Haiii
Hello
Annyeong
YorobuuunnSelamat membaca 💚
Bab ini, lebih pendek dari bab sebelum-sebelumnya karena ada sedikit kendala..
Warning Typo ❗❗
2
5/10/22
Regan menatap kakak iparnya datar, melihat Andre membuat dadanya terasa begitu sesak. Ia mengingat kejadian di mana Victoria meregang nyawa karena orang di depannya ini. Ia ingin melampiaskan kemarahannya dengan memukuli Andre, namun itu tidak akan berguna. Dengan memukuli Andre, putrinya tidak akan bisa kembali.
"Apa mau kakak?" tanya Aquila datar.
"Kakak ingin memperbaiki semuanya, kakak tau semua yang kakak lakukan sama kalian pada kalian nggak akan bisa mengubah segalanya. Tapi kakak berharap kalian akan memaafkan kesalahan kakak yang sangat besar dan tak termaafkan ini. Kakak juga berjanji akan berubah." jawab Andre penuh keyakinan.
"Aku nggak bisa percaya gitu aja, maaf." ujar Aquila, kali ini ia harus tegas pada kakaknya. Ia sudah menjadi seorang istri dan ibu, apapun keputusan yang ia ambil. Akan berimbas pada keluarganya, jadi kali harus lebih waspada. Meskipun kepada keluarganya sendiri.
"Kakak ngerti kalau kamu nggak bisa percaya sama kakak, tapi izinkan kakak memperbaikinya semuanya dan mengembalikan kepercayaan kamu." pinta Andre, wajahnya terlihat benar-benar serius meminta maaf dan ingin Aquila kembali percaya pada diri sendiri seperti dulu.
"Satu cara agar aku percaya sama kakak. Tolong, Kemabli ke Amerika. Dan biarkan aku hidup tenang bersama suami dan anak ku." Regan dan Andre menatap tak percaya pada Aquila. Mereka tidak menyangka jika Aquila akan mengatakan itu pada kakaknya sendiri.
"Sayang, nggak perlu kaya gitu." Regan mengingatkan.
"Aku cuma mau waspada, bukan sekali dua kali kakakku berusaha memisahkan kita. Udah berkali-kali, dan akhirnya anak kita jadi korban." kata Aquila tegas.
"Ya, tapi nggak harus mengasingkan keluarga kamu sendiri sayang. Kakak Andre pasti kesepian kalau jauh dari keluarganya, terlebih kamu satu-satunya keluarga yang dia miliki." ujar Regan lembut.
"Kalau pengasingan adalah hal yang paling baik, maka itu yang harus kita lakukan. Sudah cukup aku berusaha diam demi egonya, sekarang aku nggak mau lagi diam aja. Aku ingin menjaga keluarga ku dengan baik." tandas Aquila.
"Aquila, bukan itu yang harus kita lakukan untuk menghukum seseorang." tegas Regan. Jika Regan memanggil dirinya dengan sebutan nama, itu artinya sang suami tidak menerima apa keputusannya.
Melihat Regan menatap adiknya dengan tajam, membuat Andre merasa bersalah. Mungkin sebaiknya ia menuruti apa yang Aquila katakan, untuk menjauh agar mereka tidak merasa terancam dengan keberadaannya.
"Kakak akan pergi, supaya kalian bisa hidup dengan tenang tanpa merasa terancam. Tapi tolong, maafin kakak. Dan izinkan kakak untuk sesekali berkunjung." putus Andre, dengan kepala tertunduk ia mengatakan keputusannya. Ia tak sanggup melihat mata adiknya yang menatap kecewa dan marah pada dirinya.
"Kak, lo nggak perlu pergi kalau bener-bener berubah dan mau menerima pernikahan kita." ujar Regan.
Andre menggeleng pelan, keberadaannya saat ini hanya membuat adiknya akan semakin membenci dirinya. Ia harus mendapatkan maaf dari Aquila, apapun caranya harus ia lakukan, meskipun harus pergi jauh.
"Saya permisi, nanti akan saya kabari saat sudah mau kembali ke Amerika." Andre bangkit dari duduknya, berjalan keluar dengan dada yang terasa nyeri.
Ini adalah keputusan terbaik untuk saat ini, ia akan lebih mendahulukan adiknya. Karena maaf dari Aquila adalah yang paling penting dalam hidupnya saat ini. Sejak adiknya kecil, Andre selalu berusaha untuk menjadi kakak sekaligus orang tua yang baik untuk adiknya. Dan karena kesalahannya yang sangat fatal, sekarang adiknya tidak mau menerima dirinya kembali.

KAMU SEDANG MEMBACA
Regan dan Cintanya [END]
Romance"Aquila hamil anak aku, Bunda!" suara serak itu membuat semua orang terkejut. Aquila yang akan membuka pintu menegang, ia tak menyangka Regan akan sadar saat dirinya belum pergi dari sana. Ditambah lagi kini Renatha menatap Aquila dengan tatapan dat...