chapter 3: pingsan

197 12 1
                                    

Detak jantung Sanji berpacu lebih cepat saat Zoro mulai mendekatinya, perlahan, selangkah demi selangkah.

Degupan itu semakin kencang, hingga napasnya berhenti beberapa saat ketika Zoro sudah berada di hadapannya.

Zoro yang melihat pemandangan itu tersenyum miring, merasa dirinya sudah melakukan awalan yang sempurna.

.....

'oke, saatnya hukuman pertama'

Zoro menghempaskan pantat ke kasur, diliriknya Sanji yang masih tertunduk tak berani melihat ke arahnya.

"Oy alis" panggil Zoro kepada Sanji.
"Eh? Oh, aku ka?" Sanji tampak kebingungan dengan panggilan yang dilontarkan Zoro.
" Ya iyalah elu, emang ada siapa lagi?" dengan senyum liciknya Zoro mendekatkan wajahnya ke depan wajah Sanji hingga hidung mereka hampir bersentuhan.

Sanji mengerjapkan matanya beberapa kali, pipi dan telinganya semakin memerah, "lu tau kan harus dihukum?"
Sanji mengangguk pelan, rasanya sudah mustahil untuk mengelak lagi.

"Okay, let's started" senyum licik itu kini merekah menampilkan deretan gigi putih beserta taringnya.

"Come here" Sanji mendekatkan dirinya kepada Zoro, sedangkan Zoro membuka pahanya agar Sanji berada diantara apitan nya.

"Open it"

Tangan putih ramping itu mulai menelisik balutan putih dipinggang Zoro, menariknya hingga memampangkan benda besar yang sudah setengah bangun dari tidurnya.

'apa apaan ukuran itu?'

Sanji menelan ludah. baru kali ini dia melihat kemaluan orang lain selain dirinya. apalagi dengan ukuran yang bisa disebut melebihi normal. melihat raut wajah kebingungan Sanji, Zoro dengan santainya mengelus penisnya sendiri lalu menyodorkannya kearah mulut Sanji

"ayolah, jangan malah bengong. gw dah gk tahan nih pengen nyobain service lo"
Zoro sudah sange berat, bahkan beberapa kali nafas beratnya menghembus begitu saja

Dengan ragu Sanji meraba penis titan itu, hanya ada sedikit bulu² halus dengan dua bola jumbo nya yang semakin mengembung. Sanji menggenggamnya dengan tangan gemetar, Zoro junior itu juga berkedut seiring sentuhan tangan Sanji

pelan² Sanji dekatkan bibirnya ke kepala penis itu, lalu mematung beberapa saat.
Zoro yg kesal karna Sanji tak kunjung memulai hukumannya, menarik dagu Sanji

"lu amatir ya?" Sanji mengangguk pelan dengan takut
"yaudah, karna gw lagi good mood gw ajarin lu gimana servis yg bener dan bikin enak" suara serak dan berat milik Zoro bagai menyihir Sanji seketika. alunan nafas beratnya terdengar memabukkan seorang remaja polos bernama Sanji itu

"sekarang lu jilat dulu kepalanya"
ragu² Sanji mulai menjulurkan lidahnya mengikuti instruksi yang diberikan Zoro. dengan mata tertutup rapat lidah Sanji mulai mengusap-usap kepala penis itu

"ahh.. iyaaa gitu- oh shitt" baru kepalanya saja yang terjamah oleh lidah Sanji, Zoro sudah keenakan. mungkin karena sudah sange dari awal wkwkwk :"D

"terus kebawah.. ahh.."

Zoro mendesah keenakan ketika lidah sanji terus menyapu lidahnya sampai pangkal

"nah, coba sekarang masukkin ke mulut Lo"
"tapi ka.. ini gede banget"
"yah gue gamau tau pokoknya masukin, cepetan!"

dengan ragu Sanji membuka mulutnya lebar-lebar- selebar yang ia mampu lalu mulai memasukkan penis Titan itu, inci demi inci

kesal karna pergerakan Sanji yang lambat, Zoro mengambil alih permainan. dipegang kepala Sanji dengan kedua tangannya lalu ia sodokkan penisnya hingga masuk separuh, lalu ditarik perlahan dan dihentakkan lagi

"mmpphhhh...mnghhhh..."

penis itu memenuhi seluruh rongga mulutnya- menghentak pangkal tenggorokan Sanji, rasanya ingin sekali muntah. wajahnya memerah dan matanya berair

"ahhh.. fuck- yahh.. ini yang gue maksud, ahh.. sshhh.."

Zoro merem melek keenakan. temponya pun bertambah lebih cepat. tidak sadar kalau Sanji sudah tidak kuat, pipinya basah oleh air mata. rona merah wajahnya semakin pekat di kulit putihnya

Sanji sudah tidak kuat. dengan sisa tenaga ia memukulkan tangannya ke paha Zoro, tapi sang empunya tidak menghiraukan. Sanji semakin kehabisan nafas. ia coba lagi dengan mencakar, menancapkan kukunya sekuat mungkin, tetap tak bergeming

kunang-kunang mulai terlihat, Sanji sudah dibatasnya. tangannya terkulai, lalu gelap

sementara itu desahan Zoro malah makin menjadi. penisnya berkedut. beberapa saat, lalu memuntahkan berliter-liter cairan sperma

"ahh.. fuck! enak banget gila'.."

perlahan Zoro mengeluarkan penisnya dari mulut Sanji, bahkan sudah muncrat banyak pun penis itu tetap gagah

hukuman pertama selesai
genggaman dikepala Sanji dilepas, tapi..

brukk!

"heh?"

.
.
.
.

to be continued

always take a long time for dis'
:)

He's only Mine [ZoSan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang