prolog

7.8K 460 10
                                    


"Semesta selalu jahat, apa yang menurut kita berharga akan ia ambil begitu saja."

Ditengah hujan deras yang berkabut, ada laki-laki yang diam tak bergeming di bawah guyuran hujan, matanya terpaku menatap nisan di depannya, lidahnya terasa kelu, dan mata sayunya menyorotkan sorot kesedihan yang mendalam.

Dunianya hancur.

Semangatnya hilang.

Corak warna dihidupnya memudar.

"N-nenek, Kala sendiri... Lagi?" Laki-laki dengan nama Akalanka itu bergumam dengan suara bergetar.

♬♩♪♩ ♩♪♩♬

Pintu rumah terbuka, tak ada suara yang menyambutnya pulang, tak ada senyuman manis yang biasanya disuguhkan, hanya ada suara dentingan jam saking sepinya.

Ini kehidupan barunya? Monoton tanpa warna?

Tuhan menciptakan manusia untuk kembali kepadanya. "dari tuhan, untuk tuhan, kembali ke tuhan."

Pada dasarnya setiap manusia di dunia ini sedang diuji, entah itu dari ekonomi, penyakit, atau... kehilangan seseorang yang paling berharga di hidup kita.

"Katanya, Tuhan nggak akan membebani seorang hamba diluar kapasitasnya. Tapi, kehilangan satu-satunya orang yang membuat semangat hidup itu rasanya hancur sekali, Tuhan...."

♬♩♪♩ ♩♪♩♬

Halloww semuanyaa, disini masih ada yang suka baca wp?? ihh tumben yaa, rata-rata udah pada pindah ke alternatif universe soalnya.

Kalo mau marathon bisa minta boom votenya dulu? trimakasih :>

Komen apaaja pliss, aku mau lihat keaktifan readers akuu.

KALA.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang