Setelah kedatangan Rix di Orion, Regina membiarkan mereka menetap di kabin yang telah disediakan. Beri mereka ruang dan waktu untuk menyesuaikan diri. Itulah yang dia pikirkan saat dia berjalan di antara koridor yang menuju kabinnya sendiri. Dia tidak terlalu memperhatikan langkahnya karena terlalu sibuk dengan rencana kerja yang telah dia siapkan di tabletnya. Besok dia siap untuk memulai sarapan bersama mereka, pelajari lebih jauh tentang budaya dan kebiasaan Rix saat dia juga menjelaskan budaya manusia. Tujuan utama dari tiga bulan di Orion sebelum mengirim mereka langsung ke Bumi. Jadi dia tidak pernah melihat massa otot yang dibalut kulit gelap sampai dia menabraknya.
"Maafkan aku," ucap Regina saat jari-jari yang kuat menahan lengannya dari kejatuhan.
Kepalanya mendongak hanya untuk bertemu dengan tatapan oker dari salah satu Rixian. Sebelum Rixian itu mundur satu langkah dan membantunya mengembalikan keseimbangan agar tidak jatuh menghantam wajahnya ke lantai.
"Tidak apa-apa," ucap Rixian itu meski kulit gelapnya telah berubah menjadi warna perak sekali lagi, jelas tidak nyaman.
Regina meringis, dia sama sekali tidak bermaksud membuat tamunya merasa tidak nyaman dalam perawatannya.
Memaksa senyum ke wajahnya dan karena Rixian menghargai kejujuran lebih dari apa pun Regina memilih untuk menjadi terbuka saat itu.
"Sepertinya tidak demikian," ucap Reg merujuk pada perubahan warnanya, "jika ada sesuatu yang membuat kalian tidak nyaman, aku ingin memperbaiki itu."
Rixian di depannya, Kazir, Reg mengingatkan dirinya untuk tidak menganggap mereka sebagai kelompok tapi individu pribadi sama seperti manusia.
"Sungguh, tidak masalah."
"Aku akan sangat menghargai kejujuran di antara kita, apa yang sebenarnya begitu tidak nyaman?" tanya Reg menekan lebih jauh.
"Kami tidak terlalu mempercayai ras asing, itu tidak bisa kamu perbaiki."
Reg mengangguk, dia tidak bisa memperbaiki itu sekarang tapi diberi waktu dan kesempatan, mungkin pada akhirnya dia bisa memenangkan kepercayaan mereka.
"Aku mengerti, tapi sesuatu? Apa pun yang bisa aku lakukan untuk membuat kalian lebih nyaman selama masa tinggal kalian di Orion?"
Kazir ragu-ragu untuk sesaat sebelum akhirnya berkata, "Di sini terlalu panas, kami terbiasa dengan suhu yang lebih dingin."
Tentu saja, pikir Reg bodoh. Dia tahu planet asal Rixian hampir tertutup dengan tundra beku. "Aku akan memberi tahu teknisi untuk menurunkan suhu di kabin pribadi kalian, tapi selebihnya aku takut tidak banyak yang bisa aku lakukan. Kami manusia tidak terlalu baik dengan dingin."
Rixian itu jelas terkejut dengan kejujurannya dan mengangguk. "Itu masih akan lebih baik."
"Ingin menemaniku jalan-jalan? Aku bisa memberikan tur singkat di sekitar sini." Rag memberi isyarat ke koridor, dia berharap Rixian di depannya akan menolak sebaliknya dia mengangguk dengan tenang.
"Pimpin jalannya."
***
"Apa maksudnya itu? Kita tidak bisa mempersingkat waktu mereka di sini begitu saja! Bukan hanya bodoh, itu gila!" bentak Reg, gadis itu praktis berteriak ke wajah Jenderal Ajax.
"Perintahnya jelas, kita diminta untuk mempersingkat ini."
Reg memelototi pria di depannya, berharap tatapan bisa membunuh. Tiga minggu? Mereka mengharapkan dia untuk membuat lima Rixian siap untuk kontak langsung dengan manusia di Bumi dalam waktu itu?
Tiga tahun adalah yang dibutuhkan. Tiga bulan adalah singkat. Tiga minggu adalah mustahil. Rixian bahkan belum mengerti bahwa menggeram mengancam adalah tindakan agresi yang memicu pertarungan di Bumi. Mereka tidak mengerti bahwa sentuhan sederhana seperti jabat tangan dan tepukan di bahu adalah tanda kepedulian dan bukannya invasi ruang pribadi. Melemparkan mereka ke Bumi dalam waktu dua minggu setelah kedatangan mereka di Orion hanya akan berarti masalah.
"Ada beberapa masalah yang muncul, penundaan hanya akan memperburuk situasi."
Reg berdiri dari kursinya dengan tidak sabar. "Masalah seperti apa? Jika aku harus memberi tahu lima Rixian tentang pemadatan ini, maka aku ingin tahu setiap detail alasannya!"
"Itu jauh dari wewenangmu Nona Fletcher."
"Jika itu berkaitan dengan keselamatan Rixian, aku yakin itu adalah bagian dari pekerjaanku."
"Jangan mendorong keberuntunganmu, aku bisa menulis ketidakpatuhan dan gagal bersikap kooperatif di resume milikmu. Pikirkan dirimu sendiri."
Reg memejamkan matanya, dia sangat marah tapi menjadi emosional tidak akan membantu. Lagi pula perintah tidak datang dari Jenderal Ajax itu dari Duta Besar, ayahnya sendiri. Apa ini dendam yang bodoh karena dia menolak mengambil magang di tempatnya? Atau ini benar-benar sesuatu yang lain?
"Kamu punya dua minggu lagi untuk menyesuaikan mereka," lanjut Jenderal Ajax ketika jelas Reg tidak akan membantah sekali lagi.
"Aku akan melihat apa yang bisa aku lakukan," jawab Reg kaku, dia masih berpikir ini bodoh. Mereka butuh waktu lebih dari tiga tahun sebelum membiarkan Varisian mendarat di Bumi setelah kontak pertama, bahkan tempat-tempat di Bumi masih dibatasi. Melemparkan Rixian setelah tiga minggu kontak pertama hanya berarti masalah.
Sebelum Reg bisa berbalik dan meninggalkan ruangan, Jenderal Ajax memanggilnya sekali lagi. "Nona Fletcher?"
Reg berhenti dan membiarkan matanya bertemu tatap dengan sang Jenderal. "Ya?"
"Jangan melibatkan perasaan dengan salah satu di antara mereka, itu tidak bijaksana dan jelas bukan tindakan yang profesional."
Reg mengatupkan bibirnya dengan menantang. Memang benar setelah pertemuan singkat di malam pertama kedatangan Rixian di Orion dengan Kazir, dia tumbuh lebih dekat. Regina lebih banyak menghabiskan waktu dengannya. Bahkan Kazir tidak lagi berubah menjadi keperakan di sekitarnya.
"Aku akan mengingatnya."
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Falling For the Alien Boy
Teen FictionSCIFI || ROMANCE || TEENFIC Regina Fletcher, siswa senior dari Terrans Prep memiliki jalur masa depan yang cerah dan telah direncanakan dengan matang. Satu-satunya yang perlu dia lakukan untuk mengamankan tiket ke Galactic University adalah mendapat...