[18+] Jeongwoo harus pindah ke sekolah khusus laki-laki dengan peraturan yang amat ketat karena Ibunya menikah lagi dan harus pindah ke Kota baru untuk melanjutkan hidupnya.
Sebagai orang yang cukup mudah bergaul dan bebas di sekolah sebelumnya Jeon...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Setelah terus berkeliling akhirnya Jeongwoo bisa menemukan Haruto. Jeongwoo sudah hampir menangis rasanya padahal Haruto sendiri juga sudah dewasa dan pastinya akan baik-baik saja jika di tempat seperti ini. Tapi rasanya Jeongwoo sangat khawatir karena Haruto ikut menghilang seperti Jaehyuk tadi.
"Maaf, Haruto. Jaehyuk-hyung jadi merepotkanmu"
"Tidak apa-apa"
Tak lama Jeongwoo mendapat panggilan dari Jaehyuk. Ia mengatakan kalau dirinya sudah pulang duluan dan menyuruh Jeongwoo dan Haruto pulang.
"Wah. Turun salju" ujar Jeongwoo begitu mereka keluar dari gedung mall.
"Pantas sejak tadi terasa makin dingin" sahut Haruto.
"Dasar Jaehyuk-hyung. Harusnya bilang dari awal kan ya kalau dia sudah pulang duluan"
"Kalian sangat dekat, ya? Apa kalian pernah bertengkar seperti ini?" tanya Haruto.
"Kami cukup dekat. Aku pertama kali bertemu dengannya saat aku baru saja pindah rumah. Kami sama-sama anak tunggal dan hanya kami anak kecil yang ada di komplek rumah saat itu jadi kami semakin dekat. Jaehyuk-hyung selalu melindungiku sejak dulu, bahkan aku sendiri yang menganggapnya Kakakku karena dia memang sangat baik padaku"
Mereka mengobrol sepanjang perjalanan menuju stasiun hingga akhirnya mereka menyadari kalau kereta malam ini tidak bisa beroprasi karena tebalnya salju yang menghalangi jalur kereta. Mereka akhirnya memutuskan untuk menunggu di halte bis untuk pulang ke rumah meskipun udara malam itu cukup dingin.
"Apa Jaehyuk baik-baik saja sendirian? Dia pulang lebih dulu karena aku ikut denganmu" sesalnya.
"Tidak kok. Tidak apa-apa, dia pulang bukan karena kamu ikut jadi tenang saja"
"Malah sebenarnya Jaehyuk-HYUNG pergi lebih dulu karena aku. Dia mengajakku untuk bermain berdua saja tapi aku malah mengajak Haruto dan tidak bisa fokus dengan Jaehyuk-hyung. Aku harus segera berbaikan dengannya"
"Maaf" ujar Haruto.
"Eh?" Jeongwoo tersadar dari lamunannya.
"Saat kamu membuat wajah murung seperti itu aku malah makin merasa bersalah"
"Ti-tidak kok. Aku tidak bermaksud seperti itu..."
"Kenapa aku kikuk banget sih"
"Apa?" tanya Haruto saat Jeongwoo terus menatapnya.
"A-Ah. Tidak apa-apa"
Bagaimana Haruto bisa selalu terlihat setenang itu? Walaupun terlihat tenang tapi dia selalu melakukan hal-hal gila yang tidak terduga sebelumnya. Dingin tapi berani, itu Haruto.