Geliat di dasar perut Reg bertambah buruk saat dia memasuki gymnasium. Hawa dingin menyambutnya, jelas seseorang telah mengatur ulang suhu saat Rixian mendapatkan waktu latihan mereka. Kebanyakan orang memilih pergi saat itu, meninggalkan tamu mereka sendirian. Reg sendiri belum pernah bergabung selama sesi latihan Rixian jadi dia terkesiap saat melihat Kazir terkapar di lantai sementara salah satu rekannya Roc, jika Reg dapat mengidentifikasi wajah kasarnya dengan tepat, masih meninju wajahnya.
"Apakah itu benar-benar perlu?" suara Rag berdering di antara gema pukulan yang menyakitkan.
Roc sepertinya tidak mendengarnya sama sekali, masih meninju rekannya sementara Kazir mencoba mendorong keluar dari bawahnya. Tiga yang lain menoleh ke arahnya saat itu. Mata Komandan Hal—sekarang Reg tahu bahwa begitulah mereka memanggil pemimpin mereka—menikamnya dengan tajam.
"Rixian tidak terkenal lembut," ucap Komandan Hal datar.
Reg berkedip, dia tidak ingin ikut campur dengan cara-cara mereka. Namun, melihat Kazir babak belur telah melonggarkan lidahnya.
"Maafkan aku," Reg menggelengkan kepalanya, "aku hanya sedikit terkejut, tindakan kekerasan seperti itu tidak biasa di antara manusia."
Komandan Hal mengangkat tangannya, memberi isyarat pada Roc untuk berhenti. Rixian itu segera berdiri, meninggalkan Kazir yang berjuang untuk bangkit dari lantai.
"Manusia lemah, bisa dimengerti."
Bahu Reg menegang pada kata-kata singkat itu. Dia tidak seharusnya peduli, atau masuk ke dalam umpan. Itu bukan tindakan yang cerdas. Terutama saat dia seharusnya menyelaraskan kedua ras, biarkan mereka saling mengenal, tapi penghinaan itu memanaskan darahnya.
"Kami jauh dari itu, tapi kami memilih cara lain untuk menyelesaikan masalah. Kami telah meninggalkan tinju dan kekerasan di belakang, itu terbukti kurang efektif."
Hal menyipitkan matanya jelas tidak mengharapkan itu darinya sementara Kazir memberinya senyum lenar saat dia berdiri dan menatap Komandannya.
"Nona Fletcher telah menjelaskan padaku, bagaimana manusia menarik mundur dari kehancuran. Planet asal mereka pernah sekarat karena perang besar di antara ras mereka sendiri, tapi mereka menyadari kesalahan itu dan mulai memperbaiki.
"Jarang sekali ada ras yang mampu melakukan hal-hal seperti itu, kebanyakan ras yang berhasil melintasi galaxy cenderung telah menghancurkan planet asal mereka. Berusaha untuk mencari rumah baru, kita salah satunya. Mungkin kita benar-benar bisa belajar dari mereka. Itu alasan kita dikirim."
"Atau mereka terlalu lemah untuk melakukan penaklukan," ucap Komandan.
Reg mengernyitkan dahinya. "Itu kata-kata yang berbahaya."
"Hanya mencoba menunjukkan kelemahan kalian, bukankah itu tujuan kalian membangun kerjasama dengan kami?"
"Kami memiliki pertahanan kami sendiri, telah diakui oleh dewan Intergalaksi bahwa kami mampu menahan serangan dan dengan itu menaikkan status planet kami. Ditambah kami memiliki hubungan baik dengan Varisian."
"Varisian hebat dengan teknologi mereka, tapi mereka bukan ras pejuang. Sejauh yang aku tahu, mereka lebih lemah dari manusia."
Reg berusaha untuk tidak marah tapi empat Rixian telah melemparkan lebih banyak penghinaan dan cemoohan sejak kedatangan mereka. Satu-satunya yang sepertinya peduli untuk mewujudkan kerjasama ini hanya Kazir.
"Bagaimana jika aku membuktikan Anda salah?" tantang Reg.
"Dan bagaimana kamu melakukannya?"
Menahan tatapan Komandan dengan mantap, Reg mengangguk memberi isyarat untuk masuk ke ring pertarungan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Falling For the Alien Boy
Teen FictionSCIFI || ROMANCE || TEENFIC Regina Fletcher, siswa senior dari Terrans Prep memiliki jalur masa depan yang cerah dan telah direncanakan dengan matang. Satu-satunya yang perlu dia lakukan untuk mengamankan tiket ke Galactic University adalah mendapat...