01. Blood

145 37 4
                                    

Happy Reading

_____

Mata tajamnya menatap ke arah depan dengan gamang. Ia mengambil sebuah pematik yang berada di atas meja, tak jauh darinya. Kemudian, menyalakannya dan menyulutkannya ke rokok yang tersemat di antara bibirnya. Ia menghisap bahan nikotin itu, sehingga mengeluarkan kepulan asap ke udara.

Kaos hitam dengan lengan pendek membungkus tubuh atletisnya. Di tambah celana pendek hanya sebatas paha. Pakaian rumahan yang akan semakin membuat dirinya terlihat mempesona.

Rambut hitam legamnya terlihat acak-acakan, dengan poni yang jatuh menutupi keningnya. Tangan kekarnya bergerak untuk mengambil sebuah gelas yang sudah berisi minuman keras. Tetapi, kegiatannya harus terhenti, setelah sebuah tangan lentik menggenggam pergelangan tangannya.

Lalu, muncul lah sesosok gadis yang tengah menyembulkan kepalanya ke arah dirinya. Ia mendengus, melihat kelakuan dari kekasihnya itu.

Gadis dengan rambut blonde panjang hingga ke pinggangnya. Kulit putih bersih dan tinggi semampaian. Wajahnya yang cantik, juga matanya yang bulat serta pipinya sedikit chubby, membuat dirinya terlihat menggemaskan.

"Apa yang kau lakukan?" Tanya gadis itu sembari menyingkirkan gelas yang akan di ambil oleh dirinya.

"Harusnya, aku yang bertanya seperti itu, kepadamu." Ucapnya dengan nada yang sarat tak suka.

"Jungkook. Kau harus mengurangi mengonsumsi alkohol." Rosé - kekasih dari Jungkook. Ia memperingati dirinya agar tidak terus menerus meminum minuman keras.

Pandangan Jungkook masih menatap ke arah depan, tanpa mengalihkannya sedikit pun. "Siapa kau, hingga beraninya mengatur diriku?"

Rosé terdiam mendengar perkataan Jungkook yang terkesan dingin. Tapi tak lama kemudian, ia tersenyum dan mengelus rahang Jungkook. "Aku kekasihmu."

Tatapannya yang dingin, berubah menghangat seketika. Jungkook menengadahkan kepalanya guna menatap Rosé yang berada di belakang tubuhnya.

"Kemari lah."

Rosé menganggukkan kepalanya, lalu berjalan mendekatinya. Ia duduk di sofa yang berada di depan Jungkook.

"Tidak. Duduk lah di sini." Cegah Jungkook sembari menepuk pahanya pelan.

Gelengan kepala sebagai tanggapan dari perkataanya. Rosé menolak untuk duduk di atas pahanya. "Aku tidak ingin duduk di pangkuanmu."

Terdengar decakan dan geraman dari arah Jungkook. Pria itu menarik tangan Rosé dengan kuat, hingga membuat tubuh gadis itu limbung. Sebelum dirinya jatuh, tangan kekar Jungkook sudah lebih dulu menahan tubuhnya.

"Jungkook!" Pekikan keras terdengar dari arah Rosé. Ia mencubit kesal tangan kekar milik pria itu. Meskipun, dirinya tak sama sekali merasakan sakit.

Sedangkan pria itu, ia hanya mengangkat satu alisnya dengan wajah datarnya. "Katakan."

"Apa?" Rosé mengerutkan keningnya bingung, saat sebuah ucapan terlontar dari Jungkook.

"Bukan kah, kau ingin memberitahukan sesuatu kepadaku."

"Bagaimana kau bisa mengetahuinya?"

"Aku tahu semua tentang dirimu."

"Benarkah?"

Rosé terkekeh pelan mendengar jawaban berupa sebuah deheman dari Jungkook. Ia membenarkan posisi tubuhnya yang sempat terhuyung. Kemudian melepaskan tangan Jungkook yang melingkari pinggangnya.

"Sebentar." Ia berjalan mendekat, lalu duduk di pangkuan Jungkook.

Jungkook memutarkan matanya jengah, "Kau bilang tidak ingin duduk di pangkuanku."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 19, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SHORT STORY [ROSÉKOOK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang