❄️ Chapter 6❄️

78 4 0
                                    

Sheila akhirnya pergi meninggalkan mereka dengan perasaan kesal.

Maurah lalu menatap 3 anak tirinya

"Siapa dia?" Tanya Maurah

"Dia Bibi kami adik dari mendiang mommy" jawab Solar

"Lalu kenapa dia bilang dia yang seharusnya menikah dengan Daddy kalian?" Tanya Maurah lagi

"Tidak tau mungkin bibi salah minum obat" jawab Ice asal

"Sudah jangan difikirkan ayo masuk lagi Daddy pasti menunggu" kata Halilintar kemudian menuntun Maurah kembali ke pesta

"Kalian mengatakan aku orang penting bagi kalian?" Tanya Kristal penasaran

"Ya, kau penting kau kan pelayan kami. Jadi kau penting tidak ada kau siapa yg mengurus kami" jawab Solar

"Begitu ya?" Tanya Kristal lagi

"Ya begitu apa kau berharap lebih?" Tanya balik Ice

"T....tidak" gugup Kristal lalu pergi meninggalkan kedua Anderson bersaudara itu yang saat ini tersenyum seringai padanya.

"Ayo masuk " kata ice merangkul Solar kembali kepesta
.
.
.
.
.
.
.
Setelah pesta selesai, semua kembali pulang dan beristirahat tapi tidak untuk Halilintar, Ice dan Solar. Mereka menyelinap keluar kamar menuju kamar sang Daddy.

"Apa yg kita lakukan di depan kamar Daddy?" Tanya Solar bingung karna waktu ia mau tidur dia ditarik Ice paksa

"Stttt pelankan suaramu" jawab Ice pelan

"Ice aku baru selesai mandi dan belum pakai baju kau sudah menyeretku"kesal Halilintar lalu Solar dan Ice melihat ke arah Halilintar, dan benar saja saat ini, Halilintar dalam keadaan telanjang dada dan terdapat tetesan air yang masih mengalir disekitar tubuhnya itu, pertanda dia benar-benar baru mandi

"Hehe Maaf hyung" ucap Ice, Halilintar hanya menatapnya dengan raut datar lalu mengabaikannya

"Apa tujuan kamu mengajak kami kemari"

"Jadi tujuanku mengajak kalian kemari kita akan mengintip daddy"kata Ice

"Mengintip?" Tanya Solar

"Apa yg kita intip?" Tanya Halilintar, Ice seketika tepuk jidat dengan kepolosan hyung dan adiknya

"Setelah menikah masuk kamar apa yg pengantin baru lakukan?" Tanya Ice sedikit gemes dengan kedua saudaranya

"Malam pertama" jawab Halilintar sembari tersenyum misterius

"Jadi kita mengintip Daddy dan mama malam pertama?" Tanya Solar mulai mengerti maksud taeyong

"Betul" jawab Ice

"Bagaimana kalau ketahuan?" Tanya Solar lagi

"Itu resiko" jawab Ice santai

"-"-"-"-"-"

Kristal yang baru kembali dari dapur setelah mengambil minum, terhenti saat akan kembali ke kamar dia tiba-tiba melihat 3 orang mencurigakan didepan kamar tuan besarnya.

"Siapa malam-malam begini nyelinap depan kamar tuan besar? Haa? Apa pencuri?" Tanya Kristal sendiri  dia mengambil sapu lidi yang tidak jauh darinya dan mendekat pelan ke arah orang yg dikira pencuri tersebut dan...

"Dasar pencuri" teriak Kristal dan memukul 3 orang yang ia kira pencuri

"Aduh aduh" teriak kesakitan Halilintar, Ice dan Solar saat tiba-tiba di pukul sapu dengan keras oleh Kristal

"Aduh Kristal ini kami"

"Kalian?!" kejut Kristal karna Kristal memukul mereka dengan mata tertutup.Namun saat mendengar teriakan kesakitan Halilintar, Ice dan Solar ia lalu membuka mata

Baru saja ingin mengatakan sesuatu tiba-tiba sebuah suara menghentikan ucapnya

"Siapa diluar?" Tanya Amato dari dalam, Halilintar, Ice dan Solar yang mendengar suara Daddy nya seketika panik,Tanpa buang waktu Halilintar menarik Kristal bersembunyi dibalik tembok di sebelah kamar Daddynya sementara Ice dan Solar bersembunyi di balik meja besar di sebelah lainnya

Cklek!

Amato membuka pintu dan dia tidak menemukan siapapun.

"Tidak ada siapa-siapa, mungkin hanya perasaanku saja" kata Amato dan kembali menutup pintu.

Mereka yang bersembunyi segera bernafas lega.

"Hah hampir saja" lega Ice

"Eeum hmm" Kristal tidak bisa bicara mulutnya ditutup oleh Kristal

"Ada apa Kristal?" Tanya Halilintar sembari memasang wajah polos

"Kau menutup mulutnya hyung" jawab Solar, Halilintar langsung melepaskan tangannya dari mulut Kristal

"Hah..hah...kau ingin membunuhku ha?" Tanya Kristal sembari mengatur nafasnya

"Sorry" ucap Halilintar

"Jadi,Apa yg kalian lakukan didepan kamar tuan besar?"Tanya Kristal

"Tidak ada" jawab Ice

"Bohong!" kata Kristal tidak percaya

"Sudahlah, ini sudah malam kami mau tidur" kata Halilintar beralasan lalu bergegas kabur di ikuti Ice dan Solar dari belakang.

"Aneh sekali" bingung Kristal melihat kelakuan 3 tuan mudanya.

"-"-"-"--"-"-"

Keesokan harinya saat sarapan Solar, Ice dan Solar menatap sang Daddy Penuh keinginan tahuan namun tak berselang bel berbunyi

Ting tong!🔔

"Siapa pagi-pagi begini bertamu?" Tanya Amato

"Aku yang akan melihatnya tuan" jawab bibi song lalu pergi membuka pintu tidak lama bibi song kembali

"Ny Sheila disini" lapor bibi song

"Adik ipar disini?" Tanya Amato bingung

"Oppa aku datang" sapa Sheylah ceria

"Apa yg bibi lakukan disini?" Tanya Solar

"Aku akan tinggal disini sementara rumahku sedang direnof" jawab Sheilah

"APA!!" kaget semua orang yang ada di meja makan kecuali Amato

"Bolehkan oppa?" Tanya Sheilah

"Silahkan" jawab Amato santai, tiba-tiba Maurah berhenti makan dan pergi tanpa mengucapkan satu kata pun.

"Apa isteri barumu tidak suka?" Tanya Sheilah

"Tidak seperti itu mungkin dia masih lelah" jawab Amato

"Sepertinya akan terjadi perebutan tahta" kata Ice pelan

"Tahta apa?" Tanya Solar bingung

"Tahta ratu keluarga Anderson" jawab Ice

"Lalu, kita dipihak siapa?" Tanya Solar

"Bibi kita atau mama Maurah?" Tanya Solar lagi

"Kita dukung saja Mama Maurah,karna dia sudah sah jadi mama kita dan juga dia sedang hamil adik kita lagipula kita tau sifat bibi yang pemarah arogan angkuh sombong dia tidak cocok jadi ratu di keluarga kita" jawab Halilintar  dan dianggukin Solar dan Ice.
.
.
.
.
.
*To be continued

...See you next time(⁠。⁠•̀⁠ᴗ⁠-⁠)⁠✧












Vote | Koment | Follow

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 02, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Prince mafia (SU)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang