22

2.7K 385 100
                                    

22: aku tidak pernah tidak menyukaimu

mentari bangun seperti biasa dari ufuk timur, cahayanya perlahan masuk ke celah jendela kamarmu yang gelap. membuat tidurmu sedikit terganggu dibuatnya.

sret, bunyi gorden kamarmu yang di buka dengan cepat.

lantas kegiatan tidurmu bukan lagi sedikit terganggu melainkan menjadi benar-benar sangat terganggu, hingga tidurmu tak bisa lagi dipertahankan.

"huh, siapa yang berani membiarkan cahaya mataharinya masuk ke dalam kamar??!" racaumu tidak jelas dengan suara khas bangun tidur.

sang pelaku tak mampu menahan tawanya ketika melihat tingkah lakumu.

"hahahaha, ada iler tuh."

satu menit.

dua menit.

tiga menit.

oke, langsung ke intinya saja. jadi, sudah terhitung tujuh menit kamu diam di balik selimut.

membiarkan dirimu bersembunyi dari lelaki pemilik surai blond bercampur biru itu.

"maaf telah membuatmu bangun dan menyinggung soal ilermu --eh, maksudnya lu."

"aku gap --erhm, gue gapapa! gak perlu minta maaf." katamu dari dalam sana.

"kalau gapapa, kenapa masih ngumpet?"

seketika hening menyelimuti mereka berdua, kalau saja teriakkan bunda tidak memergoki diamnya mereka disanaㅡbisa saja keheningan itu tak akan ada habisnya.

"RINNN, BIARKAN SAJA KALAU Y/N TIDAK INGIN BANGUN. LEBIH BAIK KITA MASAK BERDUA!" teriak bunda dari bawah sana.

"gua duluan ke dapur ya."

"TUNGGU!"

langkah kaki rindou terhenti, menanti sebuah kalimat darimu.

"ini tentang kak ran, gue udah cerita tadi malem lewat telpon kan. jadi, menurut lo gimana?"

giliran kamu yang menanti jawaban darinya.

"lu terlalu gegabah ngajak dia break sih kalau kata gua, tapi kalau faktanya dia beneran kayak gituㅡgak ada salahnya lu sama bang ran istirahat sejenak dari hubungan kalian."

"tapi rin, gue mau ngobrol ses.."

"RINDOU!" panggil bunda tak sabaran, seperti meminta anaknya untuk segera pulang.

"IYA BUNDA!" tentu rindou adalah tipikal anak yang penurut.

ia berlari meninggalkanmu di kamar dengan kalimat yang belum sempat terucap.

kamu hanya bisa melihat bunda dan rindou yang tengah sibuk memasak di dapur, ingin membantuㅡnamun bunda bilang tak butuh waktu lama makanannya akan siap tersaji.

"bener nih, gak perlu bantuan dari dua tanganku yang nganggur ini?" tanyamu pada bunda.

"kamu saja yang jawab rin, bunda lelah meladeni pertanyaannya yang itu-itu saja."

two boyfriends | haitani brothersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang