08

46 9 0
                                    

Jakarta, 04 Oktober 2022

"Gue pacaran sama Maudy"

"Lawakan lo ga lucu bro" Ucap Haris santai mendengar pernyataan Arseno.

Arseno yang mendengar ucapan sahabatnya yang santai itu memasang wajah datarnya.

"Ngape muka lo gitu- Hah? Lo serius No?" Panik Haris menatap Arseno lekat. Matanya seakan meminta penjelasan pada Arseno.

"Gue serius, Haris" Jujur Arseno dengan menatap Haris lekat.

Jujur, Arseno merasa tidak enak dengan sahabatnya. Namun ia merasa jika Maudy adalah wanita yang paling terbaik untuknya.

"GA! GAMUNGKIN!" Pekik Haris ketika mendengar pernyataan sahabatnya.

Arseno sedikit terkejut mendengar reaksi Haris. Arseno memegang kedua bahu sahabatnya.

"Gue tahu Ris, gue egois. Gue tahu kalo lo yang duluan suka sama Maudy. Tapi, gue beneran tulus suka sama Maudy. Gue pengen lupain Nara dalam hidup gue" Jelas Arseno lirih. Berharap Haris mengerti keadaannya.

"SECARA GAK LANGSUNG LO BILANG KALO LO CUMA MANFAATIN MAUDY UNTUK LUPAIN NARA!" Kesal Haris menepis kedua tangan Arseno dari bahunya.

Setelah itu, Haris pun langsung beranjak pergi dari rooftop. Ia muak dengan Arseno. Muak dengan semuanya.

"Bukan itu maksud gue, Ris" Ucap Arseno yang melihat Haris pergi meninggalkan Rooftop.

Arseno yang melihat punggung Haris yang makin menjauh hanya bisa terdiam. Ia menjadi ragu dengan dirinya sendiri, ia ragu jika tidak bisa melupakan Nara 100%.

 Ia menjadi ragu dengan dirinya sendiri, ia ragu jika tidak bisa melupakan Nara 100%

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

School Corridor

"Maudy!"

"Haris? Kenapa ris?" Tanya Maudy yang hendak memasuki ruang kelasnya.

"Lo seriusan pacaran sama Arseno?"

"Ah- iya. Baru aja semalam jadian" Jawab Maudy jujur sembari tersenyum.

Haris yang mendengar hal tersebut hanya dapat mematung. Hatinya bak ditusuk panah yang tajam.

"Selamat ya dy. Semoga langgeng, jangan lupa pj haha" Ucap Haris paksa dengan senyum kecutnya.

"Makasih Haris. Ntar siang ke kantin deh biar dapet pj" Ajak Maudy gembira.

"Iya, kalo dia macem-macem sama lo bilang aja sama gue biar gue jadiin dia sate bakar" Ancam Haris dengan muka sok galaknya.

"Hahaha siap ris!"

"Dy, kenapa harus Arseno?" Tanya Haris tiba-tiba dengan wajah setengah mematung.

"Hah? Maksud lo?"

"Arseno sahabat gue dari kecil. Gue gabisa marah sama dia" Ucap Haris lembut, namun masih bisa didengar.

"Kenapa Ris? Arseno macem-macem sama lo?"

OrphicTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang