Berderai, Pasal 1: Vas Bunga.

792 81 6
                                    

welcome to berderai.

warn! boys love, bxb, mpreg, misgendering, agegap, mature, harsh words, toxic language, dan beberapa perbuatan yang tidak patut untuk ditiru. harap bijak dalam membacanya!

cerita ini hanyalah fiktif belaka, termasuk nama tempat, alur, tokoh, dsb. dimohon untuk tidak menyamakannya dengan dunia nyata karena semua ini hanyalah fiksi.

happy reading.

happy reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ayah, sakit... Maafin Yoshi, ayah... Yoshi janji tidak akan mengulangi lagi..."

Junkyu menghiraukan teriakan kesakitan sang anak. Ia terus mencambuk Yoshi tanpa ampun karena kesalahan yang diperbuat oleh sang anak. Yoshi tidak sengaja memecahkan vas bunga kesayangan sang ibu yang membuat ayahnya begitu marah.

"Kamu harusnya bisa berhati-hati! Asal kamu tau, itu vas bunga kesayangan ibumu! Itu salah satu peninggalan milik ibu yang harus kita jaga, bukan malah kamu pecahkan!"

Junkyu menggeram marah sembari mencambuk punggung Yoshi menggunakan ikat pinggang. Yoshi hanya bisa menangis untuk menahan rasa sakitnya.

"Kembali ke kamarmu! Jangan keluar sebelum makan malam disiapkan!" titah Junkyu dan diangguki pelan oleh Yoshi.

Setelah Yoshi memasuki kamarnya, Junkyu memanggil Asahi untuk membereskan semuanya.

"Asa, tolong bersihkan pecahan vas bunga itu. Simpan di rak lemari bawah ruang tamu dan jauhkan dari jangkauan Yoshi. Juga, tolong obati semua luka Yoshi tanpa terkecuali," pinta Junkyu kepada Asahi, seseorang yang sudah lama bekerja dengannya.

"Baik, Tuan."

Junkyu pergi setelah memerintahkan Asahi. Asahi segera membereskan pecahan vas bunga dan menyimpannya sesuai yang diperintahkan sang tuan. Setelahnya ia menuju ke kamar Yoshi untuk mengobatinya.

"Yoshi, ini kakak... Boleh kakak masuk?" izin Asahi dan diperbolehkan oleh Yoshi.

"Ada apa, kak?" tanya Yoshi ketika Asahi sudah duduk bersamanya di ranjang.

"Kakak pengen ngeliat keadaan Yoshi. Coba kakak liat dulu tangan dan kakinya," pinta Asahi dan Yoshi pun mengarahkan kedua tangan dan kakinya kepada Asahi.

"Syukurlah tidak ada yang terluka. Sekarang kakak lihat punggungnya," pinta Asahi lagi dan dibalas gelengan oleh Yoshi.

"Kok engga mau? Kenapa?"

"Sakit..." cicit Yoshi.

"Kalau sakit berarti ada yang luka dan harus diobati. Coba kakak liat dulu punggungnya," pinta Asahi lagi dan Yoshi pun membuka baju belakangnya.

"Ternyata punggung Yoshi luka. Kalau luka berarti harus diobati biar cepet sembuh. Yoshi tahan sebentar ya, kakak obati punggungnya," ucap Asahi dan diangguki oleh Yoshi.

Yoshi hanya meringis dan mendesah pelan karena obat yang diberikan Asahi di atas lukanya. Asahi menatap Yoshi iba. Ia tau jika sang tuan begitu menyayangi sang anak. Namun semuanya berubah semenjak kepergian sang nyonya.

"Nah, selesai," ucap Asahi menutup pakaian belakang Yoshi.

"Sekarang Yoshi istirahat ya, nanti kakak bangunkan untuk makan malam," lanjutnya dan meminta Yoshi untuk beristirahat.

"Iya, kak. Terima kasih sudah mengobati luka Yoshi."

"Sama-sama, anak manis. Kakak tinggal dulu ya," pamit Asahi dan diangguki oleh Yoshi.

Asahi yang baru saja menutup pintu kamar Yoshi terkejut dengan kehadiran Junkyu yang berada di belakangnya.

"Bagaimana keadaan Yoshi, Asa?" tanya Junkyu to the point.

"Sudah saya obati, Tuan. Sekarang dia sedang beristirahat di kamar." Junkyu mengangguk.

"Setelah ini saya akan keluar dan pulang larut malam. Tolong kamu jaga Yoshi, pastikan dia tidak melewatkan makan malam dan tidur dengan nyenyak."

"Baik, Tuan."

"Terima kasih, Asahi."

Junkyu pergi setelah menepuk pelan bahu Asahi. Asahi cukup terkejut dengan tindakan tiba-tiba Junkyu. Tuannya itu memang tidak mudah ditebak, namun Asahi tau jika sang tuan adalah sosok berkepribadian hangat.

bersambung.

maybe ada adegan mature seperti suicide, abuse, dark life, self-harm, dan sejenis itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

maybe ada adegan mature seperti suicide, abuse, dark life, self-harm, dan sejenis itu. dimohon sangat untuk tidak ditiru dan harap bijak dalam membacanya!

kayaknya nanti cerita ini berkonflik, sebisa mungkin aku bikin setiap chapter ada adegan air mata. setiap chapter kayaknya juga bakalan aku bikin engga banyak banyak amat biar gak bosen bacanya.

ji, jun, jae, do, ha, jung: dom!
hyun, yo, ma, asa, ye, jeong: sub!
(pemeran utama: junshiho ft. hwanshi. side pair: hoonsuk, jaesahi, dodam, hajeongwoo.)

semoga tidak fail sajalah :")) terima kasih banyak sudah memberikan dukungan baiknya ^^ kritik dan saran silahkan ketik di kolom komentar ^^

semoga tidak fail sajalah :")) terima kasih banyak sudah memberikan dukungan baiknya ^^ kritik dan saran silahkan ketik di kolom komentar ^^

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
berderai, junshiho ft. hwanshi.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang