Cewek-cewek cantik berdada biasa sampai besar itu sibuk bergerak kesana kemari. Berteriak juga terengah-engah. Keringat membasahi badan semakin mempercantik visual dan kulit mereka yang berkilau. Dada mereka naik turun, entah dari guncangan lari atau akibat tarikan napas.
"Segitunya?"
Suara itu sering dia dengar. Denji malas, dia kan sibuk. Sibuk menajamkan pendengaran untuk helaan nafas indah para wanita. Muak juga diganggu terus menerus, namun nggak ada yang bisa Denji lakukan untuk jauh dari si pengganggu. Orang itu terlalu gigih dan terus berhasil kembali ke sisinya.
"Apa? Lo mau apa!?"
Ini Yoshida Hirofumi. Cowok aneh di mata Denji tapi cowok keren di mata dunia. Potongan rambut jelek, aura yang dikeluarkan orang ini juga aneh. Ada rasa-rasa homonya gitu. Lihat sekarang, anak itu berusaha mengusiknya lagi. Padahal Denji sedari tadi hanya diam di pinggiran sambil memperhatikan dada cewek-cewek yang bermain voli.
"Galak banget, sih, cowok gantengku ini."
"Siapa yang cowok lo, anjing?"
"Marah-marah aja bikin gemes."
"Orang gila, jangan deket-deket gue."
Mood Denji untuk melihat dada cantik itu hilang. Dia beranjak dari sana, nggak ada yang dia tuju lagi dan hanya berjalan kesana-sini di lingkup sekolah. Bertemu Power di tengah jalan, gurauan dan membeli makanan hanya terjadi sebentar. Pasalnya, teman kecilnya yang dia panggil Powy itu memukul keras tepat di kepala setelah Denji bilang dia agak bodoh di beberapa mata pelajaran. Power teriak-teriak marah, sudah nggak ada alasan untuk tinggal disana, Denji langsung pergi. Kotak minuman yang dia bawa mulai ringan, suara seruput keluar dari sana. Kandung kemih Denji pun terasa penuh, jadilah dia berbelok menuju toilet.
Panggilan alam itu dia tuntaskan dengan tanpa sengaja membayangkan dada besar wanita di vidio bokep yang dibagikan Aki semalam padanya. Penisnya sedikit menegang, melihat itu Denji kaku sejenak. Entah malu atau kaget nggak bisa dia ekspresikan dengan jelas, sehingga tubuhnya hanya membeku di depan urinoir. Apa yang harus dilakukan saat ini? Haruskah dia bermain sebentar dalam bilik kamar mandi? Apa penisnya bisa tidur kembali dengan cepat? Berpura-pura saja itu tidak pernah terjadi?
Suara pintu salah satu bilik kamar mandi terbuka. Denji buru-buru memakai kembali celananya. Begitu dia berbalik, sial seribu kali sial, itu Yoshida! Cowok itu memasang senyum. Senyum manis yang bisa buat hati Denji dag-dig-dug. Tapi bukan karena cinta! Denji takut, Yoshida sudah melihat hal itu. Lalu, dia bakal diolok-olok dan disebar rumornya ke seluruh penjuru sekolah. Terus setelah beredar, nggak akan ada cewek yang mau mendekati cowok mesum bejat berniat fap-fap di sekolah sepertinya!!
-
Denji mesum, geli banget!Oh dia yang berniat masturbasi di toilet sekolah?
Eeewwww.
Gila nggak tahu tempat.
Jijik.
Menjijikkan!
Agak takut dekat-dekat sama Denji.
Kantong hormon berjalan.
Mesum!
-Suara cewek-cewek dan penghuni sekolah lain bertebaran dalam pikirannya. Menghujat Denji tanpa ampun dan memberikan cap jelek yang tak terkira pada dirinya. Jika ini terjadi, mana mungkin dia punya kesempatan untuk menikmati kehidupan sekolah dengan pacar berdada besar. Impiannya akan hancur!
"Denji."
Denji mungkin harus bertindak duluan.
"Denji?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Denji's Cake
FanfictionDenji nggak sengaja horny. Denji nggak sengaja diganggu. Denji nggak sengaja meraup penis cowok itu dalam mulut hangatnya. Denji juga nggak sengaja jatuh cinta. [Tamat. Perhatikan tags] 25 Okt. 2022