan kita itu cuma pura-pura?!"

.

.

.

.

.

"Sebagai sahabat lo, gue emang belum bisa ngelakuin sesuatu selain ngedukung lo buat terus berjuang."

.

.

.

.

.

"Apa kamu yakin Rev? Apa Devan bakal ngebiarin ini?"

.

.

.

.

.

"Lo pulang telat lagi Rev." Kalimatnya terjeda beberapa saat. "Apa ada sesuatu yang lo sembunyiin dari gue Rev?"

.

.

.

.

.

"Gue gak mau ikut campur lagi, karena gue rasa adek abang ini udah cukup dewasa."

.

.

.

.

.

"LO GABILANG INI SAMA KITA BERDUA?! GOBLOG LO REVANO!"

.

.

.

.

.

"Yakin? Lo gakan nyesel nantinya?"

.

.

.

.

.

"Gue akan lakuin apapun biar Devan bisa bertahan."

.

.

.

.

.

"Revano si patung berjalan itu kalau udah nekad gakan ketulungan."

.

.

.

.

.

"Dok, boleh saya lihat data orang yang bakal ngelakuin transplantasi? Saya mohon dokter!"

.

.

.

.

.

"Ma, Pa. Pilihan Revan kali ini udah bener kan? Dengan gini orang-orang yang Revan sayang bakal selamet."

.

.

.

.

.

"Sebentar lagi lo bakal sembuh Dev. Maaf, gue gakan bisa lihat lo disaat lo sembuh."

.

.

.

.

.

Devan memukul kakak kembarnya dengan keras.

.

.

.

.

.

"Anjing lo Rev. Lo pikir gue bakal seneng dan bahagia dengan pengorbanan lo itu?! Gue jijik sama lo Rev! Lo kira gue orang bego yang bisa lo bodoh-bodohin terus?! Hal yang lo lakuin ini, bikin gue benci sama lo."

.

.

.

.

.

"Gue yakin akan ada cara lain yang bisa bikin kakak adek ini bahagia, dan itu gakan lama. Jadi tolong Rev, mungkin bukan cuma gue aja yang minta kaya gini tapi sahabat-sahabat lo dan Devan pasti bakal minta ini. Jangan menyerah dan ngehapus harapan yang udah lo bangun selama ini."

.

.

.

.

.

"Apa gue belum pernah cerita? Kisah lo sama gue mungkin dibilang mirip, Revano."

.

.

.

.

.

"Apa gunanya gua bertahan selama ini kalau pada akhirnya dia milih buat ninggalin gua Dli?"

.

.

.

.

.

"Gua gakan bisa terima ini Rev, ini adalah kelakuan lo yang paling brengsek yang selama ini gua lihat."

.

.

.

.

.

"Devano, gue pamit dulu ya. Sehat terus untuk selamanya. Dan jangan sakit lagi."

*********

Gimana spoilernya?
Hayo siapa tuh yang pamit?

Dukung terus Revan & Devan ya!
Ceritanya udah mau selesai ini.
Jangan lupa kommen dan vote ya, komen kalian jadi semangat buat author.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[to END] Revan and Devan - Meaning of Life (Huang Renjun)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang