chapter 12

443 30 0
                                        

Pagi ini aku bangun terlambat jam menunjukkan pukul 8 dan aku belum menyiapkan sarapan untuk Macau dan Venice, "sialllll...kenpa aku bisa kesiangan seperti ini.." bangkit dari tidurku pergi ke kamar mandi dan segera turun untuk melihat Macau dan Venice apa sudah sarapan atau belum.

Aku yang turun dari tangga tanpa berhati-hati tergelincir. " Awwwwww.." teriakku mengagetkan Macau, Venice dan juga Vegas, Vegas yang segera mengahmpiriku dan menggendongku ke kamar.

"Biiii..tolong bawakan salep untuk Pete." Perintah Vegas.

"Awwwww" aku yang meringis kesakitan.

Vegas yang membawaku ke kamar dan mendudukkan aku di sofa untuk di obati, Macau dan Venice datang menghampiri ku dengan wajah yang panik dan cemas.

"Phi, kau tidak apa-apa?." Tanya Macau dengan duduk di samping Pete.

"Phi Macau, apanya yang ga apa-apa jelas-jelas papah terjatuh dari tangga Giman si."

"Maksudnya tu parah atau tidakk".

"Aku tidak apa-apa hanya tergelincir saja nanti juga sembuh." Aku yang memegang kakiku dengan menahan sakit.

"Kenapa tidak berhati-hati saat turun dari tangga." Vegas yang mengoleskan salep kepergelangan kakiku.

"Ya karena takut kalian tidak ada yang menyiapkan sarapan, makannya aku buru-buru." Aku yang memasang muka cuek ke vegas.

"Kau masih marah pada ku?."

"Tidakkk."

"Selesai, kamu harus istirahat jangan banyak bergerak nanti kaki mu nambah sakit, dan kau Macau Venice tidak ingin berangkat ke sekolah ini sudah siang." Vegas yang melihat jam di tangan nya dan menyuruh Macau dan Venice pergi ke sekolah.

"Ohhh, iya hari ini aku ada kelas jam 9, Venice kamu berangkat bersamaku." Macau yang langsung mengendong Venice keluar kamar.

"Tapi phiii., Aku belum di cium papah." Venice yang memukul punggung Macau.

"Sudahlah, di ciumnya bisa nanti kamu pulang sekolah"

Aku yang tertawa kecil melihat tingkah Macau dan Venice, sambil memegang kakiku yang sakit.
Vegas yang berdiri di depan ku tiba-tiba dudk di sampingku, aku yang bergeser agar tidak terlalu mepet dengan vegas, karena aku masih kesal soal semalam, Vegas yang menarik pinggangku hingga kami sangat dekat.

"Kenapa menjauh dariku?, Heuuuu."

"Tidakk apa-apa." Sungguh aku ingin sekali menjambak rambut Vegas sat ini, apakah dia tidak merasa bersalah sama sekali soal tadi malam, dasar.

"Peteeee...."

"Eummmm" aku yang memijitmijit kakiku.

"Soal semalam aku minta maaf aku tidak bermaksud membentak kamu tidak Sam sekali, aku hanya cape dengan pekerjaan kantor saja." Vegas yang mengelus-eluskan tangan ku.

"Kamu kan bisa bilang samaku kalau kmu tidak ingin di ganggu, bukan malah marah-marah sama aku." Aku yang terus mengoceh sambil memegang kakiku yang sakit.

"Kenapa terusengoceh heuu?".. dengan mengangkat daguku dan mencium bibirku Lalau mencium keningku.

Vegas selalu tau apa yang membuatku agar tidak marah dengan nya, dia sangat licik dan selalu mempermainkanku.

"Oh iya pete, aku lupa Soal maslah Kao Aku akan menceritakan nya sekarang."

"Memang nya ada apa dengan Kao?. " Aku yang selalu menunggu jawaban dari Vegas.

" Saat di rumah nenek kamu inggat waktu aku menanyakan dimana kin dan Porsche ."

"Ya aku inggat."

"Ternyata kin dan Porsche bertemu dengan ibu kandungnya Kao, ibu kandungnya Kao mengikuti kin sampai ke rumah nenek, dan dia bilang akan mengambil hak asuh Kao kembali ."

Vegas Family | End✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang