Déjà Vu 2

19 2 0
                                    


Happy reading 🖤

Aku melaju dengan kecepatan tinggi berharap orang tersebut tidak dapat mengikuti. Aku bergegas masuk ke dalam rumah dan mengunci pintu utama.

"Ibu ini bahan kue nya sama tepungnya" teriakku dan bergegas menuju kamar. Detak jantungku tak karuan, nafasku terengah-engah karena ketakutan.

Siapa orang tadi?
Knapa dia mengawasiku?

Aku mencoba menangkan diri dan mengambil air putih di dapur.
Rumah terasa sepi, dimana ibu? di mana ayah?
Diriku mencoba mencari mereka di seluruh ruangan, namun nihil.

dimana mereka?

Aku mencoba menghubungi orang tuaku tapi tak ada jawaban, semua telfonnya tak aktif, itu membuatku khawatir dengan mereka.

Haruskah aku mencari keluar? Emm tapi siapa tau ayah dan ibu hanya pergi ke toko, sebentar lagi juga bakal datang.

4 jam kemudian.

Ibu dan ayah tak kunjung pulang, aku mulai cemas, tak seperti biasa mereka pergi hingga larut malam begini.
Aku mencoba menghubungi mereka namun tetap tak ada balasan.Karena cemas, aku hendak mencari mereka di luar.
Saat membuka pintu, Oh Gosh!!

Knapa orang itu bisa tau alamat rumahku?sejak kapan dia berdiri disana.

Ku tutup kembali pintu dan menguncinya, dan berlari ke kamar mencari tempat persembunyian.
Perasaan takut dan panik membuat tubuhku gemetar, aku melihat lemari ujung kamarku yang ku rasa tempat yang cocok sebagai tempat persembunyian.

Terdengar suara langkah kaki yang berjalan menyusuri tangga.

Tek Tek Tek

Kini suara langkah kaki itu terdengar jelas berada di depan kamarku, lalu.....

Krek!

Oh Gosh! Apakah dia kini masuk kedalam kamarku?

Suasana menjadi hening seketika, dan aku merasakan sesuatu yang janggal.
Ini seperti adegan yang ada di mimpiku tadi malam, apakah ini mimpi yang menjadi kenyataan atau déjà vu? Seakan akan aku pernah merasakan di posisi ini sebelumnya.

Tuhan tolong aku....

Suasana hening sampai 10 menit kemudian.

Apakah orang itu sudah pergi? bagaimana jika ia masih di dalam kamarku?

Aku mencoba mengintip melalui celah pintu lemari.
Dan aku melihat sesuatu yang buruk. Orang tersebut tepat berada di depan lemari, dengan posisi membelakangi ku dan memegang sebilah pisau penuh di tangan kirinya.

Perlahan, orang tersebut membalikan badannya, Menatap tajam tepat di depanku, aku masih bisa melihatnya dengan jelas. Ia berdiri lalu tersenyum creepy layaknya seorang psikopat.

Benar benar menakutkan, aku menangis, dia mendekat dan tertawa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Benar benar menakutkan, aku menangis, dia mendekat dan tertawa. Orang aneh tersebut membuka lemariku dan menarik rambutku.

Akhhhh tolong sakitttt!!

Aku merasa ada sesuatu yang menusuk kepala ku, cairan merah berbau amis segar itupun mengalir di pelipis kepalaku.

Lalu semuanya manjadi gelap.

Knapa aku tak melihat adegan ini sebelumnya?
Knapa aku hanya merasakan kejadian sebelum aku di bunuh?

Déjà vuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang