Tap tap tap
"Lempar sini lempar!"
"Ahahaha kena kau!"
"Hei itu curang Enzo!"
"Aku tidak peduli"
Jam kosong tepat setelah jam istirahat di kelas ini benar-benar membuat sakit kepala Ryuichi. Siswa berkacamata yang sedang fokus mengerjakan soal susulan. Beberapa hari yang lalu karena sedang sakit dan tidak sekolah, ia sudah tertinggal banyak materi.
"Orang-orang ini, apa mereka tidak bisa diam sebentar saja?", Ryuichi mendengus kesal. Ia melanjutkan menghitung soal dengan materi invers dan determinan.
Krett
Ryuichi menoleh. Seseorang menggeser bangku disebelahnya dengan santai dan ikut duduk bersama. Namun setelah mengetahui siapa pelakunya ia memilih melanjutkan tugasnya.
"Ini tugas Minggu lalu ya?", tanya orang itu.
Namanya Uta. Si paling rapi dan baik. Terutama pada Ryuichi sendiri. Ryuichi hanya mengangguk menanggapi pertanyaan itu.
"Guru bahasa kita lagi-lagi tidak masuk, menurutmu kenapa Ryuichi?", Uta sangat suka kerapihan dan kebersihan. Karena itu meski sedang mengambil topik dengan Ryuichi dia tetap sempat membersihkan meja tempatnya sekarang.
"Entah, mungkin malas"
Uta mengangguk dengan kekehan di awal.
Bruk!!
"Aww!"
Suara gaduh lagi-lagi mengganggu Ryuichi. Dia sudah terlalu muak hingga perempatan muncul didahinya.
"Hei Enzo cepat minta maaf! Ya ampun Nova kamu tidak apa?"
Seorang siswi dengan bando dikepalanya jatuh terduduk dengan luka lecet di lutut kanannya. Itu tidak berdarah memang, tapi mata siswi itu mulai berkaca-kaca.
"Awh, sakit, lututku...", lirihnhya.
Sementara sang pelaku yang dipanggil Enzo tadi memutar bola matanya malas. Ia lalu mengambil duduk di atas meja guru.
"Hiih, kenapa kau cengeng sekali hah?! Merepotkan"
"Enzo!", bentak siswi lain yang berada di dekat Nova, membela gadis imut itu.
"Apa lagi? Kau mau aku berlutut dan memohon ampunan pada si manja ini?"
"Tapi-"
"Hoi!"
Seketika seisi kelas langsung dibuat bungkam setelah mendengar suara itu. Seorang gadis dengan seragam lebih modis dan cantik memasuki ruangan. Langkahnya anggun dan rambut sebahunya berkibar cantik. Enzo yang melihat kedatangan siswi ini tersenyum dan berjalan mendekati.
"Hei cantik, apa kau-"
"Minggir sayang, aku membawa berita penting sekarang"
Enzo terkekeh mendengar panggilan tadi, mengedikkan bahu dan mengangguk. Memilih kembali duduk di atas meja dan mendengarkan. Pandangan Kyubee, gadis cantik tadi beralih pada Nova yang masih terduduk dibawah.
"Hei kecil"
Nova mendongak dan menatap Kyubee dengan mata berkaca-kaca.
"Aku bukan kecil..."
Kyubee tersenyum sinis dan menarik bahu Nova agar segera berdiri.
"Itu fakta, dasar anak kecil. Cepat sana duduk dan kau Uta, urus sohibmu ini"
Uta yang memang sedang berjalan menuju Nova mengangguk saja. Membantu Nova untuk kembali ke tempat duduknya.
"Oke semuanya dengarkan dengan baik, Ryuichi simpan pulpen itu dan fokus padaku"
KAMU SEDANG MEMBACA
THE GREEN AVERNUS - Reality Universe First Fanfic
AvventuraSebuah perjalanan wisata berujung maut. Ryuichi dan teman-teman nya harus bertahan hidup mati-matian melawan kejamnya alam beserta jutaan kengerian yang terkubur dalam pulau misterius tempat mereka berpijak saat ini.