Chapter 1

38 4 2
                                    


Sekarang masih sangat pagi, matahari sedikit demi sedikit mulai naik ke peraduannya dan menebarkan cahaya cantiknya ditempat dimana manusia memijakkan kaki, Indah dan luar biasa adalah kata yang cukup biasa didengar telinga dari orang-orang yang menyaksikan pertunjukkannya.

Sekarang masih sangat pagi, matahari sedikit demi sedikit mulai naik ke peraduannya dan menebarkan cahaya cantiknya ditempat dimana manusia memijakkan kaki, Indah dan luar biasa adalah kata yang cukup biasa didengar telinga dari orang-orang yang m...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Alea Agatha

Dengan mata yang masih sedikit mengantuk memaksakan diri untuk beranjak dari tempat tidurnya. Berlalu menuju keran yang ada di dapur tepatnya diluar diluar dapur untuk membasuh wajahnya.

Sejenak dirinya terdiam menatap jauh kearah timur.

"Aku udah sering liat matahari muncul pagi-pagi tapi gak bisa bohong kalau aku selalu terpesona melihatnya" batinnya tersenyum.

"Alea, sayurnya sudah dimasak nak?"

Suara itu membuyarkan lamunannya, suara yang selalu mengisi hari-harinya.

"Iya Bu sebentar lagi Lea masak, mau cuci muka dulu"

Tangan mungilnya mulai bergerak mengiris dan memotong sayuran setelah berada didepan meja dapur, dan ya kegiatan ini sudah menjadi rutinitasnya setiap hari.

Ketenangan selalu datang setiap pagi, seolah ribuan rasa damai berhembus menerpa dirinya. Setiap pagi hanya terdengar suara-suara dari tetangga yang sedang bersiap untuk berangkat kerja.

"Kalau sudah matang langsung dimasukkan ke dalam kotak bekal bapak ya" Perintah ibu dengan suara lembut ditelinga Alea.

Alea menoleh dan tersenyum menatap ibunya "Iya Bu, Lea udah terbiasa sama ini"

"Ibu mau bikinin kopi untuk bapak dulu ya" ucap ibu menuju meja lainnya yang tersedia toples-toples yang berisi gula dan kopi.

Tak terus memandangi yang ibunya lakukan, dirinya mulai mencuci sayuran yang akan diolahnya. Masakan hari ini cukup sederhana seperti setiap harinya, hanya sayur bening, sambal ikan teri, dan telur dadar. Siapa yang tak pernah menikmati makanan yang satu ini?

"Pak, bekalnya udah Lea siapin" ucap Alea ketika sang ayah menuju dapur setelah selesai mandi.

"Kopinya?" Tanya bapak pelan.

"Ibu yang bikin pak" Jawab Alea kemudian berlalu menuju kamarnya untuk menyiapkan pakaian yang akan digunakannya pagi ini.

Tak berapa lama sang ayah memanggil dari arah teras.

"Alea bapak berangkat"

"Iya pak hati-hati" jawab Alea saat melihat sang ayah dari teras.

Hanya mengendarai motor lama, motor yang telah digunakan ayahnya saat dirinya berumur 3 tahun. Orang-orang mulai melajukan motornya menuju tempat kerja baik perempuan maupun laki-laki.

"Alea mau mandi dulu ya Bu" pamit Alea pada ibunya yang tengah berdiri bersamanya diteras rumah.

"Iya nak, mandilah sebelum matahari semakin naik" Jawab ibu membiarkan putrinya meninggalkannya sendirian di teras.

𝑪𝑳𝑶𝑺𝑬 𝑻𝑶 𝒀𝑶𝑼   |On Going|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang