5- Crazy Offer

3.4K 114 20
                                    

Jangan lupa tinggalin jejak, babe 💋

⚠️Disclaimer⚠️
Mengandung adegan yang tidak patut ditiru dan mungkin dapat mengganggu sebagian orang. Kebijakan pembaca diharapkan

***

"AUDREYYY!!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"AUDREYYY!!"

Sang empu cepat-cepat mendatangi wanita berkepala tiga itu. "A—Ada apa, Bu?" Audrey menunduk takut-takut membalas tatapan ibunya.

"Lihat," Mengangkat dress merah terang tanpa lengan. "Kamu setrika baju saya, hah?!" Dengan polos Audrey mengangguk. Ia menduga tindakannya kali ini membawa petaka besar untuknya.

"TIDAK BERGUNA!" Sandra langsung mendorong tubuh kecil Audrey hingga tersungkur di lantai. "Ini baju mahal dan kamu seenaknya merusak! Dimana otakmu?!"

"Maaf, Bu.. tadi Audrey nyambi ngerjain tugas lain dari Ibu—"

"Udah salah masih ngelak? Malah nyalahin saya lagi!" Sandra melotot garang. "Kamu emang pantas dihukum."

Audrey menggeleng keras. Memohon ampun. Namun Sandra terus menyeretnya ke gudang dimana tempat itu memang spot paling aman untuk menyiksa putri tirinya.

"Ibu a—ampunnn.. aku janji gak akan nakal dan bakalan ngerjain tugasku dengan baik. Tapi aku mohon, lepasin aku Ibu...."

"Gak ada kata ampun buat manusia kaya kamu!" Sandra mendorong Audrey ke sudut ruangan. Mengambil tongkat besi panjang dan mulai memukuli Audrey sampai babak belur.

"IBUUU AMPUNNN!!! T—TOLONGGG!!"

"BERHENTI BERTERIAK, BODOH! TIDAK AKAN ADA YANG DENGAR MALAH HUKUMANMU AKAN SAYA TAMBAH!"

Akhirnya Audrey mengatup mulut. Hanya ringisan yang keluar juga air matanya luruh membanjiri pipi. Sebisa mungkin ia menutupi muka agar tidak menimbulkan jejak kentara.

"Sini kamu!" Mengabaikan tubuh ringkih yang sudah lemah itu, Sandra membawanya paksa ke ruangan lain. Tempat menyetrika pakaian.

"I—Ibu ... mau apa? Ja...ngannh.. Audrey moh—ARGHHH!!!! IBU PANAS, SAKITT!!" pekik Audrey memandang nanar lengannya melepuh di bawah besi panas setrikaan.

Puas menyiksanya, Sandra tersenyum. "Pergi cari baju yang sama. Jangan pulang sebelum ketemu bajunya, inget kamu?!"

"Tapi besok aku sekolah, Ibu...."

"Hei, bodoh! Siapa yang peduli? Ini sudah jadi resikomu sebab merusak barang mahal saya," bentak Sandra kontan membikin Audrey menutup telinga. Berjongkok ketakutan dan gemetar, panas dingin mengusir debaran di jantungnya.

Berulang-ulang kali Sandra membentak, berulang kali juga ia tersentak. Audrey benci bila seseorang meninggikan nada bicaranya, sebab hati kapasnya langsung menciut. Untung yang melakukannya adalah Sandra, sehingga Audrey dapat menahan diri untuk tidak melawan.

AKSARA : Be Your ShadowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang