"Terima kasih pak" ujar salah seorang karyawan setelah mendapatkan tanda tangan dari Jungmo selaku Direktur perusahaan.
Begitu banyak pekerjaan yang harus dikerjakan pada hari ini. Sejak pagi tadi Jungmo bahkan tidak pergi keluar ruangan meskipun sekedar ke toilet atau berjalan-jalan sekitar untuk menyapa para karyawan. Matanya disibukkan untuk membaca dokumen yang harus ditanda tangani sedangkan jari-jarinya juga sibuk untuk mengetik mencari hal-hal penting.
Yang dilakukannya hari ini bukan semata-mata Jungmo ingin dipuji sebagai Direktur yang rajin melainkan untuk mengalihkan pikirannya tentang Naeum. Semua tentang Naeum sudah Jungmo serahkan pada sekretaris utama yang kini tengah mengikuti untuk mencari tahu alasannya memutuskan hubungan mereka yang telah berjalan 5 tahun kurang lebihnya.
Meski semalaman Jungmo berada di depan rumah Naeum tapi Jungmo tetap tidak bertemu. Entah Naeum yang telah tertidur atau memang Naeum yang sengaja untuk tidak pulang ke rumah. Jauh di dalam hati Jungmo ingin sekali menangis namun dirinya membutuhkan alasan untuk bisa mengeluarkan air matanya.
Hubungan yang mereka bangun dari 5 tahun yang lalu itu kandas tanpa sebuah alasan membuatnya bingung. 5 tahun yang berlalu penuh dengan tawa dan senyum membuat Jungmo tidak ingin melepaskan Naeum dengan mudah seperti ini. Terutama Jungmo yang memulai untuk berhubungan dengan Naeum.
Hari itu pada festival yang diadakan oleh Kampus di musim panas membuat para Mahasiswa begitu semangat untuk berkunjung melihat acara yang cukup meriah. Panggung besar yang mereka buat untuk menampilkan banyak pertunjukkan membuat Jungmo juga begitu semangat untuk tampil sebagai seorang drummer dari salah satu band yang ada di kampus.
Waktu yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba. Waktu untuk dirinya tampil dihadapan para Mahasiswa begitu juga Dosen yang mampir untuk menikmati acara ini. Ketika dirinya asik memainkan Drum, Jungmo mendengar teriakan seorang Wanita yang begitu keras dengan semangat membara mengikuti nyanyian lagu yang band mereka buat. Melihat semangatnya yang begitu besar bagaikan aliran listrik, Jungmo semakin semangat memainkan permainannya.
Awal yang cukup aneh tetapi memang begitu adanya.
Jungmo mencari keberadaan Wanita tersebut untuk berkenalan hingga kemudian mereka memulai hubungan ini. Jungmo bahkan teringat jelas hari dimana mereka pertama kali berkencan. Sikap Jungmo yang berlebihan pada Naeum mungkin terlihat lucu untuknya. Naeum akhirnya mengajak Jungmo untuk pergi ke sebuah pasar malam. Bahkan Jungmo tidak tahu jika ternyata harga barang-barang yang biasa dibeli dengan harga ratusan Won ternyata bahkan tidak lebih dari sepuluh ribu won.
Tok tok
Suara ketukan pintu membuat Jungmo kembali pada dirinya saat ini. Tidak lain orang yang mengetuk pintu adalah sekretaris utama yang pastinya datang untuk melapor. Jungmo melihat jam yang kini telah menunjukkan angka 7. Sudah pasti menjadi waktu para karyawan untuk pulang.
"Kasih tahu saya" ucap Jungmo pada Sekretaris
"Hari ini Nyonya Naeum seperti biasa. Pergi bekerja, Makan siang bersama rekan kerja lalu pulang"
"Tidak ada yang spesial?" tanya Jungmo
"Nyonya Naeum pulang bersama seorang laki-laki yang sepertinya tidak bekerja di satu perusahaan dengan Nyonya Naeum. Saya melihat laki-laki itu datang menjemput kemudian mereka pergi makan malam di tempat Street Food. Ini buktinya"
Sang Sekretaris memberikan handphonenya pada Jungmo untuk mempelihatkan bukti berbentuk foto tersebut.
Jungmo membuang nafas dengan kasar.
"Cari tahu siapa pria itu"
***
![](https://img.wattpad.com/cover/324593118-288-k470572.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[COMPLETE] Hari ini Selesai with Cravity
FanfictionChae Na-Eum secara mendadak memutuskan hubungannya bersama Koo Jungmo seorang anak konglomerat tanpa alasan. Hingga selang beberapa minggu ternyata Chae Na-Eum berpacaran dengan seorang laki-laki lain, Seo Woobin. Jungmo yang tidak percaya ternyata...