[BL] 荷马的门

ᴋᴇᴍᴀᴛɪᴀɴ ᴄᴛʜᴜʟʜᴜ ⁸

Apa yang tidak diharapkan Ye Lin adalah bahwa ada tabung penawar kedua.

Dia tersandung ke panas lagi di pagi hari. Kronos adalah yang pertama menyadari hal ini, dan menerapkan tindakan tanpa ragu ragu. Kali ini, Ye Lin bahkan tidak memiliki kekuatan untuk melawan, dan dipermalukan oleh wajah pihak lain. Tekan ke bawah dan dapatkan tembakan kedua di pantat.

Sebenarnya, ini bukan pengalaman yang luar biasa bagi Ye Lin. Ketika dia bertemu Kronos saat di atas kuda Troya, dia sedikit terluka, dan dia hampir mati. Dipermalukan oleh kehendak orang lain, sebagai gantinya, setiap pria dewasa tidak Tidak suka dipaksa disuntik bokong oleh pria dewasa lainnya.

Kronos meluruskan wajah Ye Lin dengan sedikit kasar, dia mengamati sebentar, lalu pergi memanggil Chen Duo lagi.

"Apa, ada apa?" Chen Duo tidur dengan rambut acak-acakan, dan hampir merangkak dan berguling ke sisi Ye Lin.

Nada bicara Kronos datar, dan dia berkata: "Jarumnya sudah habis."

Chen Duo memeriksa luka dan lapisan lidah Ye Lin, dan akhirnya melepaskan hatinya yang menggantung: "Semuanya selesai setelah pertarungan, tidak ada masalah."

Ye Lin menatap wajah Chen Duo dan bertanya, "Apakah kamu bermimpi tadi malam?"

Chen Duo akhirnya tampak terjaga, dan dia berkata dengan tidak dapat dijelaskan, "Mimpi apa yang kamu miliki? Saya tidak pernah ingat mimpi."

Dengan ekspresi "Aku hanya akan mengatakan dia idiot", Kronos bangkit dan pergi ke kabin depan untuk membuat kopi. Ini sepertinya hobi baru yang baru saja dia kembangkan. Aroma kopi segera memenuhi pesawat ruang angkasa.

Beberapa yang lain juga bangun satu demi satu Jin Xian mengerutkan kening, dia menggosok kepalanya yang sakit dan mendorong Masao Matsushima di sebelahnya.

Tetapi mendorong untuk waktu yang lama tidak membangunkan siapa pun.

Arella dan Jomya tidur di tempat terdalam, mereka bangun satu demi satu, wajah mereka tidak terlalu tampan, Arella melihat Jin Xian mendorong orang, dengan ramah melangkah maju, dan membalikkan Masao Matsushima.

"Bangun, Matsushima." Dia mendesak dengan lembut, mencoba yang terbaik untuk bersabar, tetapi setelah memanggil dua atau tiga kali, dia akhirnya menjadi tidak sabar.

"Matsushima." Mata Arella bergerak ke pergelangan tangannya, "Jika kita tidak bangun lagi, kita akan..."

Chen Duo dan Ye Lin baru saja mengecat lapisan kedap air pada kerangka luar ketika mereka mendengar jeritan, mereka saling melirik dan dengan cepat berlari ke kabin belakang dengan kaki depan dan belakang mereka.

Wajah Jin Xian pucat, kepalanya sepertinya masih sakit, dan dia menyentuh leher Matsushima Masao dengan ekspresi serius. Ketika dia melihat Ye Lin dan Chen Duoshi, dia menggelengkan kepalanya dengan susah payah dan berkata dengan putus asa, "Tidak ada tanda-tanda kehidupan..."