Hallooo!
Lanjut part 2 kakak!Sebelum masuk dunia Lentera, ada baiknya kakak-kakak bisa klik untuk Vote!!
Ayo masuk ke dunia ini!!!
***
Lentera tengah duduk bersama Meisya, Jecelin dan Alve. Mereka tengah berbincang ringan di bawah pohon mangga yang rindang.
"Mau makan apa kalian? Gue mau pesen, biar sekalian." Ujar Jeceline.
"Kebab dong, seperti biasa." Ujar Alve bersemangat.
"Mei, Ra. Kalian mau apa?." Tanya Jeceline dan hanya anggukan dari Lentera.
"Samain aja." Jawab Meisya lalu ia kembali sibuk dengan ponselnya.
"Oh ya! Ter, tadi pagi ada yang nitipin ini ke gue buat lo." Ujar Alve lalu memberikan barang tersebut.
Bentuknya kotak yang tak terlalu besar, juga tak terlalu kecil. dimasukkan ke dalam sebuah papper bag berwarna pink dan juga ada secarik kertas berwarna yang dilipat khusuk di sudut papper bag.
Rasa penasaran Lentera akan isi papper bag itu semakin memuncak, akhirnya ia membuka papper bag tersebut.
"Dari siapa Ve?." Tanya lentera seraya membuka papper bag itu.
"Mana gue tau Ter. Tapi kayaknya kakak kelas deh. Soalnya dia tinggi sama beroutfit gitu." Ujar Alve mengingat siapa yang memberikan hadiah tersebut kepada Lentera.
"Bisa jadi. Atau mungkin adik kelas? Angkatan adik kelas kan tinggi-tinggi." Ujar Lentera beropini.
"Iyaa sih, oh iya! dia pakai kacamata." Ujar Alve yang membuat Lentera tersentak.
Uhuk!!
Saking terkejutnya Lentera, ia sampai tersedak sendiri.
"Lo kenapa, Ter?! gue salah ngomong?!." Tanya Alve khawatir.
"Lo kenapa Ter?!" Kini Meisya terfokus pada dirinya. Mungkin saja karena ia tersedak Meisya mendengar.
"Ceritanya Alve, cuman kaget doang Mei." Ujar Lentera yang membuat Meisya dan Alve lega.
"Lanjutin, Ve." Ujar Lentera.
"Lo pasti tau Kak Elang? Persis banget kayak dia."
Fyi, Kak Elang yang dimaksud oleh Alve adalah kakak kelasnya yang dulu pernah disukai oleh Lentera, Elang Samudra. Sangat pintar menjaga rahasianya dan memendam perasaannya, nyatanya sampai saat ini yang tau hanyalah sahabatnya.
"Tapi cuman gue nggak pernah liat dia disekolah ini, cuman tadi dia belok ke ruang guru sih." Ujar Alve yang membuat Lentera menebak-nebak dalam hati.
Seraya melihat lapangan yang berisi anak yang sedang berlatih basket, ia berusaha menebak. Siapa yang mengirim hadiah seperti ini? Dia tidak ulang tahun sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rintik Hujan
Roman pour AdolescentsSeorang gadis yang sangat menyukai hujan tak sengaja bertemu dengan seorang lelaki. Lelaki yang sangat menyukai fotografi. Pertemuan yang tak sengaja itu terjadi di tempat favorit mereka. Suatu hari Lelaki itu tak sengaja melihat sang gadis sedang...