Exstra Part

72 19 14
                                    

      Sore yang cerah,matahari mulai meredup mengintip di balik awan. Burung-burung masih beterbangan ke sana-kemari dengan bebas, mencari serpihan dedaunan untuk dibuat sarang. Burung-burung itu melayang datang dan pergi mengangkut serpihan sampah dari tanah,lalu kembali ke pucuk pohon.

      Mauren,sejak tadi ia mengamati gerak-gerik kedua burung itu, menurutnya cuman kedua burung itu yang sangat rajin membolak-balik mengangkut serpihan daun untuk membuat saran.

    "Ah, kalian sangat rajin sekali, bahkan kalian berterbangan kesana-kemari dengan bahagia," Kata Mauren

    Burung-burung seolah mengerti bahasa manusia, ia berdiam,lalu mengangguk-anggukkan seolah menjawab ucapan Mauren.

     Ingin rasanya ia menyaksikan dari dekat kedua burung yang membuat sarang itu, ia sangat kagum dengan kekompakan bahkan kerajinan dari burung-burung itu.

     Dilamunannya, Seseorang datang dari arah belakang, membuat lamunan Mauren terbuyar. "Lagi liatin apa?"

     "Liatin burung,di pohon sana." Ucap Mauren , matanya tetap mengawasi  dua burung yang sibuk membuat sangkar.

    "Lucu, burungnya saling membantu, dan burungnya cantik kayak lo..." Sebuah ucapan kembali membuyarkan lamunannya

    Belum sempat Mauren menjawab, cowo itu kembali menggodanya "Mau tau apa bedanya lo sama Api..." Ucap Noval

    Mauren menggelengkan kepalanya "Engga, emang apa?"

     "Kalau api itu memberi cahaya di kala gelap, kalau lo pemberi arahan di kala aku tersesat..." Goda Noval

    "Ha ha ha, lucu deh." Kekeh Mauren ia memukul pundak Noval

     "Dan satu lagi..."

    "Jika gue selalu ngedapetin bunga setiap kali gue mikirin lo, gue bisa selamanya berjalan di hamparan taman bunga." Ucapan Noval membuat Mauren terdiam sejenak.

    "Huh! Gombal."

     Noval mendekatkan dirinya duduk di samping Mauren ia mencondongkan kepalanya kearah Mauren. "Tau gak perbedaan pasir,pantai sama lo."

    Mauren kembali menggeleng "Apa coba, jangan bilang mau gombal lagi."

    "Perbedaaannya, Kalau pasir berpindah, pantai tetap disitu, kalau lo tetap di hatiku."

    Entah dapat ajaran dari mana, Noval selalu saja menggombali Mauren. Kalimat sederhana tapi mampu membuat separuh jiwanya mau melayang.

      "Mauren..."

   Suara halus, membuat Mauren menoleh ke sumber suara, Noval ia menatap lekat kearah Mauren tanpa sesekali mengerjapkan matanya. "Gue beneran gak nyangka, kalau kita bisa sama-sama."

    "Setelah apa yang sering gue perbuat,dan gue sering bikin lo nangis,bikin kecewa kamu. Tapi lo selalu Nerima kembalinya Gue..." Gumam Noval, Mauren menghela nafasnya.

     "Udah, jangan di bicarain lagi. Let bygones be bygones!" Tukas Mauren

    Noval menatap perempuan didepannya ini, sangat bangga dan ia sangat benar-benar bersyukur ia bertemu dengan sosok perempuan yang selalu menyadari dia bahwa "Cinta tidak akan menuntut kesempurnaan, cinta akan memahami, menerima dan rela untuk berkorban. Karena cinta seharusnya membuatmu bahagia bukan terluka."

    Noval berjanji pada dirinya sendiri, dia tidak akan menyakiti Mauren untuk kesekian kalinya. Karena ia baru menyadari setelah kejadian itu bahwa ia sangat mencintai Mauren.

    Perempuan Yang selalu membuat pikirannya melayang. Persetan dengan ucapannya! Ia sudah di gilakan oleh gadis hasil perjodohan orang tuanya.

      "Andai waktu bisa di ulang, gue gak bakal nyakitin lo kayak dulu!" Lirih Noval

      "Udah dong, jangan ngomongin masa lalu, sekarang kita udah bersama-sama lagi! Dan gue harap kita bakal terus kayak gini, gak ada lagi kebohongan diantara kita." Mauren memberikan harapannya sekali lagi kepada cowo di depannya. Berharap kali ini dia tidak mengingkari itu lagi.

     Noval kembali menatap minik mata Mauren. "Gue janji! Gue gak bakal ngelakuin hal serupa, gue bakal selalu bikin Lo bahagia. Gue Noval Alexander selalu berjanji bahwa saya akan selalu menjaga Tuan putri Mauren Qethlyn selama-lamanya." Terang Noval, Mauren kembali menatap mata Noval ia tau cowo itu sangat serius dalam mengatakan hal itu,tidak ada kebohongan di mata Noval.

      "I want you to know, Nyawaku dan nyawamu itu dijodohkan di langit dan anak-anak kita lahir di cakrawala,"  Imbuh Noval  ia merentangkan kedua tangannya. Melihat hal itu Mauren mengulum senyumannya,ia memeluk cowo di depannya dengan sangat erat.

     "Gak sabar pengen nikahin lo.." Bisik Noval tepat di telinga Mauren

     Mendengar hal itu sontak membuat Mauren menjadi tambah Binggung.

    "Jangan takut! Masih lama kok,kita harus ngejar cita-cita dulu baru nikah." Desak Noval bersungguh-sungguh
     
     "Katanya gak mau nikah sama gue." Ejek Mauren"

    Noval menggelengkan kepalanya "Itu dulu, sekarang mau banget! Ucapan dulu yang pernah gue omongin,gue cabut! Gue sayang sama Lo."

    "He he he... Ucapan kamu sendiri itu loh." Kilah Mauren

    "Persetan sama ucapan gue dulu! Sekarang Lo udah bikin gue gak waras! Mauren." Noval menarik pinggang Mauren ke dekapannya, menyalurkan rasa kebahagiaannya, mereka berdua tertawa bersama di bawa rindangnya pohon,dan kicauan burung-burung yang seakan tau jika keduanya sedang bahagia.

"Pada akhirnya tidak peduli berapa banyak perkelahian yang mungkin kamu alami, jika kamu benar-benar mencintai seseorang, itu tidak akan menjadi masalah pada akhirnya."

***

Tanah Abang 23 Oktober 2022

NOVALAUREN (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang