3

2 1 0
                                    

Aku gak mau, tapi keadaan yang memaksa

@ShivaniRA

"gue Agra Zeus Fernandes" ucap seorang cowok didepanku seraya mengulurkan tangan.

Sekarang aku tengah dilanda kebingungan dan di saat seperti ini, jantungku sama sekali tidak bisa diajak kompromi. Aku berusaha menetralisir degub jantungku yang semakin menggila.

"Shivani" balasku pelan.

Sekarang aku sangat malu, rasanya aku ingin sekali menghapus balasan yang baru saja aku kirimkan. Agra, tanpa aku persilahkan langsung mengambil tempat duduk tepat didepanku. Lala dan Anggi Nampak heran melihat kedatangan Agra. Berkali-kali mereka melirik ku bingung. Aku sangat paham maksud dari lirikan mata mereka. "Kamu utang penjelasan".

Aku menghindari tatapan Lala dan Anggi yang semakin lama seperti ingin memakanku hidup-hidup. Cepat-cepat aku membuka fitur message di Instagram dan menghapus balasan message yang membuat aku ketar ketir dari tadi.

"syukurlah dia belum baca" ucapku lirih.

"baca apa Iva?" tanya cowok di hadapanku tiba-tiba.

Aku sangat terkejut. "Gak ada apa-apa kak" jawabku sopan.

Ya, aku memanggil dia dengan sebutan kakak karena dari nametag yang dia kenakan menunjukkan kalau dia adalah seniorku. Jujur saja, aku gak bisa membohongi penglihatanku, Agra sangat tampan dengan postur tubuh yang bisa dibilang sangat sempurna untuk ukuran cowok seusia dia. Wajahnya begitu karismatik dan satu yang membuat aku terkesima, mata yang dia miliki yang begitu teduh seakan membawaku ke taman hijau, kedamaian.

Saat ini, aku hanya ingin satu hal, bel masuk. Rasanya aku ingin sekali cepat-cepat berlari menjauh darinya. Sedari tadi, tatapan mat aitu tidak terlepas sedetikpun dari ku. Seakan-akan hanya akulah objek satu-satunya. Meja kami yang awalnya dipenuhi celoteh Lala, sekarang sunyi bagaikan kuburan. Bahkan Anggi dan Noah telah berpindah ke meja diseberang kami. Sebenaranya tadi Lala juga sudah berniat beranjak meninggalkan ku. Akan tetapi, cepat-cepat aku menarik tangannya dan menetap disampingku.

Kringgggg......

"kak, aku duluan yah" ucapku seraya menarik tangan Lala cepat. 
...
setiba di kelas,aku menghela nafas lega. akhirnya aku terlepas dari kecanggungan yang tiada tara.
"akhirnya" Ucapku pelan dan masih bisa di dengar oleh Lala.
Lala menatapku heran dan penuh tanda tanya.
"Shif,gue heran deh. harusnya elu seneng bisa di kenal sama kak Agra"ucap Lala antusias.
"secara itu kak Agra loh Shif..kalau gue mah senang banget weh. bisa-bisa gue syukuran tujuh hari tujuh malam" tambahnya semakin heboh.
"Gue blm bisa Nerima orang baru La,"ucapku pelan "rasanya sangat sakit dan melelahkan"
Mendengar ucapanku Lala langsung terdiam dan maklum dengan apa yang telah aku lalui.

memang benar adanya, sakit itu masih sangat terasa.

TBC...

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 11 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SHIVAGRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang