Chapter 1

9 3 0
                                    

"Hari ini kita putus"

Seorang Wanita berambut Panjang berwarna coklat mengatakan hal tersebut dengan menundukkan kepalanya. Dirinya tidak berani untuk mengangkat kepala untuk menatap mata sang pria yang berdiri di hadapannya. Pria tinggi yang menggunakan setelan jas berwarna hijau tosca dengan jam tangan yang tampak terlihat mahal di pergelangan tangan kirinya.

"Kenapa?" tanya pria tersebut

"Aku sudah bosan. Maaf aku nggak bisa Menuhin janji yang kita buat untuk sampai ke jenjang pernikahan. Kita... cukup sampai disini saja. Terima kasih atas semuanya, semoga kamu bisa mendapatkan yang lebih baik dari aku"

Wanita itu berbalik dan mulai melangkah berjalan meninggalkan tempat dimana sang pria masih berdiri kaku mencerna dengan baik maksud dari ucapan mantan pacarnya, saat ini. Tanpa adanya tanda-tanda Wanita itu langsung memutuskannya secara pihak. Wanita yang pergi itu meninggalkan banyak tanda tanya pada Koo Jungmo, pria yang saat ini telah menjadi mantan pacarnya.

Tanpa sadar bahwa Wanita tersebut telah hilang dari hadapannya. Koo Jungmo berkeliling di sekitar mencari keberadaan Wanita itu untuk membicarakan hal ini lebih lanjut. Entah sudah berapa lama Jungmo berkeliling tetapi tetap tidak menemukan dimana Wanita itu berada. Beberapa kali juga Jungmo mencoba menghubunginya namun nihil. Satu-satunya cara untuk bisa bertemu dengan Wanita itu adalah mengunjungi rumahnya.

***
Perjalanan pulang di malam hari yang dingin membuat hidung Wanita tersebut memerah begitu juga dengan matanya yang lembab mengeluarkan air mata setelah lari meninggalkan Jungmo sendiri di taman.

Chae Naeum.

Itulah Namanya. Seorang Wanita cantik berambut Panjang berwarna coklat kini tengah menangisi hubungannya yang telah ia putuskan.

Apa yang dilakukannya sore tadi, apa yang dikatakannya sore tadi sejujurnya bukan atas keinginan Naeum. Alasan yang begitu menyakitkan hatinya tidak ingin membuat seorang Jungmo juga tahu apa yang dirasakannya saat ini.

Orang-orang yang melewatinya selalu mendapatkan Naeum yang mencoba menghapus air mata yang mengalir pada pipinya. Tak tahan dengan keramaian Naeum berlari mencari tempat yang dimana hanya ada dirinya sendiri bisa menangis tanpa gangguan orang lain.

Bukannya egois melainkan mengalah. Itu yang Naeum lakukan saat ini. Ia juga menyelamatkan dirinya dari hal yang tidak ingin ia dapatkan. Juga.. Naeum tidak ingin merepotkan orang lain hanya untuk dirinya sendiri.

"Naeum!"

Suara pria memanggil Wanita yang sedang duduk di bawah lampu taman. Dengan cepat Naeum menghilangkan tanda-tanda dirinya sedang menangis. Beberapa kali Naeum menggerakkan bibirnya berlatih untuk bisa tersenyum.

Naeum berdiri dan menghadap pria yang memanggil Namanya, "Oh! Woobin!" sapanya sambil menunjukkan senyuman yang dilatihnya tadi

Mata lembab Naeum dapat Woobin lihat dengan cukup jelas, "Kamu tidak bisa membohongi ku. Kamu sungguh memutuskan hubungan mu dengannya? Tapi kamu tidak salah apa-apa!" ujar Woobin

Air mata yang telah berhenti itu kembali keluar membasahi pipi Naeum. Melihat Naeum yang mulai menangis membuat Woobin memeluknya. Woobin tahu dengan jelas permasalahan apa yang Naeum dapatkan hingga ia harus menangis seperti ini.

"Ya.. sudah... Selesaikan tangisan mu setelah itu kita pergi makan, bagaimana?" ucap Woobin

Hanya dengan menganggukkan kepala, Woobin tahu bahwa Naeum setuju dengan ajakan yang hebat itu. Sesekali Woobin mengelus rambut Naeum agar Wanita tersebut dengan cepat menenangkan dirinya.

"Aku lapar. Ayo makan" ucap Naeum setelah melepaskan pelukannya dari Woobin

***

[COMPLETE] Hari ini Selesai with CravityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang